Minggu, 03 Januari 2016

makalah (BI) transliterasi bahasa arab

MAKALAH BAHASA INDONESIA
TRANSLITERASI HURUF ARAB KE HURUF LATIN


DisusunOlehKelompok10

Anggota:

Adela Destri(1532100073)
Desi Ratnasari (1532100099)
Dhona Arba (1532100105)

Dosen Pengampu: KMS. Mas’ud Ali, M.Pd.I

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI RADEN FATAH PALEMBANG
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN AJARAN2015/2016

 

KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji hanya milik Allah azza wajal, shalawat seiring salam semoga selalu tercurah kepada Nabi akhir zaman yakni Muhammad Saw. Keluarga, sahabat dan seluruh umatnya yang setia dan istiqomah berada di atas ajarannya hingga hari kiamat.
Penulis sangat bersyukur karena berkat rahmat dan karuniaNyalah penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “transliterasihurufarab ke huruflatin”.
Penyusunan makalah ini sebagai tugas dari mata kuliah Bahasa Indonesia Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negri Raden Fatah Palembang. Dalam penyusunan makalah ini penulis sangat menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan materi perkuliahan serta arahannya, mudah-mudahan Allah SWT. Membalas atas semua bantuan yang telah diberikan dengan tulus dan ikhlas. Penulis berharap makalah ini berguna bagi kita semua amin. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Akhirul kalam,
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Palembang,07 Desember 2015

Penulis

Daftar Isi





BAB I

PENDAHULUAN

Adanya transliterasi huruf Arab ke huruf Latin ini berawal dari kebutuhan orang Indonesia yang menginginkan menulis huruf Arab dengan huruf Latin dan menterjemaahkannya ke dalam bahasa Indonesia. Dengan adanya hal tersebut maka pemerintah pada tahun 1983 menunjuk Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia untuk merumuskan kaidah-kaidah penulisan huruf Arab ke aksara Latin supaya seragam dan tidak salah kaprah. Untuk menanggapi hal tersebut kemudian badan Litbang Agama mengadakan seminar dan mengundang beberapa tokoh untuk merumuskan kaidah-kaidah penulisan huruf Arab ke aksara Latin. Diantaranya tokoh yang diundang waktu itu adalah:
1.      H.SawabiIhsa
2.       AliAudah 
3.      Prof.Ghazali
4.      Prof. HB Jassin,
5.      dan Drs. Sudarno M.ed
 Kemudian pedoman itu di sahkah bersama oleh Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158 tahun 1987 dan Nomor 0542/b/u/1987, tertanggal 10 September 1987 dengan beberapa perubahan. Perubahan dilakukan mengingat alasan kemudahan penghafalan dan penguasaannya.
Bagaimana mentransliterasihurufarab ke huruflatin?
Hanya membahas transliterasihurufarab ke huruflatin.

BAB II

PEMBAHASAN


Kata transliterasi berasal dari kosa kata bahasa Inggris transliteration, yaitu trans yang berarti pindah, alih, ganti dan literation yang berarti liter, huruf. Jadi, bisa disimpulkan bahwa  transliterasi huruf Arab Latin adalah penggantian huruf demi huruf dari abjad yang satu ke abjad yang lainnya.[1]

1.      Konsonan
Fonem konsonan bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, dalam transliterasi ini sebagian dilambangkan dengan huruf dan sebagian dilambangkan dengan tanda, dan sebagian lain lagi dengan huruf dan tanda sekaligus.[2]

No
Huruf Arab
Huruf Latin
Keterangan
1
ا
tidakdilambangkan
2
ب
b
Be
3
ت
t
Te
4
ث
ts
tedenganes
5
ج
j
Je
6
ح
h
ha dengangarisbawah
7
خ
kh
kadengan ha
8
د
d
De
9
ذ
Dz
de denganzet
10
ر
R
Er
11
ز
Z
Zet
12
س
S
Es
13
ش
Sy
esdengan ye
14
ص
S
esdengangarisbawah
15
ض
D
d dengangaarisbawah
16
ط
T
tedengangarisbawah
17
ظ
Z
zetdengangarisbawah
18
ع
komaterbalik di atashadapkanan
19
غ
Gh
gedengan ha
20
ف
F
Ef
21
ق
Q
Ki
22
ك
K
Ka
23
ل
L
El
24
م
M
Em
25
ن
N
En
26
و
W
We
27
H
Ha
28
ء
,
Apostrof
29
ي
Y
Ye

2.      Vokal
Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal tunggal (monoftong) dan vokal rangkap (diftong ), serta madd.[3]
a.      Vokal tunggal (monoftong)
No
Huruf Arab
Huruf Latin
Keterangan
1
     َ      
A
Fathah
2
           ِ  
I
Kasrah
3
 ٌ
U
Dammah
           
b.      Vokal rangkap (diftong)

No
Huruf Arab
Huruf Latin
Keterangan
1
ي           .
Ai
a dengan i
2
و            .
Au
a dengan u

Contoh:
كتب  : kataba
فعل   : fa’ala
c.       Vokal panjang  (madd)

No
Huruf Arab
Huruf Latin
Keterangan
1
اﻳ
Â
a dengantopi di atas
2
ي
Î
i dengantopi di atas
3
 ىو
Û
u dengantopi di atas

Contoh:
قال    : qâla
رمى  : ramâ
3.      Ta marbûtah
Ta marbûtah ini diatur dalam tiga katagori:
a.       huruf ta marbûtah pada kata berdiri sendiri, huruf tersebut ditransliterasikanmenjadi/h/,misalnya: محكمة menjadi mahkamah.
b.      jika huruf ta marbûtah diikuti oleh kata sifat (na’at), huruf tersebut ditransliterasikan menjadi /h/ juga, misalnya:المدينة المنورة     menjadi  al-madÎnah al-munawarah
c.       Jika hurup ta marbûtah  diikuti oleh kata benda (ism), huruf  tersebut ditransliterasikan menjadi /t/ misalnya:روضة الأطفال  menjadi raudat al-atfâl.[4]

4.      Syaddah (Tasydîd)
Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah tanda, tanda syaddah atau tanda tasydid, dalam transliterasi ini tandasyaddah tersebut dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah itu.
Contoh:   
نزّل : nazzala
ربّنا        : rabbanâ
                                           
5.      Kata Sandang
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu ال. Namun, dalam transliterasi menjadi /al-/ baik yang diikuti oleh huruf syamsiahmaupun kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariah, misalnya : الفيل (al-fîl),الوجود (al-wujûd), dan الشمس (al-syams bukan asy-syams)

6.      Hamzah
Dinyatakan di depan bahwa hamzah ditransliterasikan dengan apostrof. Namun, itu hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan di akhir kata. Bila hamzah itu terletak diawal kata, ia tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab berupa alif.
Contoh:
تاخذون :ta’khudzuna
النّوء        : an-nau’
اكل         :   akala
انّ  :  inna

7.      Huruf Kapital
Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf kapital seperti apa yang berlaku dalam EYD, diantaranya: Huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu didahului oleh kata sandang (artikel), maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya, seperti: al-Kindi, al-Farobi, Abu Hamid al-Ghazali, dan lain-lain (bukan Al-Kindi, Al-Farobi, Abu Hamid Al-Ghazali). Transliterasi ini tidak disarankan untuk dipakai pada penulisan orang yang berasal dari dunia nusantara, seperti Abdussamad al-Palimbani bukan Abd al-Shamad al-Palimbani.

8.      Cara Penulisan Kata
Setiap kata, baik kata kerja (fi’il), kata benda (ism), maupun huruf (harf) ditulis secara terpisah.
Contoh:
الخلفاء الراشدين       : al-Khulafa al-Rasyidin                  
صلة الرحم            : silat al-Rahm
الكتب الستة           : al-Kutub al-Sitta
Kata dari bahasa Arab yang diserap ke dalam bahasa Indonesia mengalami penyederhanaan atau perubahan, baik dalam hal penulisan maupun pengucapannya. Sebagai contoh, huruf ق (qaf) pada Irak, Ya’kub, akhlak, fikih, kadar, dan kaidah telah diserap menjadi k; sedangkan pada pada Qur’an dan Masjidil Aqsa tetap bentuknya dan dialihaksarakan sebagai q.
Setiap kata serapan dapat mengalami satu atau lebih hal-hal berikut:
·         Pengabaian apostrof (‘) untuk alih aksara ain hidup.
·         Hamzah hidup tidak dilambangkan.
·         Hamzah mati di akhir kata tidak dilambangkan.
·         Pengabaian huruf ya yang ditasydid dengan huruf sebelumnya dibaca kasrah.
·         Kata sandang “al” diabaikan atau ditulis bersambung.
·         Penyederhanaan alih aksara sh/ṣ dan ts/ṡ menjadi s.
·         Penyederhanaan alih aksara dz/ż menjadi z.
·         Penyederhanaan alih aksara zh/ẓ menjadi z.
·         Perubahan alih aksara zh/ẓ menjadi l.
·         Penyederhanaan alih aksara dh/ḍ menjadi d.
·         Penyederhanaan alih aksara th/ṭ menjadi t.
·         Perubahan alih aksara f menjadi p.
·         Perubahan alih aksara q menjadi k.
·         Perubahan alih aksara ain mati menjadi k.
·         Perubahan alih aksara hamzah mati di tengah kata menjadi k.
·         Alih aksara diftong menggunakan u atau i.
·         Perubahan dialek dari harakat hidup (a, i) menjadi e.
·         Penyisipan huruf sesuai harakat huruf ketiga dari akhir (a, i, atau u) pada kata bahasa Arab dengan huruf kedua dari akhir dibaca mati.[5]




BAB III

PENUTUP


KESIMPULAN

Dengan penyeragaman penulisan huruf Arab menjadi huruf Latin diharapkan para penulis dapat membedakan huruf dan menggunakannya secara tepat sehingga tidak terjadi kesalahan bunyi, kesalahan penulisan, dan kesalahan makna.Namun, lagi-lagi, penulisan kata-kata tersebut sering tidak seragam. Jadi, sekali lagi, meskipun sudah ada pedoman Transliterasi Arab-Latin SKB Menagdan Mendibud, tidak jarang buku-buku pelajaran agama ataupun buku agama yang lain masih belum seragam mengeja kosakata Arab tersebut.
Akhirulkalam, menjaditugaslembaga-lembagabahasauntukgencarmenyosialisasikanpedomantransliterasi Arab-Indonesia.Jikaperlu, pedomanitudirevisiuntukmengakomodasiragampendapat yang ada.












DAFTAR PUSTAKA


Mahmudah, Fitriyah, dkk.2010.Disiplin Berbahasa Indonesia.Jakarta: FITK Press.
http://elwahyudin.blogspot.co.id/2012/01/transliterasi-huruf-arab-latin.html




[1]Fitriyah, Mahmudah, dan Ramlan A. Gani. Disiplin Berbahasa Indonesia. Jakarta; FITK Press, 2010, hlm 51
[3] Ibid , hlm 54
[4]Ibid, hlm 56
[5]https://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Pedoman_alih_aksara_Arab_ke_Latin jam 11:52 tempat fakultas tarbiyah tanggal 04 november 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar