Selasa, 19 Juli 2016

Kel. 11 Penerapan ADM dalam Pengelolaan Madrasah




MAKALAH
Penerapan Administrasi Pendidikan dalam Pengelolahan Pendidikan Madrasah

Disusun Sebagai Tugas Kelompok
Mata Kuliah Administrasi dan Supervisi Pendidikan


Dosen Pengampu: Pebro Aini, M.Pd.I
 

Disusun Oleh Kelompok 11:

Adam Wahyudi ()
Adi Febi Hidayat ( 1532100074)
Desi Ratnasari ()

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI RADEN FATAH PALEMBANG
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN AJARAN 2015/2016

DAFTAR ISI
                1.            Pengertian Penerapan.....................................................................................6
                2.            Pengertian Administrasi Pendidikan...............................................................6
                1.            Sistem Pendidikan dan Pembelajaran di Madrasah........................................9
                2.            Pengembangan Kurikulum di Madrasah.......................................................10
                3.            Peningkatan Mutu di Madrasah melalui Profesional....................................11
BAB III................................................................................................................................13
PENUTUP............................................................................................................................13
Kesimpulan.........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14

 

 




 

KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum Wr. Wb
            Puji dan syukur dengan tulus dipanjatkan ke hadirat Allah Swt. Karena berkat rahmatnya  kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Prinsip-prinsip Supervisi Pendidikan”.
            Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu khususnya kepada dosen pembimbing Pebro Aini, M.Pd.I karena memberi kesempatan untuk kami dalam menyajikan makalah, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
            Semoga makalah ini memberikan informasi bagi teman-teman sekalian dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

                                                                                                Palembang, 24 mei 2016
                                        
                                                                                       Penulis




BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

            Sekolah merupakan suatu lembaga yang bersifat kompleks dan unik, dikatakan bersifat kompleks karena ia berada dalam satu tatanan sistem yang rumit dan saling berhubungan satu sama lain, sedangkan bersifat unik karena ia memiliki ciri khas tersendiri yang tidak dimiliki oleh organisasi lain yaitu sebagai tempat berkumpulnya guru dan murid.
       Oleh karena itu sebuah sekolah harus dikelola dengan manajemen yang baik. Sistem Pendidikan Nasional menghendaki peningkatan mutu pendidikan dilaksanakan secara berencana dan berkala. Peningkatan mutu pendidikan tersebut didasarkan atas standar nasional yang dipergunakan sebagai acuan untuk pengembangan kurikulum, tenaga pendidikan, sarana prasarana, pengelolaan (manajemen) dan pemberdayaan (Pasal 35 Ayat (2)). Sebagai institusi pendidikan, madrasah (penyebutan madrasah dimaksudkan untuk lebih fokus pada obyek penelitian) dalam pengelolaannya tidak lepas dari manajemen. Manajemen sangat diperlukan sebagai alat untuk mengelola proses pendidikan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa Pengertian Penerapan Administrasi Pendidikan?
2.      Bagaimana Pengelolan Pendidikan Admnistrasi Pendidikan di Madrasah?

C.   Batasan Masalah
1.      Mengetahui pengertian penerapan Administrasi Pendidikan.
2.      Mengetahui Pengelolaan Pendidikan Administrasi Pendidikan di Madrasah.

BAB II

PEMBAHASAN

A.      Penerapan Administrasi Pendidikan

1.      Pengertian Penerapan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian penerapan adalah perbuatan menerapkan. Sedangkan menurut beberapa ahli berpendapat bahwa, penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana dan tersusun sebelumnya[1].
       Menurut J.S Badudu dan Sutan Mohammad Zain, penerapan adalah hal, cara atau hasil (Badudu & Zain, 1996:1487). Adapun menurut Lukman Ali, penerapan adalah mempraktekkan, memasangkan (Ali, 1995:1044).
   Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan merupakan sebuah tindakan yang dilakukan baik secara individu maupun kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan[2].

2.    Pengertian Administrasi Pendidikan

       Untuk memahami Administrasi Pendidikan secara keseluruhan, maka terlebih dahulu membahas titik awal pengertian tersebut, yaitu Administrasi. Administrasi berasal dari kata latin “ad” yang berarti “kepada”[3] atau “ke”[4] dan “ministro” yang berarti “melayani”,[5] “membantu” atau “mengarahkan”[6]. Jadi, administrasi dapat diartikan sebagai pelayanan atau pengabdian subjek tertentu.[7]
       Untuk memahami pengertian sebenarnya dari kata Administrasi, banyak ahli mengemukakan pengertian Administrasi yang melihat dari berbagai sudut pandang. Sebagai berikut:[8]
       Sondang P. Siagian mengatakan, “Administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan daripada keputusan yang telah diambil dan pelaksanaanitu pada umumnya dilakukan oleh dua orang manusia atau lebih untuk mencpai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya”.
       Sutarto mendefinisikan: “Administrasi adalah suatu proses penyelenggaraan dan penggusuran tindakan/kegiatan dalam usaha kerja sama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan”.
       William H. Newman mendefinisikan Administrasi adalah pemberian pedoman, kepemimpinan dan pengendalian kegiatan-kegiatan sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama.
       Jadi Administrasi dapat diartikan sebagai suatu pelayanan guna mengatur terselenggaranya kegiatan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
       Sedangkan pendidikan dapat dilihat dari ketetapan majlis permusyawaratan rakyat republi indonesia nomor II/MPR/1988 ini pendidikan didefinisikan sebagai proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia.[9] Untuk lebih jelasnya memahami makna pendidikan berikut ini dikemukakan oleh abdurrahman an-nahlawy yaitu:[10]
a.       Pendidikan adalah proses yang mempunyai tujuan sasaran dan objek.
b.      Pendidikan menurut adanya langkah-langkah yang secara bertahap harus dilalui oleh berbagai kegiatan pendidikan dan pengajaran, sesuai dengan urutan yang telah disusun secara sistematis.
c.       pendidikan adalah pengembangan kepribadian manusia agar seluruh aspek ini dapat terlaksana secara harmonis dan sempurna.
       Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa administrasi adalah suatu proses penyelanggaraan kerja dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan sedangkan pendidikan adalah suatu pengembangan kepribadian untuk meningkatkan kualitas intelektual manusia.
       Selanjutnya untuk mendapat gambaran yang lebih jelas mengenai Administrasi Pendidikan, baiklah kita kemukakan beberapa rumusan dari seorang  ahli sebagai berikut:
       Drs. M. Ngalim parwanto menegemukakan Administrasi Pendidikan adalah segenap proses pengarahan dan pengintegrasian segala sesuatu baik personel, spiritual dan material yang bersangkut paut dengan pencapaian tujuan pendidikan.[11]
       Pendidikan dapat pula diartikan sebagai pelaksanaan pimpinan yang melaksanakan aktivitas kerja sama yang efektif bagi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.
       Jadi administrasi pendidikan itu bukan hanya sekedar kegiatan “tata usaha” seperti yang dilakukan di kantor-kantor ataupun sekolah-sekolah. Administrasi Pendidikan itu mencakup kegiatan-kegiatan yang luas yang meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, khususnya dalam bidang pendidikan.
       Sehingga dapat disimpulkan bahwa Administrasi Pendidikan adalah suatu pelayanan  terhadap proses pelaksanaan pendidikan sesuai tujuan yang telah ditetapkan.
       Jadi dapat disimpulkan bahwa penerapan administrasi pendidikan adalah sebuah tindakan yang dilakukan baik secara individu maupun kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan dalam suatu pelayanan  terhadap proses pelaksanaan pendidikan sesuai tujuan yang telah ditetapkan.

B.       Pengelolaan Pendidikan Madrasah

1.    Sistem Pendidikan dan Pengajaran di Madrasah
            Secara Historis pada tahap awal-awal perjalanan madrasah tidaklah begitu mulus, kendatipun didirikan dengan Nama Madrasah,semua dikehendaki ialah suatu lembaga pendidikan dengan sistem klasikal, yang didalamnya anak didik mendapatkan ilmu pengetahuan agama dan umum secara berimbang[12].
Tetapi pada praktiknya hanya dicerminkan oleh sistem klasikalnya saja, sementara kurikulumnya yang diajarkan tetap semata-mata bidang studi agama. Karena itu banyak madrasah pada tahap-tahap awal ini tidak bedanya dengan pesantren tradisional yang sudah lama berjalan.
Dari kenyataan-kenyataan tersebut, maka oleh departement agama diadakanlah upaya-upaya untuk peningkatan kualitas madrasah, yang salah satu aspeknya adalah kurikulum. Untuk masalah kurikulum ini, dalam perkembangannya telah beberapa kali diadakan perubahan, dari yang muatannya lebih banyak pengetahuan agama ketimbang pengetahuan umum sampai dengan diberikannya kurikulum.
 Sistem pendidikan dan pengajaran yang digunakan pada madrasah merupakan perpaduan antara sistem pondok pesantren dengan sistem yang berlaku pada sekolah-sekolah modern. Proses perpaduan tersebut berlansung secara berangsur-angsur, mulai dari mengikuti sistem klasikal.
 Sistem pengajian kitab, diganti dengan bidang-bidang pelajaran tertentu, walaupun masih menggunakan kitab-kitab yang lama . kenaikan tingkat ditentukan oleh pengusaan terhadap sejumlah bidang perjalanan tertentu. Pada perkembangan berikutnya sistem pondok mulai ditinggalkan dan berdiri madrasah-madrasah yang mengikuti sistem yang sama dengan sekolah-sekolah modern.
 Pada tahap-tahap awal madrasah tersebut masih bersifat diniyah yang cumah mengajarkan pengetahuan agama. Tampaknya ide-ide pembaharuan yang berkembang di dunia Islam dan kebangkitan nasional bangsa Indonesia sangat besar pengaruhnya, sedikit demi sedikit pelajaran umum masuk ke dalam kurikulum madrasah dan terus berproses, buku-buku pelajaran agama mulai disusun khusus sesuai dengan tingktan madrasah, sebagaimana halnya dengan buku-buku pengetahuan umum yang berlaku di sekolah-sekolah umum[13].
 Bahkan kemudian timbullah madrasah-madrasah yang mengikuti sistem perjenjangan dan bentuk-bentuk sekolah-sekolah modern, seperti madrasah Ibtidaiyah (MI) untuk tingkatan dasar madrasah Tsanawiyah (MTs) untuk tingkatan SMP dan ada pula kuliah Muallimin (Pendidikan Guru).
     Berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas madrasah telah digulirkan, begitu juga usaha menuju kesatuan sistem pendidikan nasional dalam rangka pembinaan semakin ditingkatkan. Usaha tersebut bukan hanya merupakan tugas dan wewenang Departement Agama, tetapi merupakan tugas bersama antara masyarakat dan pemerintah. Kurikulum yang di keluarkan juga dilengkapi dengan hal-hal sebagai berikut:[14]
a.    Pedoman dan aturan penyelenggara pendidikan dan pengajaran pada madrasah, sesuai dengan aturan yang berlaku pada sekolah-sekolah umum.
b.    Sebagai kegiatan dan metode penyampaian program uuntuk setiap program studi, baik untuk bidang studi agama maupun bidang studi pengetahuan umum.
3.    Peningkatan Mutu di Madrasah Melalui Profesional
            Istilah Profesionalisme berasal dari profession, profession mengandung ariti yang sama dengan kata occupation atau pekerjaan yang memerlukan keahlian yang diperoleh melalui pendidikan atau latihan khusus. Dengan kata lain, profesi dapat diartikan sebagai suatu bidang keahlian yang khusus untuk menangani lapangan kerja tertentu yang membutuhkannya.
    Profesionalisme berarti suatu pandangan bahwa suatu keahlian tertentu diperlukan dalam pekerjaan tertentu yang mana keahlian itu diperoleh melalui pendidikan khusus atau latihan khusus. Terdapat persyaratan yang harus dipenuhi dalam tugas profesional sebagaimana dikemukakan oleh Houten sebagai berikut:
1.      Profesi harus dapat memenuhi kebutuhan sosial berdasarkan atas prinsip-prinsip ilmiah.
2.      Harus diperoleh melalui latihan kultural dan profesional.
3.      Menguasai perangkat ilmu pengetahuan yang sistematis.
4.      Harus dapat membuktikan skill yang diperlukan.
5.      Memenuhi syarat-syarat penilaian.
6.      Harus dapat mengembangkan teknik-teknik ilmiah.
Jadi profesionalisme dalam pendidikan tidak lain adalah seperangkat fungsi dan tugas dalam lapangan pendidikan berdasarkan keahlian yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan khusus dibidang pekerjaan yang mampu mengembangkan kekaryaannya itu secara ilmiah disamping mampu menekuni bidang profesinya selama hidupnya.
Mereka itu adalah para Guru yang profesional yang memiliki kompetensi keguruan berkat pendidikan atau latihan di lembaga pendidikan Guru dalam jangka waktu tertentu. Disamping tugas profesional keguruan, merekapun mampu bertugas dalam manajemen kelas dalam rangka proses belajar mengajar yang efektif dan efesien. Perangkat tenaga kerja lainnya ialah kepalah sekolah /madrasah yang dibantu tenaga staf yang harus profesional juga dibidang adm``inistrasi atau menejemen sekolah.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
       Penerapan administrasi pendidikan adalah sebuah tindakan yang dilakukan baik secara individu maupun kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan dalam suatu pelayanan  terhadap proses pelaksanaan pendidikan sesuai tujuan yang telah ditetapkan.
       Sistem pendidikan dan pengajaran yang digunakan pada madrasah merupakan perpaduan antara sistem pondok pesantren dengan sistem yang berlaku pada sekolah-sekolah modern. Proses perpaduan tersebut berlansung secara berangsur-angsur, mulai dari mengikuti sistem klasikal.
       Berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas madrasah telah digulirkan, begitu juga usaha menuju kesatuan sistem pendidikan nasional dalam rangka pembinaan semakin ditingkatkan. Usaha tersebut bukan hanya merupakan tugas dan wewenang Departement Agama, tetapi merupakan tugas bersama antara masyarakat dan pemerintah.


DAFTAR PUSTAKA
Daryanto. 2010. Administrasi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Daryanto. 2013. Administrasi dan Manajemen Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta


https://bab 2-08208241006.pdf-Adobe Acrobat Reader Dc

Imran, Ali. Supervisi Pembelajaran Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta, Bumi Aksara


[2] https://bab 2-08208241006.pdf-Adobe Acrobat Reader Dc, di akses pada tanggal 24-mei-2016 pukul 13:04
[3] Daryanto, Adinistrasi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010). Hal. 1
[4] Daryanto, Adinistrasi dan Manajemen Sekolah, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2013). Hal. 1
[5] Daryanto, Administrasi pendidikan..., Hal. 1
[6] Daryanto, administrasi dan manajemen sekolah..., Hal. 1
[7] Daryanto, Administrasi Pendidikan..., Hal. 1
[8] Daryanto, Administrasi dan Manajemen Sekolah..., Hal. 2-3
                [9] Ibid., Hal. 6-7
                [10] Ibid.
                [11] Ibid., Hal. 8
[12]Ali Imran, Supervisi Pembelajaran Tingkat Satuan Pendidikan,(Jakarta, Bumi Aksara:2012),hlm.12
[13] Ibid.hlm.12
[14] Loc.cit.,hlm.13