Sabtu, 07 November 2015

makalah (Ilm Klm) sumber ilmu kalam



Add caption
MAKALAH ILMU KALAM
SUMBER – SUMBER
(MANHAJ YANG BENAR DALAM ILMU KALAM)


Di Susun oleh :
1.      Ayu Septiani
2.      Ayu Lestari
3.      Desi Ratnasari

Nama Dosen                  : Sri Hidayati
Kelas                             : PAI 3
Fakultas                       : Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan                          : Pendidikan Agama Islam
Tahun Ajaran              : 2015-2016

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDKAN AGAMA ISLAM
2015
BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Ilmu kalam biasa disebut dengan beberapa nama, antara lain ilmu Ushuluddin, ilmu Tauhid, Fiqh al al akbar, dan teologi Islam. Aqidah ilmu kalam sebagaimana diketahui, membahas ajaran-ajaran dasar dari suatu agama. Setiap orang yang ingin menyelami seluk beluk agamanya secara mendalam, perlu mempelajari aqidah yang terdapat dalam agamanya.mempelajari aqidah atau teologi akan memberi seseorang keyakinan-keyakinan yang berdasarkan pada landasan yang kuat, yang tidak mudah diombang ambingkan oleh peredaran zaman.
Teologi di dalam Islam disebut juga ilmu At-Tauhid. Kata Tauhid mengandung arti satu atau Esa dan keEsaan dalam pandangan Islam merupakan sifat terpenting di antara sifat-sifat Tuhan. Teologi Islam disebut juga ilmu kalam.  Ilmu kalam memiliki definisi yang berbeda-beda menurut beberapa Ulama.  Ilmu Tauhid atau  Ilmu Kalam ialah ilmu yang mempelajari/membicarakan tentang Ketuhanan baik Dzat, kehendak, perbuatan dan sifat-Nya yang bersifat mustahil. Ilmu kalam mengandung berbagai argumentasi tentang akidah imani yang diperkuat dalil-dalil rasional.

B.     Rumusan Masalah
1.1 Apa pengertian Ilmu Kalam ?
1.2  Apa saja sumber-sumber ilmu kalam ?
C.    Tujuan
Agar dapat membedakan antara hak dan batil untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperkuat keimanan seseorang serta mengetahui sumber-sumber ilmu ketuhanan tersebut.






BAB 2
PEMBAHASAN
A.  Materi
Pengertian Ilmu Kalam
Ilmu kalam mempunyai banyak definisi menurut beberapa Ulama. Namun dalam makalah ini kami mengartikan ilmu kalam adalah Ilmu yang membahas tentang Ketuhanan baik dzat, kehendak, perbuatan, maupun sifat-Nya yang mustahil.
 Sumber-sumber Ilmu Kalam
Ada beberapa sumber ilmu kalam yang akan dibahas pada makalah ini, yaitu :
1.      Al-Qur’an
Sebagai ilmu kalam, Al-Qur’an banyak menyinggung hal yang berkaitan dengan masalah-masalah ketuhanan. Di antara adalah:[1]
1.      Q.S. Al-Ikhlas (112) : 1 – 4.
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah SWT maha Esa, tidak beranak dan tidak diperanakkan, bahkan tidak ada sesuatu pun di dunia ini yang tampak sekutu/sama (sejajar) dengan-Nya.
2.      Q.S. Asy-Syuuraa (42) : 7.
Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak seperti apapun di dunia ini. Ia Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.
3.      Q.S. Al-Furqan (25) : 59.
Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan yang Maha Penyayang bertahta di atas “Arsy”. Ia pencipta langit, bumi, dan semua yang ada di antara keduanya.
4.      Q.S. Al-Fath (48) : 10.
Ayat ini menunjukkan bahwa tuhan mempunyai “tangan” yamg selalu berada di atas tangan orang-orang yang melakukan sesuatu, selama orang-orang itu selalu berpegang teguh dengan janji allah
5.      Q.S. Thatha (20) : 39.
Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan mempunyai “mata” yang selalu digunakan untuk mengawasi seluruh gerak termasuk gerakan hati makhluk-Nya.
6.      Q.S. Ar-Rahman (55) : 27.
Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan mempunyai “wajah” yang tidak akan rusak selamanya.
7.      Q.S. An-Nisaa’ (4) : 125.
Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan menurunkan aturan berupa agama. Seseorang akan dikatakan melaksanakan aturan agama ketika telah menggunakan wajahnya untuk kedamaian dalam agama Allah SWT.
8.      Q.S.Luqman (31):22.
Ayat ini menunjukkan bahwa orang yang telah menggunakan wajahnya untuk kedamaian karena Allah disebut orang “muhsin”.
9.      Q.S.Ali Imron (3):83.
Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhanlah yang menurunkan penunjuk jalan kepada para nabi
10.  Q.S Al-Anbiya (21):92.
Ayat ini menunjukkan bahwa manusia dalam berbagai suku,ras,atau etnis, dan agama pun adalah umat Tuhan yang satu.Oleh karena itu, semua umat –tanpa membedakan kondisi dan situasi apa pun-harus mengarahkan pengabdiannya hanya kepada-Nya.
11.  Q.S.Al-Hajj(22):78.
Ayat ini menunjukkan bahwa seseorang yang ingin melakukan kegiatan yang sungguh-sungguh akan dikatakan sebagai “jihad” jika dilakukan hanya karena Allah  SWT semata.

