SUMBER
– SUMBER
(MANHAJ
YANG BENAR DALAM ILMU KALAM)
Di
Susun oleh :
1. Ayu
Septiani
2. Ayu
Lestari
3. Desi
Ratnasari
Nama Dosen : Sri Hidayati
Kelas : PAI 3
Fakultas
: Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Tahun Ajaran :
2015-2016
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN
FATAH PALEMBANG
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDKAN AGAMA ISLAM
2015
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Ilmu
kalam biasa disebut dengan beberapa nama, antara lain ilmu Ushuluddin, ilmu
Tauhid, Fiqh al al akbar, dan teologi Islam. Aqidah ilmu kalam sebagaimana
diketahui, membahas ajaran-ajaran dasar dari suatu agama. Setiap orang yang
ingin menyelami seluk beluk agamanya secara mendalam, perlu mempelajari aqidah
yang terdapat dalam agamanya.mempelajari aqidah atau teologi akan memberi
seseorang keyakinan-keyakinan yang berdasarkan pada landasan yang kuat, yang
tidak mudah diombang ambingkan oleh peredaran zaman.
Teologi
di dalam Islam disebut juga ilmu At-Tauhid. Kata Tauhid mengandung arti satu
atau Esa dan keEsaan dalam pandangan Islam merupakan sifat terpenting di antara
sifat-sifat Tuhan. Teologi Islam disebut juga ilmu kalam. Ilmu kalam memiliki definisi yang berbeda-beda
menurut beberapa Ulama. Ilmu Tauhid atau
Ilmu Kalam ialah ilmu yang mempelajari/membicarakan
tentang Ketuhanan baik Dzat, kehendak, perbuatan dan sifat-Nya yang bersifat
mustahil. Ilmu kalam mengandung berbagai argumentasi tentang akidah imani yang
diperkuat dalil-dalil rasional.
B.
Rumusan
Masalah
1.1
Apa pengertian Ilmu Kalam ?
1.2 Apa
saja sumber-sumber ilmu kalam ?
C.
Tujuan
Agar
dapat membedakan antara hak dan batil untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT
dan memperkuat keimanan seseorang serta mengetahui sumber-sumber ilmu ketuhanan
tersebut.
BAB
2
PEMBAHASAN
A. Materi
Pengertian Ilmu Kalam
Ilmu
kalam mempunyai banyak definisi menurut beberapa Ulama. Namun dalam makalah ini
kami mengartikan ilmu kalam adalah Ilmu yang membahas tentang Ketuhanan baik
dzat, kehendak, perbuatan, maupun sifat-Nya yang mustahil.
Sumber-sumber Ilmu Kalam
Ada
beberapa sumber ilmu kalam yang akan dibahas pada makalah ini, yaitu :
1. Al-Qur’an
Sebagai
ilmu kalam, Al-Qur’an banyak menyinggung hal yang berkaitan dengan masalah-masalah
ketuhanan. Di antara adalah:[1]
1. Q.S.
Al-Ikhlas (112) : 1 – 4.
Ayat
ini menunjukkan bahwa Allah SWT maha Esa, tidak beranak dan tidak diperanakkan,
bahkan tidak ada sesuatu pun di dunia ini yang tampak sekutu/sama (sejajar)
dengan-Nya.
2. Q.S.
Asy-Syuuraa (42) : 7.
Ayat
ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak seperti apapun di dunia ini. Ia Maha
Mendengar dan Maha Mengetahui.
3. Q.S.
Al-Furqan (25) : 59.
Ayat
ini menunjukkan bahwa Tuhan yang Maha Penyayang bertahta di atas “Arsy”. Ia
pencipta langit, bumi, dan semua yang ada di antara keduanya.
4. Q.S.
Al-Fath (48) : 10.
Ayat
ini menunjukkan bahwa tuhan mempunyai “tangan” yamg selalu berada di atas
tangan orang-orang yang melakukan sesuatu, selama orang-orang itu selalu berpegang
teguh dengan janji allah
5. Q.S.
Thatha (20) : 39.
Ayat
ini menunjukkan bahwa Tuhan mempunyai “mata” yang selalu digunakan untuk
mengawasi seluruh gerak termasuk gerakan hati makhluk-Nya.
6. Q.S.
Ar-Rahman (55) : 27.
Ayat
ini menunjukkan bahwa Tuhan mempunyai “wajah” yang tidak akan rusak selamanya.
7. Q.S.
An-Nisaa’ (4) : 125.
Ayat
ini menunjukkan bahwa Tuhan menurunkan aturan berupa agama. Seseorang akan
dikatakan melaksanakan aturan agama ketika telah menggunakan wajahnya untuk
kedamaian dalam agama Allah SWT.
8. Q.S.Luqman
(31):22.
Ayat
ini menunjukkan bahwa orang yang telah menggunakan wajahnya untuk kedamaian
karena Allah disebut orang “muhsin”.
9. Q.S.Ali
Imron (3):83.
Ayat
ini menunjukkan bahwa Tuhanlah yang menurunkan penunjuk jalan kepada para nabi
10. Q.S
Al-Anbiya (21):92.
Ayat
ini menunjukkan bahwa manusia dalam berbagai suku,ras,atau etnis, dan agama pun
adalah umat Tuhan yang satu.Oleh karena itu, semua umat –tanpa membedakan
kondisi dan situasi apa pun-harus mengarahkan pengabdiannya hanya kepada-Nya.
11. Q.S.Al-Hajj(22):78.
Ayat
ini menunjukkan bahwa seseorang yang ingin melakukan kegiatan yang
sungguh-sungguh akan dikatakan sebagai “jihad” jika dilakukan hanya karena
Allah SWT semata.
Ayat-ayat di atas berkaitan dengan
dzat, sifat, asma, perbuatan, tuntunan, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan
eksistensi Tuhan. Hanya, penjelasan perinciannya tidak ditemukan. Oleh karena
itu, sangat beralasan jika para ahli berbeda pendapat dalam menginterprestaskan
perinciannya. Pembicaraan tentang hal-hal yang berkaitan dengan ketuhanan
disistemasikan sehingga menjadi sebuah ilmu yang dikenal dengan istilah ilmu
kalam.
1.
Hadist
Mutakalim
tidak pernah lepas dari nash-nash Al-Qur’an dan hadist ketika berbicara masalah
ketuhanan. Masing-masing kelompok ilmu kalam mencoba memahami dan menafsirkan
alqur’an dan hadist lalu kemudian menjadikannya sebagai penganut argumentasi
mereka.[2]
Di
samping itu, dalil-dalil nakli ini tentunya diperkuat dengan dalil Aqli atau
alur pikir yang logis. Dalil aqli ini ada yang berasal dari ilmu keislaman
murni dan ada yang di adopsi dari pemikian-pemikiran di luar islam. Yang benar
adalah kalau di katakan bahwa ilmu kalam itu bersumber dari Al-Qur’an dan
hadist yang perumusan-perumusannya di dorong oleh unsur dari dalam dan dari
luar.
Hadist
Nabi Muhammad SAW.pun banyak
membicarakan masalah-masalah yang dibahas ilmu kalam[3],
di antaranya hadist Nabi yang menjelaskab hakikat keimanan:[4]
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a,
‘Pada suatu hari ,ketika Rasulullah SAW. berada bersama kaum muslim ,datang la
seorang lakilaki kemudian bertanya
kepada beliau, ‘Wahai Rasulullah SAW! Apakah yang dimaksud dengan iman ?’
Rasul menjawab.’yaitu kamu percaya
kepada Allah,para Malaikat,semua kitab yang diturunkan hari pertemuan dengan
–Nya, para Rasul,dan hari kebangkitan.’
Laki laki itu bertanya lagi,’ Wahai Rasulullah! Apakah pula yang
dimaksud kan dengan islam?’
Rasulullah menjawab.’ Islam adalah mengabdikan diri kepada Allah dan
tidak menyekutukan-Nya dengan kata lain ,mendirikan sholat yang ditelah
difardukan,mengeluarkan zakat yang diwajibkan,dan berpuasa pada bulan
ramadhan.’
Kemudian laki laki tersebut
bertanya lagi,’ Wahai Rasulullah ! Apakah makna ihsar ?’
Rasulullah menjawab,’ Engkau hendakla
beribadah kepada Allah seolah olah engkau melihat-Nya, sekira-Nya engkau tidak
melihat-Nya , ketahuilah bahwa dia senantiasa memperhatikan mu.’
Laki laki tersebut bertanya lagi .’ Wahai
Rasulullah! Bilakah hari kiamat akan terjadi?’
Rasulullah menjawab,’ tidaklah saya
lebih tahu dari mu. Walaupun demikian, aku akan cerita kan kepada mu mengenai
tanda-tandanya. Apabila seseorang hamba melahirkan majikanya, itu adalah
sebagian dari tandanya. Seterusnya apabila seorang miskin menjadi pemimpin
masyarakat, itu juga sebagai dari tandanya. Selain itu, Apabila masyarakat yang
pada asalnya pengembbala kambing mampu bersaing dalam menhias banguna-bangunan
mereka, itu juga tanda akan terjadinya kiamat. Hanya 5 perkara itula sebagian
dari tanda tandanya yang diketahui dan selain dari pada itu hanya Allah yang
maha mengetahuinya .’ Kemudian Rasulullah SAW . membaca surat Luqman ayat 34.’
Sesungguhnya hanya disisi allah ilmu tentang hari kiamat : dan dia yang
menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tidak ada
seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakanya
besok . dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui dibumi mana dia akan
mati. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Mengenal .’
Kemudian laki laki tersebut
beranjak dari sana.Rasulullah SAW terus bersabda kepada sahabatnya .’ panggil
kembali orang itu .’
Lalu para sahabat pun mengejar ke
arah laki laki tersebut untuk memanggilnya
kembali,tetapi laki laki tersebut telah hilang
Lantas Rasulullah SAW .’ laki laki
adalah jibril a.s kedatangannya adalah untuk mengajar manusia tentang agama
mereka”.
Terdapat
pula beberapa hadist yang kemudian dipahami sebagian ulama sebagai prediksi
nabi akan kemunculan golongan –golongan dalam ilmu kalam . diantara hadis yang
berkaitan dengan masalah masalah ini
Artinya:
“Hadist ini diriwayatkan dari Abu Hurairrah
r.a . ia mengatakan bahwa Rasulullah pernah bersabda,’ Orang orang yahudi akan
terpecah belah menjdi 71 golongan ;Orang-orang Nasrani akan terpecah belah
menjadi 72 golongan ;Dan umatku akan terpecah belah menjadi 73 golongan”.
(H.R.Abu Dawud,Ibnu Majah,dan Ahmad)
Keberadaan hadis-hadis yang berkaitan dengan
perpecahan umat seperti di atas pada dasarnya merupakan prediksi Nabi dengan
melihat fenomena yang tampak dari potensi yang tersimpan dalam hati para
sahabatnya. Oleh karena itu,sering dikatakan bahwa hadis-hadis seperti itu
lebih dimaksudkan sebagai peringatan bagi para sahabat dan umat Nabi tentang
bahayanya perpecahan dan pentingnya persatuan.
2. Pemikiran Manusia
Pemikiran manusia dalam hal ini
berupa pemikiran umat islam atau pemikiran yang berasal dari luar umat islam.
Sebelum filsafat yunani masuk dan berkembang
di dunia islam,umat islam telah banyak menggunakan pemikiran rasionalnya untuk
menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan ayat-ayat Al-Qur’an, terutama yang
belum jelas maksudnya (al-mutasyabihat). Keharusan untuk menggunakan rasio
ternyata mendapat pijakan dari beberapa ayat Al-Qur’an, di antaranya:
“Maka tidakkah mereka menghayati
Al-Qur’an ataukah hati mereka sudah terkunci ?”
(Q.S.
Muhammad [47] : 24)
“Maka tidakkah mereka
memerhatikan langit yang ada di atas mereka, bagaimana cara Kami membangun dan
menghiasnya, dan tidak terdapat retak-retak sedikitpun ? Dan bumi yang Kami
hamparkan dan Kami pancarkan di atasnya gunung-gunung yang kokoh, dan Kami
tumbuhkan di atasnya tanaman-tanaman yang indah.”
(Q.S.
Qaf [50] : 6 – 7)
Ayat tersebut berkaitan langsung
dengan anjuran, motivasi, bahkan perintah kepada manusia untuk menggunakan
rasio. Tujuannya agar manusia dapat melaksanakan misi utamanya, yaitu amanat
Allah SWT. untuk mengatur dunia.
Bentuk konkret penggunaan pemikiran
islam sebagai sumber ilmu kalam adalah ijtihad
yang dilakukan para mutakalim dalam
persolan-persoalan tertentu tidak memperoleh penjelasan yang memadai dari
Al-Qur’an dan Al-hadis.
Oleh Sumber ilmu kalam berupa fikiran yg
berasal dari luar Islam pertama dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori,
yaitu :
1. Kebanyakaan
orang-orang yang memeluk islam setelah kemenangannya pada awalnya mereka
memeluk berbagai agama yaitu yahudi,nasrani, manu,zoroaster brahmana, sabia,
atheisme, dan lain-lainya .Pemikiran non-muslim yang telah menjadi peradaban
lalu ditransfer dan diasimilasikan dengan pemikiran umat Islam.
2. Pemikiran-pemikiran
non-muslim yang bersifat akademis,
seperti filsafat (terutama dari
Yunani), sejarah, dan sains.
3. Insting
Secara
instngtif, pada dasarnya manusia selalu berusaha ingin bertuhan. Oleh karena
itu, kepercayaan adanya Tuhan telah berkembang sejak adanya manusia pertama.
BAB III
PENUTUP
D. Kesimpulan
Secara historis, ilmu kalam bersumber dari
Al-Qur’an, hadist, pemikiran manusia, dan insting.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Amin.Falsalah Kalam. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 1995
Azzam, Abdul Wahhab. Iqbal:Siratuh wa Falsalah wa Syir’uh. Terj.
Bandung : Pustaka. 1985
Anshari, Endang Saifuddin. Ilmu, Filsafat, dan Agama. Surabaya :
Bina Ilmu. 1990.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar