MAKALAH
EJAAN YANG DISEMPURNAKAN
Disusun Sebagai Tugas Kelompok
Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu: KMS. Masud Ali, M.Pd
Disusun
Oleh Kelompok 1:
Aby Syarifunnahar (1532100071)
Berenda Permata Sari (1532100093)
Alvin Maulana (1532100082)
Citra Sari Riski (1532100095)
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI RADEN FATAH
PALEMBANG
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN AJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji hanya milik Allah azza wajal, shalawat seiring salam
semoga selalu tercurah kepada Nabi akhir zaman yakni Muhammad Saw. Keluarga,
sahabat dan seluruh umatnya yang setia dan istiqomah berada di atas ajarannya
hingga hari kiamat.
Penulis sangat bersyukur karena berkat rahmat dan karuniaNyalah
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “ejaan yang disempurnakan”.
Penyusunan makalah ini sebagai tugas dari mata kuliah Bahasa
Indonesia Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negri Raden
Fatah Palembang. Dalam penyusunan makalah ini penulis sangat menyadari masih
banyak kekurangan dan kesalahan sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Penulis juga
mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia
yang telah memberikan materi perkuliahan serta arahannya, mudah-mudahan Allah
SWT. Membalas atas semua bantuan yang telah diberikan dengan tulus dan ikhlas.
Penulis berharap makalah ini berguna bagi kita semua amin. Atas perhatiannya
kami ucapkan terima kasih.
Akhirul kalam,
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Palembang, 13
Oktober 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Ejaan yang disempurnakan merupakan
sumber ajaran Bahasa Indonesia, yang setiap orang harus mempelajari
ajaran-ajaran yang terdapat didalamnya karena sifatnya yang demikian juga
merupakan keharusan bagi setiap orang mempelajari ejaan yang benar karena untuk
kesempurnaan dalam berbahasa Indonesia.
Berbeda dengan yang lainnya seluruh
ejaan ini dipastikan berasal dari Bahasa Indonesia yang tidak diragukan lagi
bahkan ada pula yang terkait dengan bacaannya tersebut yaitu cara-caranya yang
benar dengan bimbingan pembelajaran ejaan yang disempurnakan tersebut. Ejaan
yang disempurnakan bukanlah sebuah hiasan, namun menepati posisi yang penting
dalam kajian Bahasa.
Untuk itu pengertian yang jernih mengenai
eksistensi ejaan, oleh karna itu pemakalah ingin membuat makalah dengan judul “Ejaan Yang Disempurnakan”.
1.
Bagaimana Ejaan Yang Disempurnakan ?
1.
Hanya membahas tentang Ejaan Yang Disempurnakan
BAB II
PEMBAHASAN
Abjad yang digunakan dalam ejaan
bahasa Indonesia terdiri dari huruf
A,B,C,D,E,F,G,H,I,J,K,L,M,N,O,P,Q,R,S,T,U,V,W,X,Y,Z.
Huruf yang melambangkan vokal dalam
bahasa Indonesia terdiri atas huruf a,
e, i, o, u .
contoh :
A : api
E : elang
I : itu
U : ulang
O : orang
Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa
Indonesia terdiri atas huruf-huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s,
t, v, w, x, y, dan z.
Di dalam bahasa Indonesia terdapat
diftong yang dilambangkan dengan ai, au,
oi.
Contoh : Malaikat
Saudara
Boikot
Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny,
dan sy masing-masing melambangkan satu bunyi konsonan.
Contoh: khusus
Ngilu
Nyata
Syarat
Huruf capital atau huruf besar
dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Contoh : Dia
Membaca Buku
Huruf miring dalam cetakan dipakai
untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam
tulisan.
Contoh : Saya belum
pernah membaca buku Negara kerta Gama karangan
Mpu prapanca.
Huruf tebal dalam cetakan dipakai
untuk menuliskan judul buku , bab , bagian bab, daftar isi , daftar table,
daftar lambang, daftar pustaka, indeks, dan lampiran.
Contoh: Judul : HABIS
GELAP TERBITLAH TERANG
Bab : BAB 1
PENDAHULUAN
Bagian Bab : 1.1 Latar Belakang masalah
1.2 Tujuan
Kata yang berupa kata dasar ditulis
sebagai satu-kesatuan. contoh : Buku itu sangat menarik.
Kata imbuhan ( awalan, sisipan,
akhiran) ditulis rangkai dengan bentuk dasarnya.
Contoh: Berjalan
Lukisan
Bentuk ulang ditulis dengan
menggunakan tanda hubung diantara unsur-unsurnya.
Contoh: Anak-anak ,
Hati-hati, Kupu-kupu
Unsur-unsur gabungan kata yang
lazim disebut kata majemuk ditulis terpisah.
Contoh : kambing
hitam, Meja tulis, Orang tua
Pemenggalan kata pada dasar sebagai
berikut . Jika ditengah kata ada huruf vocal yang berurutan diantara kedua
huruf vocal itu.
Contoh : bu-ah,
ma-in, ni-at, sa-at
Kata depan di, ke , dan dari
ditulis terpisah dari kata yang mengikuti nya, kecuali didalam gabungan kata
yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata, seperti kepada dan daripada.
Contoh : Bermalam
sajalah di sini
Cincin itu
terbuat dari emas
Partikel –lah, dan –kah ditulis serangkai dengan kata yang mendahului
nya.
Contoh : Bacalah
buku itu baik-baik
Singkatan ialah bentuk singkat yang
terdiri atas satu huruf atau lebih.
Singkatan nama orang , nama gelar,
sapaan , jabatan , atau diikuti dengan tanda titik di belakang tiap-tiap
singkatan itu.
Contoh : S.E. :
Sarjana Ekonomi
S.kom :Sarjana komunikasi
Bpk. :Bapak
Bilangan dapat dinyatakan dengan
angka atau kata . angka dipakai sebagai bilangan atau nomor. Didalam tulisan
lazim digunakan angka arab atau angka romawi.
Contoh: Angka arab : 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9
Angka romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII , VIII ,
IX, X
Kata ganti ku- dan kau- ditulis
serangkai dengan kata yang mengikutinya; -ku, -mu, dan –nya ditulis serangkai
dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh : Buku ini
boleh kaubaca
Bukuku , bukumu , dan bukunya tersimpan
di perpustakaan
Kata si dan sang
ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Contoh : Surat itu dikembalikan kepada si pengirim
Toko itu memberikan hadiah kepada si pembeli
Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau
seruan.
Contoh : Ayahku tinggal di Solo.
Biarlah mereka duduk di sana.
Tanda koma dipakai di antara
unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Contoh : Saya membeli kertas, pena, dan tinta
Tanda titik koma dipakai sebagai
pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat
majemuk setara.
Contoh : hari sudah
malam; anak-anak masih membaca buku-buku yang baru dibeli ayahnya
Tanda titik dua dipakai pada akhir
suatu pernyataan lengkap yang diikuti rangkaian atau pemerian.
Contoh : Kita
sekarang memerlukan perabot rumah tangga : kursi, meja, dan lemari
Tanda hubung menyambung suku-suku
kata yang terpisah oleh pergantian baris.
Contoh : Anak-anak
Berulang-ulang
Tanda pisah dipakai untuk membatasi
penyisipan kata atau kalimat yang member penjelasan di luar bangun utama
kalimat
Contoh: Kemerdekaan itu-hak segala bangsa- harus di pertahankan
Tanda Tanya dipakai pada akhir kalimat Tanya.
Contoh : Kapan dia berangkat?
Tanda seru dipakai untuk mengakhiri
ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan
kesungguhan, ketidakpercayaan , ataupun emosi yang kuat.
Contoh: Alangkah
indahnya taman laut ini!
Tanda ellipsis dipakai dalam kalimat
yang terputus-putus.
Contoh : Kalau begitu …. Marilah kita
laksanakan.
Tanda petik dipakai untuk mengapit
petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis
lain.
Contoh : Pasal 36
UUD 1945 menyatakan, “Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia”
Tanda petik tunggal dipakai untuk
mengapit petikan yang terdapat dalam petikan lain.
Contoh : Terpandai ‘paling’pandai
Tanda kurung dipakai untuk mengapit
tambahan keterangan atau penjelasan
Contoh : Anak itu tidak memiliki KTP ( Kartu Tanda Penduduk).
Tanda kurung siku dipakai untuk
mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada
kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain.
Contoh : Sang Sapurba men[d]engar suara gemerisik
Tanda garis miring dipakai di dalam
nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi
dalam dua tahun takwim atau tahun ajaran.
Contoh : No. 7 / PK/ 2008
Jalan Kramat III / 10
Tanda penyingkat menunjukkan
penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun
Contoh : Dia ‘kan sudah kusurati ( ‘kan : bukan)
DAFTAR PUSTAKA
Ø
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen
Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2010. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan Dan Pedoman Umum
Pembentukan Istilah, Bandung: YRAMA WIDYA