            Ayat-ayat di atas berkaitan dengan dzat, sifat, asma, perbuatan, tuntunan, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan eksistensi Tuhan. Hanya, penjelasan perinciannya tidak ditemukan. Oleh karena itu, sangat beralasan jika para ahli berbeda pendapat dalam menginterprestaskan perinciannya. Pembicaraan tentang hal-hal yang berkaitan dengan ketuhanan disistemasikan sehingga menjadi sebuah ilmu yang dikenal dengan istilah ilmu kalam.
1.      Hadist
Mutakalim tidak pernah lepas dari nash-nash Al-Qur’an dan hadist ketika berbicara masalah ketuhanan. Masing-masing kelompok ilmu kalam mencoba memahami dan menafsirkan alqur’an dan hadist lalu kemudian menjadikannya sebagai penganut argumentasi mereka.[2]
Di samping itu, dalil-dalil nakli ini tentunya diperkuat dengan dalil Aqli atau alur pikir yang logis. Dalil aqli ini ada yang berasal dari ilmu keislaman murni dan ada yang di adopsi dari pemikian-pemikiran di luar islam. Yang benar adalah kalau di katakan bahwa ilmu kalam itu bersumber dari Al-Qur’an dan hadist yang perumusan-perumusannya di dorong oleh unsur dari dalam dan dari luar.
Hadist Nabi Muhammad SAW.pun  banyak membicarakan masalah-masalah yang dibahas ilmu kalam[3], di antaranya hadist Nabi yang menjelaskab hakikat keimanan:[4]
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, ‘Pada suatu hari ,ketika Rasulullah SAW. berada bersama kaum muslim ,datang la seorang lakilaki  kemudian bertanya kepada beliau, ‘Wahai Rasulullah SAW! Apakah yang dimaksud dengan iman ?’
Rasul menjawab.’yaitu kamu percaya kepada Allah,para Malaikat,semua kitab yang diturunkan hari pertemuan dengan –Nya, para Rasul,dan hari kebangkitan.’
    Laki laki itu bertanya lagi,’ Wahai Rasulullah! Apakah pula yang dimaksud kan dengan islam?’
   Rasulullah menjawab.’ Islam adalah mengabdikan diri kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan kata lain ,mendirikan sholat yang ditelah difardukan,mengeluarkan zakat yang diwajibkan,dan berpuasa pada bulan ramadhan.’
Kemudian laki laki tersebut bertanya lagi,’ Wahai Rasulullah ! Apakah makna ihsar ?’
 Rasulullah menjawab,’ Engkau hendakla beribadah kepada Allah seolah olah engkau melihat-Nya, sekira-Nya engkau tidak melihat-Nya , ketahuilah bahwa dia senantiasa memperhatikan mu.’
 Laki laki tersebut bertanya lagi .’ Wahai Rasulullah! Bilakah hari kiamat akan terjadi?’
Rasulullah menjawab,’ tidaklah saya lebih tahu dari mu. Walaupun demikian, aku akan cerita kan kepada mu mengenai tanda-tandanya. Apabila seseorang hamba melahirkan majikanya, itu adalah sebagian dari tandanya. Seterusnya apabila seorang miskin menjadi pemimpin masyarakat, itu juga sebagai dari tandanya. Selain itu, Apabila masyarakat yang pada asalnya pengembbala kambing mampu bersaing dalam menhias banguna-bangunan mereka, itu juga tanda akan terjadinya kiamat. Hanya 5 perkara itula sebagian dari tanda tandanya yang diketahui dan selain dari pada itu hanya Allah yang maha mengetahuinya .’ Kemudian Rasulullah SAW . membaca surat Luqman ayat 34.’ Sesungguhnya hanya disisi allah ilmu tentang hari kiamat : dan dia yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakanya besok . dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui dibumi mana dia akan mati. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Mengenal .’
Kemudian laki laki tersebut beranjak dari sana.Rasulullah SAW terus bersabda kepada sahabatnya .’ panggil kembali orang itu .’
Lalu para sahabat pun mengejar ke arah laki laki tersebut untuk memanggilnya  kembali,tetapi laki laki tersebut telah hilang
Lantas Rasulullah SAW .’ laki laki adalah jibril a.s kedatangannya adalah untuk mengajar manusia tentang agama mereka”.
Terdapat pula beberapa hadist yang kemudian dipahami sebagian ulama sebagai prediksi nabi akan kemunculan golongan –golongan dalam ilmu kalam . diantara hadis yang berkaitan dengan masalah masalah ini
Artinya:
Hadist ini diriwayatkan dari Abu Hurairrah r.a . ia mengatakan bahwa Rasulullah pernah bersabda,’ Orang orang yahudi akan terpecah belah menjdi 71 golongan ;Orang-orang Nasrani akan terpecah belah menjadi 72 golongan ;Dan umatku akan terpecah belah menjadi 73 golongan”.
(H.R.Abu Dawud,Ibnu Majah,dan Ahmad)
 Keberadaan hadis-hadis yang berkaitan dengan perpecahan umat seperti di atas pada dasarnya merupakan prediksi Nabi dengan melihat fenomena yang tampak dari potensi yang tersimpan dalam hati para sahabatnya. Oleh karena itu,sering dikatakan bahwa hadis-hadis seperti itu lebih dimaksudkan sebagai peringatan bagi para sahabat dan umat Nabi tentang bahayanya perpecahan dan pentingnya persatuan.
2.      Pemikiran Manusia
             Pemikiran manusia dalam hal ini berupa pemikiran umat islam atau pemikiran yang berasal dari luar umat islam.
             Sebelum filsafat yunani masuk dan berkembang di dunia islam,umat islam telah banyak menggunakan pemikiran rasionalnya untuk menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan ayat-ayat Al-Qur’an, terutama yang belum jelas maksudnya (al-mutasyabihat). Keharusan untuk menggunakan rasio ternyata mendapat pijakan dari beberapa ayat Al-Qur’an, di antaranya:
“Maka tidakkah mereka menghayati Al-Qur’an ataukah hati mereka sudah terkunci ?”
                                                                                                (Q.S. Muhammad [47] : 24)
“Maka tidakkah mereka memerhatikan langit yang ada di atas mereka, bagaimana cara Kami membangun dan menghiasnya, dan tidak terdapat retak-retak sedikitpun ? Dan bumi yang Kami hamparkan dan Kami pancarkan di atasnya gunung-gunung yang kokoh, dan Kami tumbuhkan di atasnya tanaman-tanaman yang indah.”
                                                                                                (Q.S. Qaf [50] : 6 – 7)
            Ayat tersebut berkaitan langsung dengan anjuran, motivasi, bahkan perintah kepada manusia untuk menggunakan rasio. Tujuannya agar manusia dapat melaksanakan misi utamanya, yaitu amanat Allah SWT. untuk mengatur dunia.
           Bentuk konkret penggunaan pemikiran islam sebagai sumber ilmu kalam adalah ijtihad  yang dilakukan para mutakalim dalam persolan-persoalan tertentu tidak memperoleh penjelasan yang memadai dari Al-Qur’an dan Al-hadis.
             Oleh Sumber ilmu kalam berupa fikiran yg berasal dari luar Islam pertama dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori, yaitu :
1.      Kebanyakaan orang-orang yang memeluk islam setelah kemenangannya pada awalnya mereka memeluk berbagai agama yaitu yahudi,nasrani, manu,zoroaster brahmana, sabia, atheisme, dan lain-lainya .Pemikiran non-muslim yang telah menjadi peradaban lalu ditransfer dan diasimilasikan dengan pemikiran umat Islam.
2.      Pemikiran-pemikiran non-muslim  yang bersifat akademis, seperti filsafat (terutama   dari Yunani), sejarah, dan sains.
3.      Insting
Secara instngtif, pada dasarnya manusia selalu berusaha ingin bertuhan. Oleh karena itu, kepercayaan adanya Tuhan telah berkembang sejak adanya manusia pertama.





BAB III
PENUTUP
D.    Kesimpulan
Secara historis, ilmu kalam bersumber dari Al-Qur’an, hadist, pemikiran manusia, dan insting.









DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Amin.Falsalah Kalam. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 1995
Azzam, Abdul Wahhab. Iqbal:Siratuh wa Falsalah wa Syir’uh. Terj. Bandung : Pustaka. 1985
Anshari, Endang Saifuddin. Ilmu, Filsafat, dan Agama. Surabaya : Bina Ilmu. 1990.


[1]  Abdul Rozak-Rosihon Anwar,Ilmu Kalam,Bandung:cv Pustaka Setia,2013.hlm.22.
[2]  Ahmad Alawi,Ilmu Kalam,6 Oktober 2015(12.39 WIB),www.Alawililis.blogspot.com
[3]  Abdul Rozak,Ilmu Kalam,Bandung:cv Pustaka Setia,2014.hlm. hlm.25-28.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar