Add caption |
Strategi mencapai
keunggulan bersaing
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.
Wb.
Segala puji hanya milik Allah azza wajal, shalawat seiring salam semoga selalu tercurah kepada Nabi akhir zaman yakni Muhammad Saw. Keluarga, sahabat dan seluruh umatnya yang setia dan istiqomah berada di atas ajarannya hingga hari kiamat.
Penulis sangat bersyukur karena berkat
rahmat dan karuniaNyalah penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul“Strategi
Mencapai Keunggulan Bersaing Dan Pengelolahan Usaha Serta Strategi
Kewirausahaan”. Penyusunan
makalah ini sebagai tugas dari mata kuliah Kewirausahaan Program Studi
Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang. Dalam
penyusunan makalah ini penulis sangat menyadari masih banyak kekurangan dan
kesalahan sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan makalah ini. Penulis juga mengucapkan banyak terima
kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan yang telah memberikan
materi perkuliahan serta arahannya, mudah-mudahan Allah SWT. Membalas atas
semua bantuan yang telah diberikan dengan tulus dan ikhlas. Penulis berharap
makalah ini berguna bagi kita semua amin. Atas perhatian kami ucapkan terima
kasih.
Akhirul Kalam,
Wassalamu’alaikum Wr.
Wb.
Palembang, 15 Desember 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ 1
DAFTAR ISI...................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 3
A. Latar Beakang................................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah........................................................................................... 3
C. Tujuan Masalah............................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 4
A. Strategi Mencapai keunggulan bersaing......................................................... 4
1. Dasar Untuk Mempertahankan keunggulan bersaing...................................... 5
2. Mempertahankan Keunggulan Bersaing......................................................... 6
3. Analisis Produk atau jasa pesaing................................................................... 6
4. Syarat Strategis mencapai keunggulan bersaing.............................................. 7
B. Pengelolahan Usaha........................................................................................ 8
1. Pengelolahan Keuangan.................................................................................. 8
2. strategi pemasaran......................................................................................... 10
3. produk........................................................................................................... 13
4. tempat............................................................................................................ 16
5. Harga............................................................................................................. 17
C. Startegi Kewirausahaan................................................................................ 20
BAB III PENUTUP......................................................................................... 21
A. Kesimpulan................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 22
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Munculnya persaingan dalam berwirausaha merupakan hal
yang tidak dapat dihindari. Dengan adanya persaingan, maka wirausahawan dihadapkan
pada berbagai peluang dan ancaman baik yang berasal dari luar maupun dari dalam
perusahaan yang akan memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap kelangsungan
hidup usaha. Untuk itu setiap wirausaha dituntut untuk selalu mengerti dan
memahami apa yang terjadi dipasar dan apa yang menjadi keinginan konsumen,
serta berbagai perubahan yang ada di lingkungan bisnis sehingga mampu bersaing
dengan dunia bisnis lainnya dan berupaya untuk meminimalisasi
kelemahan-kelemahan dan memaksimalkan kekuatan yang dimiliki. Dengan demikian
para wirausaha dituntut untuk meinilih dan menetapkan strategi yang dapat
digunakan untuk menghadapi persaingan. Dengan adanya tekanan persaingan begitu
ketat, baik secara langsung atau tidak langsung sangat mempengaruhi kinerja organisasi
bisnis baik dalam hal teknologi, kebutuhan pelanggan dan siklus produk. Pada
saat kondisi seperti itulah sangat diperlukan strategi yang tepat dalam
mengambil keputusan maupun langkah-langkah tertentu untuk mempertahankan
usahanya tersebut. Strategi bersaing juga diperlukan teknik atau cara-cara yang
akan dilakukan untuk pengembangan usaha.
2.
Rumusan Masalah
1)
Bagaimana Mencapai Keunggulan Bersaing?
2)
Bagaimana Pengelolaan Usaha?
3)
Bagaimana Strategi Kewirausahaan?
3.
Tujuan dan Manfaat
1)
Untuk mengetahui bagaimana mencapai keunggulan bersaing.
2)
untuk mengetahui bagaimana pengelolaan usaha.
3)
Untuk mengetahui bagaimana strategi kewirausahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Strategi Mencapai Keunggulan Bersaing
Strategi
adalah suatu cara aksi yang menyelaraskan sumber-sumber dan komitmen organisasi
untuk mencapai kinerja unggul. Keunggulan bersaing atau kompetitif adalah suatu
manfaat yang ada ketika suatu perusahaan mempunyai dan menghasilkan suatu
produk atau jasa yang dilihiat dari pasar targetnya lebih baik dibandingkan
dengan para kompetitor terdekat.
Gambar: Strategi Keunggulan Bersaing
Berdasarkan
gambar diatas, untuk mencapai keunnggulan bersaing, seorang pengusaha harus:
1.
mampu
meningkatkan daya inovasi, kreatif, dan produktivitas dengan teknik-teknik yang
dimiliki, sehingga dapat bersaing baik secara produk maupun harga,
2.
memberikan
pelayanan all out sebagai salah satu cara untuk memberikan kepuasan
pelanggan sehingga dapat unggul,
3.
memasarkan produk
melalui komunitas/kumpulan organisasi, sehingga mudah dikenali oleh
anggota/komunitas tersebut.[1]
Faktor-faktor
utama untuk mengimbangi daya saing pasar adalah sebagai berikut:
1.
ancaman pesaing
baru, kuat atau lemah
2.
ancaman produk
atau jasa distribusi, kuat atau lemah
3.
tingginya
persaingan diantara produk-produk yang ada, kuat atau lemah
4.
kekuatan
tawar-menawar antar pemasok bahan baku dan produk, kuat atau lemah
- Dasar
Untuk Mencapai Keunggulan Bersaing
Untuk mencapai keunggulan bersaing.
Seorang wirausahawan haurs mampu mengenali berbagai unsur dasar untuk mencapai
keunggulan bersaing, yaitu sebagai berikut :
1. Harga
atau nilai
Seorang
pengusaha harus mampu menghasilkan produk atau jasa rendah biaya, sehingga
strategi dalam menetapkan harga tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan produk
atau jasa para pesaing. Pelanggan yang sensitif terhadap harga, biasanya dari
selisih harga Rp. 1.000 saja dengan produk atau jasa pesaing aakan menjadi
pertimbangan dalam membeli produk yang labih rendah harganya.
2. Menyenangkan
konsumen
Keunggulan
kedua yang harus diupayakan agar produk atau jasa dapat bersaing dengan
kompetitor adalah diupayakan agar produk atauMenyenangkan dari berbagai aspek.
Seperti kualitas produk atau jasa yang bermutu dan memberi kepuasan misalnya pelayanan
yang memuaskan, komunikasi memuaskan, dan tanpa komplain atau setidak-tidaknya
bila di komplain segera ditanggapi atau tidak ditunda-tunda.[2]
3. Pengalaman
Konsumen
Pengelaman
baik atau buruk yang kita sampaikan dan dialami oleh seorang konsumen umumnya
akan memjadi catatan penting sering kali melekat seumur hidup.
Pengalaman
yang baik akan dikenal sepanjang masa bahkan akan sering dutularkan kepada
konsumen. Demikian pengalaman akan cepat menyebar dari mulut ke mulut baik
kepada sahabat maupun tetangga dekat.
4. Atribut produk yang dapat dicatat
Manfaat
dari catatan atribut produk atau jasa adalah agar produk atau jasa dapat
ditingkatkan dari atribut yang sudah ada sebelmya.
Dengan
demikian, baik konsumen atau pelayan kita mampu mengenali seluruh atribut
produk atau jasa kita, sehingga tidak ada dirahasiakan agar konsumen tidak
merasa ditipu.
- Mempertahankan
Keunggulan Bersaing
Mempertahankan
keunggulan bersaing adalah cara yang harus dikejar atau diupayakan oleh setiap
pengusaha. Jika suatu produk pada posisi mengalami penurunan, maka harus
diupayakan untuk dapat posisi naik kembali walaupun keunggulan bersaing tidak
selalu dapat dipertahankan dalam jangka yang lama. Sebab, selalu ada inovasi
dan kreativitas terhadap setiap produk atau jasa.
Hal
yang harus dilakukan oleh seorang pengusaha adalah bagaimana menyusun strategi
untuk mengembalikan atau memperpanjang keunggulannya apabila suatu produk atau
jasa kita mengalami penurunan.[3]
- Analisis
produk atau jasa pesaing
Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang wirausaha dalam menganalisis
produk atau jasa pesaing, yaitu sebgai berikut;
1. Siapakah
para pesaing baru terkini yang ikut berspekulasi?
2. Sumber-sumber
daya apakah yang mereka kendalikan?
3. Apakah
kekuatan dan kelemahan mereka?
4. Bagaimanakah
mereka akan merespon pada keputusan berspekuasi baru untuk masuk industri?
5. Bagaimanakah
merespon berbagai spekulasi baru?
6. Siapa
lagi yang mampu mengobserpasi dan mengeksploitasi peluang yang sama
7. Apakah
ada cara untuk boleh memilih potensi-potensi atau pesaing aktual sebenarnya
dengan bentuk aliansi, penggabungan atau persekutuan ?
Ketujuh
pertanyaan tersebut sebaiknya dijawab oleh seorang pengusaha agar dapat
menentukan apakah produk atau jasa bersaing dapat dikenali, sehingga strategi
kita dalam memenangkan pesaing dapat tercapai.
- Syarat-syarat
strategis mencapai keunggulan bersaing
Syarat-syarat
strategis untuk mencapai keunggulan bersaing yang meliputi berikut ini;
1. Strategi
produk
Berkaitan
dengan produk secara utuh atau keseluruhan mulai dari nama, kualitas, manfaat,
spesifikasi, bentuk, isi, pembungkus, dan atribut produk lainnnya. Intinya
produk adalah sesuatu yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen
dengan tepat dengan jangka panjang baik produk yang berupa fisik maupun jasa.[4]
2. Strategi
harga
Harga
adalah sejumlah nilai yang dapat diukur dengan uang yang harus dibayar oleh
konsumen untuk membeli atau menikmati produk atau jasa tersebut. Laku tidaknya
produk sengat ditentukan oleh harga. Konsumen yang sensitif terhadap harga akan
cendrung memilih harga yang lebih murah jika dibandingkan dengan produk atau
jasa sejenis yang akan dibelinya.
3. Strategi
tempat dan distribusi
Strategi
tempat dan distribusi adalah cara perusahaan menyalurkan produk dari tempatnya
sampai ke tangan konsumen akhir secara efisien dan efektif. Strategi ini
penting dan harus mempertimbangkan bagaimana perusahaan dapat melayani konsumen
tepat waktu, tepat jumlah dan tepat sasaran. Ketidaktepatan waktu dapat
mengakibatkan pelanggan beralih ke perusahaan pesaing. Untuk itu perusahaaan
harus mampu menetapkan strategi distribusi yang tepat agar tidak diserobot oleh
pesaing.
4. Strategi
promosi
Strategi
promosi mencakup usaha mempromosikan
selurh produk/jasa yang dimilikinya, baik secara langsung maupun tidak langsug.
Perusahaan harus memilih sasaran tepat, sehingga efisiensi dan efektivitas
dapat tercapai. Sarana promosi yang bisa dipakai antara lain; periklanan,
promosi penjualan, publikasi, dan penjualan secara personal.
B. Pengelolaan Usaha Dan Strategi Kewirausahaan
1. Pengelolaan Keuangan
Ada
tiga aspek yang harus diperhatikan dalam pengelolahan keuangan, yaitu; (a)
aspek sumber dana: (b) aspek rencana dan penggunaan dana; (c) aspek pengawasan
atau pengendalian keuangan.[5]
a. Sumber-Sumber
Keuangan Perusahaan
Ditinjau
dari asalnya sumber dana perusahaan dapat dibagi dua golongan yaitu sebagai
berikut;
1) Dana
yang berasal dari perusahaan disebut pembelanjaan internal
Pengunaan
dana ini merupakan cara yang paling mudah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
dana perusahaan, sebab tinggal mengambil dana yang sudah tersedia diperusahaan.
Karena sumber dana intern biasanya sangat terbatas, maka dalam penggunaannya
harus diperhatikan tentang Opportunity
cost, yaitu peluang yang hilang akibat penggunaan yang lain atau penerimaan
yang seharusnya diterima, tetapi hilang akibat penggunaan sumber – sumber
tersebut dalam operasi perusahaan.
2) Dana
yang berasal dari luar perusahaan, yang disebut pembelanjaan ekstrem
Ø Dana
dari pemilik atau penyertaan. Dalam perusahaan harus adanya permisahaan yang
tegas antara dana milik pribadi (prive) atau
pembelanjaan sendiri (misalnya saham) dan dana milik perusahaan.
Ø Dana
yang berasal dari utang/pinjaman baik jangka panjang atau jangka pendek disebut
pembelanjaan asing. Sumber dana ekstrem di antaranya kredit jangka pendek
(kredit rekening Koran, kredit belening wesel, kredit penjual/pembeli, dan
aksep) dan kredit jangka panjang seperti hipotek, obligasi, pembeli dan aksep.
Ø Dana
bantuan program pemerintah pusat dan daerah.
Ø Dana
dari teman atau keluarga yang ingin menginvestasikan modal.
Ø Dana
ventura, dana dari perusahaan yang ingin menginvestasikan modalnya pada
perusahaan kecil yang berpotensi.
b. Perencanaan
Keuangan dan Penggunaan Dana
Ada beberapa aspek yang
harus diperhatikan dalam merancang penggunaan biaya:
1) Biaya
awal
2) Proyeksi/rancangan
neraca pendapatan (income statment)
3) Analisis
peluang pokok
Biaya awal adalah biaya yang diperlukan ketika perusahaan akan
berdiri. Biaya awal perusahaan yang baru berdiri pada umumnya meliputi :
1) Biaya
awal yang tidak terduga
2) Biaya
administrasi
3) Biaya
sewa bangunan
4) Biaya
asuransi
5) Biaya
tambahan atau biaya secara umum
2. Strategi Pemasaran
a.
Penelitian dan Pengembangan Pasar (probe)
Seperti telah dikemukakan bahwa
langkah pertama kegiatan pemasaran adalah meneliti kebutuhan dan keinginan
konsumen. Berapa jumlahnya, bagaimanana daya belinya, dimana tempat
konsumennya, dan berapa permintaannya. Strategi dibangun dengan enam pondasi
sebagai berikut :
1) Berorientasi pada Konsumen
Usaha baru yang berhasil pada umunya
memasukan perhatian pada pengembangan sikap yang berorientasi kepada kepuasan.
Dalam pemasaran orientasi itu sudah tentu kepada kepuasan pelanggan dengan
prinsip-prinsip pokok sbb :
1.
Bila ada pelanggan yang merasa kurang puas, penuhilah secepat mungkin
kekurangan tersebut.
2.
Doronglah pelanggan untuk mengajukan keluhan bila kurang memasukan
3.
Mintal;ah umpan balik dari karyawan tentang upaya perbaikan pelayanan yang
harus diberikan kepada pelanggan
4.
Buatlah komitmen untuk membuat pelayanan terbaik kepada konsumen.
5.
Izinkan manajer untuk menuunggu pelanggan temporer.
6.
Hati – hati dalm memilih seorang yang kan brhubungan dengan pelanggan.
7.
Kembangkan pelayanan bagi karyawan sehingga komunikasimengarah pada pelanggan.
8.
Berikat inisiatif kepada karyawan yang betu – betul memberikan pelayanan
istimewa kepada pelanggan.
2) Kualitas
Agar berhasil dalam persaingan
global, sangatlah penting bagi perusahaan untuk memerhatikan kualitas barang
dan jasa serta pelayanan. Ada lima macam komponen kualitas yang secara
berurutan perlu diperhatikan yaitu sbb :
1.
Ketepatan yaitu rata-rata kelalaian atau pengabaian
2.
Daya tahan, yaitu berapa lama barang dan jasa tersebut dapat dipaki/bertahan.
3.
Mudah digunakan, yaitu barang dan jasa tersebut memberikan kemudahan untuk
digunakan.
4.
Nama merek yang terkenal dan dipercaya
5.
Harga yang relative mudah.
Dalam bidang jasa pelayanan,
konsumen ingin melihat jasa perusahaan yang mencerminkan beberapa karakteristik
sbb :
1.
Jelas atau nyata yaitu jelas ada fasilats ada peralatan, ada orang yang melayaninya.
2.
Ketepatan, yaitu memenuhi apa yang dikatakan sesuai dengan apa yang dilakukan
dengan tepat jani dan tepat pelayan.
3.
Ketanggapan, tanggap terhadap keinginan pelanggan
4.
Terjamin dan penuh empati yaitu menimbulkan sikap yang menyenangkan. Denga kata
lain pelayan itu harus cepat, tepat, hemat, sehat dan nikmat.Artinya dapat
menibulkan rasa aman dan senang.
3) Kesengan
Untuk
memberikan pelayanan yang menyenangkan maka harus diperhatikan hal hal berikut.
1. Lokasi usaha harus dekat dengan pelanggan
2. Berikan kemudahan- kemudahan kepada
pelanggan
3. Tentukan jam kerja yang menyenangkan
bagi pelanggan
4. Berikan kemudahan untuk menggunakan
cara kredit
5. Latihlah karyawan agar dapat
melakukan transaksi dengan cepat, tepat, hemat, sopan.
6. Tentukan barang perlu diantar atau
tidak
4) Inovasi
Inovasi
merupakn kunci keberhasilan bagi usaha baru. Perubahan pasar yang sangat cepat
dan opersaingan yang kompleks menuntut inovasi yang terus menerus. Inovasi yang
terus menerus merupakan suatu kekuatan bagi wirausaha dlam meraih sukses
usahanya. Beberapa bentuk inovasi yang lazim dan terkenal dalm bentuk produk
baru, perbedaan teknik, dan pendekatan baru dlam memperkenalkannya..
5) Kecepatan
Kecepatan
merupakan kekuatan dlam persaingan. Dengan kecepatan baerarti mengurangi biaya,
meningkatkan kuallitas dan memenuhi pasar.
Agar dapat bersaing perusahaan dapat
memperhatikan hal hal berikut.
1. Perbaharui keseluruhan proses agar
lebih cepat
2. Ciptakan fungsi silang dari tim
kerja, berikan kekuatan untuk memecahkan persoalan.
3. Arahkan tujuan yang agresif sehingga
dapat menurangi waktu dan memperpendek jadwal
4. Tanamkan budaya cepat
5. Gunakan teknologi yang mempercepat
proses
6) Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan
Wirausaha
mengetahui bahwa salah satu cara terbaik untuk mempertahankan pelanggan dan
menarik pelanggan baru dalah dengan menyajikan pelayanan yang lebih baik dan
tidak tertandingi oleh pesaing lain. Cara menciptakan pelayanan dan kepuasan
pelanggan dapat dilakukan hal hal berikut :
1. dengarkan dan perhatikan pelanggan
2. Tetapkan pelayanan yang terbaik
3. Tetapkan ukuran dan kinerja standar
4. Berikan pelindungan hak-hak standar
5. Latih karyawan cara memberikan
pelayanan istimewa
6. Gunakan teknologi yang memberikan
pelayanan terbaik
7. Berikan hadiah bagi pelayanan terbaik
3. Produk
a. Tahap Pengembangan
Pengembangan produk baru merupakan bagian
terpenting dalam pemasaran. Namun demikian, dalam tahap pengembangan produk ini
sering Menimbulkan resiko yang besar dan
hampir 80% produk gagal zimmer. .
ada beberapa alasan mengapa produk baru gagal:
ada beberapa alasan mengapa produk baru gagal:
1. Produk
baru tidak berbeda secara memadai dengan produk yang ada di pasar;
2. Wirausaha
tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang pasar
3. Perusahaan
sangat miskin perencanaan dan kurang gencar dalam memperkenalkan produk-produk
barunya;
4. Wirausaha
gagal untuk menyesesuaikan strategi produknya ketika ada perubahan; dan
5. Perusahaan
kekurangan dan yang memadaidan kurang komitmen terhadap produk baru.
Menurut
zimmer (1997:125), untuk
meminimalisasirisiko yang timbul dalam memperkenalkan produk dan jasa
baru pemilik perusahaan kecil hendaknya mempertimbangkan aturan-aturan dalam
pengembangan produk sebagai berikut.
Ø Simplicity (sederhana).
Produk-produk harus pamilier (user-friendly) . yaitu mudah dikenal dan
digunakan oleh kosumen. Misalnya . alat elektronik yang mudah dihidupkan oleh
remot kontrol atau alat-alat otomatis.
Ø Integrity (interitas). Desain
produk harus baik dari sejak awal sampai
akhir pakai
Ø Humanfocus (pokuskan pada
orangnya). Memperhatikan pranan komplement er
pemakai akhir untuk mendesain integritas. Keberhasilan suatu produk
adalah produk yang memperhatikan pemakianya secara ekonomis.
Ø Sinergy (berdaya juang). Desain
produk yang baik memerlukan kombinasi antara pengalaman, pengetahuan,kecakapan
dari suatu tim profesional.
Ø Creativity
(kreatifitas).keberhasilan produk sangat tergantung pada keahlian kreatif dari
banyak orang. Manajer perusahaan kecil harus mendorong perkembangan lingkungan
kreatif.
Ø Risk (resiko) produk yang
baik ditunjukan oleh produk yang eksis sampai batas akhir.
Banyak cara
untuk merekayasa produk barang dan jasa diminati oleh konsumen, di antaranya:
1. Jenis-jenisnya
di perbaharui
2. Kualitasnya
dibeda-bedakan dan ditingkatkan
3. Model
dan desainnya bemacam-macam dan dibedakan.
4. Kemasan,
warna, bentuk, ukuran, standar, merek dibuat sedemikian rupa sehingga lebih
menarik.
Barang-barang
yang menarik keinginan konsumen dan laku di pasar dikarenakan jenisnya
direkayasa, misalnya mobil, motor, elektronik, komputer, kosmetik, dan
peralatan rumah tangga lainnya. Produk elektronik dan kendaraan bermotor buatan
Jepang yang setiap saat mengalami perubahan bentuk, jenis, tambahan merek,dan
tipe lainnya sangat mendomenasi pasar di beberapa negara Asia, Eropa, dan
Amerika.melalui perubahan bentuk (body), aksesoris barang-barang
tersebut sangat menarik minat konsumen. Produk-produk tersebut mampu
mempersepsi konsumen seolah-olah produk yang dihasilkannya berbeda dan baru.
Kemamapuan untuk “cerate new end different” telah memberikan nilai tambah baru dan kekuatan
baru dalam persaingan. Produk kendaraan merek-merek terkenal. Seperti Kijang,
Suzuki, Mitsubishi, Daihatshu, dan lain-lain bersaing untuk merebut pasar
dengan cara mengubah-ubah desain produk dan sangat memikat para pembelinya akan
tetapi, tidak sedikit juga produk yang tidak begitu banyak mengalami perubahan
desain, tetapi justru pada kualitas. Misalnya, mobil Mercedes buatan Eropa yang
tetap digemari dan laku. Meskipun dengan harga jual yang tinggi. Mobil-mobil
tersebut tetap mengutamakan bentuk, kenyamanan, dan daya tahan.
b. Tahap Pengenalan
Pada tahap ini, produk baru
diperkenalkan konsumen potensial. Karena masih kurang diterima di pasar maka
produk baru harus mencoba menerobos Pasar yang sudah ada dan bersaing dengan
produk yang sudah ada. Untuk memperkenalkan produk ini, promosi, dan
periklanan, agar produk ini dikenal oleh konsumen. Kerena biaya pemasaran
produk pada tahap ini relatif besar maka pada tahap ini keuntungan biasanya
negatif.
c.
Tahap
Pertumbuhan Penjualan
Setelah barang dikenal oleh konsumen,
maka produk tersebut mulai masuk dan diterima oleh konsumen atau disebut tahap
pertumbuhan penjualan. Konsumen mulai membandingkan produk dalam yang cukup
besar, sehingga volume penjualan meningkat dan begitu pula keuntungan. Jika
barang baru ini gagal menembus konsumen pada tahap perkenalan dan pertumbuahan,
maka barang tidak akan laku terjual.
d.
Tahap
Kematangan
Pada tahap kematangan, volume penjualan
terus meningkat dan fropit margin mencapai puncaknya, masuknya produk
pesaing sudah barang tentu menyebabkan menunnya hasil penjualan.
e.
Tahap
Kejenuhan
Pada tahap ini, penjualan mencapai
puncaknya dan konsumen mulai jenuh terhadap produk tersebut. Oleh sebab itu,
pada tahap inilah inovasi produk harus dimulai.
f.
Tahap
penurunan
Tahap ini merupakan lingkaran akhir daur
hidup produk. Hasil penjualan produk secara terus menerus mulai menurun.
Produk-produk lama mulai diobral dan cuci gudang,otomatis profit margin
juga turun secara derastis. Apabila produk mencapai tahapan penurunan, tidak
berarti merupakan tahap kegagalan karena setiap produk yang telah populer akan
selalu diperbaiki kembali. Namun demikian, tidak ada satupun perusahaan yang
dapat mempertahankan posisi volume penjualan tanpa adanya inovasi dan perubahan
produk. Hasil-hasil inovasi dalam bentuk kreasi-kreasi produk secara
terus-menerus akan memberi kepuasan kepada konsumen.
4. Tempat
Tempat yang menarik
bagi konsumen adalah tempat yang paling strategis, menyenangkan, dan efisien.
Untuk mencapai sasaran tempat yang baik, dapat dilakukan dengan jalan sebagai
berikut.
a. Perbanyak
saluran distrubusi, misalkan langsung ke konsumen atau tidak langsung, yaitu
memulai para agen.
b. Perluas
sigmentasi atau cakupannya, misal sigmen lokal, regional,nasional,dan
internasional.
c. Tata
layout usahannya, misalnanya tata etalase dan posisinya.
d. Gunakan
cara penyampaian barang seefisien mungkin.
e. Mengubah-ubah
persedian dari gudang yang satu ke gudang/tempat lain. Hal ini penting untuk
mengendalikan persedian dan penawaran.
Ada dua saluran distribusi yang
masing-masing sangatlah berbeda, yaitu saluran distribusi untuk barang industri
dan saluran distribusi untuk barang konsumsi. Saluran distribusi untuk
barang-barang konsumsi memiliki empat saluran distribusi, yaitu dari pabrik; 1
ke konsumen . 2 ke pedagang kecil lalu ke konsumen. 3 ke pedagang besar grosir
lau ke konsumen. 4 ke pedagang besar lalu ke pedagang besar ke pedagang
kecil/eceran reatiler dan konsumen.
Sedangkan untuk barang-barang industri,
pada umumnya hanya ada dua saluran, yaitu 1 dari pabrik ke industri pemakai .
2 dari pabrik ke pedagang besar grosir,
lalu ke industri pemakai.
5. Harga(Price)
Harga yang tapat adalah harga yang terjangkau dan harga yang paling efisien bagi konsumen. Wirausaha bisa menciptakan harga yang paling efisien dengan inovasi dan kreatifitasnya. Menetapkan harga yang tepat memerlukan banyak pilihan tidak saja berdasarkan intuisi, perasaan, tetapi juga harus berdaskan informasi, fakta, dan analisis di lapangan.
Wirausaha harus
mempertimbangkan beberapa faktor dalam menentukan harga. Fakto-faktor yang
harus dipertimbangkan, di antaranya adalah:
a. Biaya
barang dan jasa:
b. Permintaan
dan penawaran pasar;
c. Antisipasi
volume penjualan produk dan jasa;
d. Harga
pesaing;
e. Kondisi
ekonomi;
f. Lokasi
usaha;
g. Faktor
psikologis pelanggan;
h. Bunga
kredit dan bentuk kredit.
a.
Strategi
Pemasaran : Bagi Usaha Baru
Untuk memantapkan persaingannya, usaha
baru dapat menggunakan beberapa stratei marketing sebagai berikut .
1. Penetrasi
Pasar (market penetration)
Yaitu strategi
pemasaran untuk meningkatkan jumlah penjualan barang-barang dan jasa-jasa yang
sudah ada dengan memperbesar usaha – usaha penjualan dan perikanan. Misalnya
usaha-usaha promosi dan perikanan yang gencar yang dilakukan produk-produk
jamu, perusahaan rokok, produk makanan dan minuman, hasilnya telah mendongkrak
hasil penjualan tinggi.
2. Pengembangan
Pasar (marketing development)
Yaitu mencoba
meningkatkan penjualan dengan memperkenalkan produk barang dan jasa yang ada
kepada pasar baru. Pada strategi ini, diperluas bukan hanya usaha – usaha
penjualan atau promosinya yang gencar, tetapi usaha m encari pasar barunya yang
lebih gencar. Misalnya, Produk- produk Amway yang dipasarkan melalui
usaha-usaha multilevel marketing.
3. Pengembangan
Produk (Product development)
Yaitu mencoba meningkatkan penjualan dengan memperkenalkan produk dan
jasa baru kepada pasar yang sudah ada. Produk-produk itu mungkin merupakan
modifikasi dari prouk yang sudah ada. Misalnya, Produk produk pakaian wanita
dan anak-anak, mobil, computer dan elektronik.
4. Segmentasi
pasar (Market segmentation)
Yaitu
merupakan strategi pemasaran yang sangat terkenal bagi usaha yang baru. Pada
strategi ini, prouk dipasarkan berdasarkan segmentasinya. Misalnya, segmentasi
berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, tingkat pendapatan, dan sifat
masyrakat.
b. Teknik Penentuan Harga : Untuk Produk Baru
Sangatlah
berbahaya jika penentuan harga produk baru tidak hati-hati. Bila harga terlalu
tinggi maka akan menimbulkan kekurangan dalam volume penjulan. Sebaliknya, bila
harga terlalu rendah maka biaya tidak akan tertutupi oleh hasil penjualan. Oleh
sebab itu, dalam menetpkan harga bagi produk baru, wirausaha hendaknya mencoba
memuaskan tiga objek, yaitu sbb :
1. Hasil
produk yang dapat diterima oleh konsumen potensial, tidak peduli berapa
banyaknya.
2. Pelihara
pangsa pasar yang diakibatkan oleh tumbuhnya persaingan . Jika produk baru
berhasil, maka pesaing akan masuk kepasar, dan perusahaan kecil harus
memperluas atau sedikit mempertahankan pangsa pasar.
3. Untuk
memperoleh laba, perusahaan baru harus mempertahankan hasil penjualannya diatas
biaya produksi.
c. Teknik Penentuan Harga : Untuk Barang Konsumsi
Untuk menentukan harga terhadap
barang-barang yang diproduksi, suatu perusahaan memiliki tiga pilihan harga :
1.
Harga diatas
harga pasar untuk produk yang sama
2.
Harga dibawah
harga pasar
3.
Harga pada harga
pasar
Masing – masing pilihan tersebut
tergantung pada jenis produk dan posisi produk dipasar. Untuk memahami lebih
lanjut, akan diuraikan sebagai berikut:
1.
Strategi penetrasi harga ( price
penentration), yaitu menetapkan harga dibawah harga normal. Ini dilakukan
bila suatu usaha baru memperkenalkan produk barunya kepasar dimana terdapat
penjual produk yang sama dan terdapat persaingan yang tinggi.
2.
Strategi harga
skiming (skiming price), yaitu menetapkan harga diatas harga
normal. Strategi ini digunakn bila memperkenalkan produk baru pasar dimana
terdapat sedkit sekali atau tidak ada pesaing sama sekali.
3.
Strategi “sleding
down the demand curve” yaitu memperkenalkan produknya dengan harga tinggi.
Tujuan strategi ini adalah untuk merebut keunggulan bersaing melalui keunggulan
teknologi.
4.
Strategi “follow the leader pricing”. Strategi ini biasanya dilakukan oleh
pedagang kecil dengan mengamati berbagai kebijaksanaan harga pesaing dan harga
individual dengan menijau periklanannya.
C. Strategi Kewirausahaan
Pada umumnya perusahaan kecil yang berhasil secara
berkesinambungan dan dapat bersaing secara unggul memiliki keunggulan dalam
bidang teknik, produk yang unik, dan memiliki cakupan distribusi geografis
pasar yang terbatas.
a. Strategi bagi pemimpin pasar
Apabila perusahaan telah memiliki peluang pasar yang
besar seperti pada masa pertumbuhan, maka strateginya:
•Bersikap bertahan dan tidak terlalu agresif yang
bertujuan untuk menemukan keunggulan bersaing dan secara bertahap dapat membngun
hambatan masuk kesegmen pasar yang dipilih untuk bersaing.
• Tidak boleh ada anggapan bahwa perusahaan yang berhasil tidak memiliki tantangan.
b. Strategi bagi bukan pemimpin pasar
• Tidak boleh ada anggapan bahwa perusahaan yang berhasil tidak memiliki tantangan.
b. Strategi bagi bukan pemimpin pasar
Perusahaan yang memasuki tahap pertumbuhan yang memiliki
posisi kuat, (bukan pemimpin pasar) di pasar, memiliki strategi tertentu.
Akan tetapi
strategi ini bukan untuk bersaing denag pemimpin pasar. Strategi ini dilakukan
dengan cara:
• Secara agresif mengunakan kompetensi terbaik untuk
meraih peluang pasar, sehingga tidak tertandingi oleh pesaing
• Mengembangkan strategi sebagai pengikut. Dalam kondisi ekonomi
yang baik, perusahaan yang mengikuti strategi ini biasa berhasil
c.Strategi
yang lain
Banyak strategi yang dilakukan wirausahawan pada tahap
pertumbuhan, diantaranya:
• Pertahanan bersaing. Dalam hal ini pengembangn produk dan perluasan pelayanan perusahaan harus selalu dinamis dan memosisikan perusahaan dalam keadaan kritis
• Pertahanan bersaing. Dalam hal ini pengembangn produk dan perluasan pelayanan perusahaan harus selalu dinamis dan memosisikan perusahaan dalam keadaan kritis
• Mencoba produk yang akan menjadi andalan utama yang
baru (big hitter), dan tidak berkonsentrasi pada perbaikan keberhasilan produk
yang sudah ada.[6]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa
Strategi adalah suatu cara aksi yang menyelaraskan sumber-sumber dan komitmen
organisasi untuk mencapai kinerja unggul. Keunggulan bersaing atau kompetitif
adalah suatu manfaat yang ada ketika suatu perusahaan mempunyai dan
menghasilkan suatu produk atau jasa yang dilihiat dari pasar targetnya lebih
baik dibandingkan dengan para kompetitor terdekat. Untuk mencapai keunggulan
dalam bersaing tentunya dengan meningkatkan daya, inovasi, kreatif, dan
produktivitas dengan teknis yang dimiliki sehingga bersaing baik secara produk
maupun harga. Selain itu juga dalam mewujudkan keunggulan dalam bersaing
perlunya dasar/pondasi, harus mempertahankan keunggulan, harus menganalisis
produk pesaing, serta harus mempunyai syarat strategi dalam mencapai
keunggulan. Sedangkan dalam mengelola usaha harus berdasarkan dua aspek, yaitu
aspek simber dana dan aspek pemasarannya.
DAFTAR PUSTAKA
Basrowi.
2014. Kewirausahaan, Bogor: Ghalia Indonesia
http://kamiluszaman.blogspot.co.id/2014/11/strategi-mencapai-keunggulan-bersaing.html.
http://ahdasaifulaziz.blogspot.co.id/2011/01/pengelolaan-usaha-dan-strategi.html
http://ahdasaifulaziz.blogspot.co.id/2011/01/pengelolaan-usaha-dan-strategi.html
[2] http://kamiluszaman.blogspot.co.id/2014/11/strategi-mencapai-keunggulan-bersaing.html, 14-12-2015, 16.00 WIB
[5] http://ahdasaifulaziz.blogspot.co.id/2011/01/pengelolaan-usaha-dan-strategi.html, 14-12-2015, 16.25 WIB
[6] http://ahdasaifulaziz.blogspot.co.id/2011/01/pengelolaan-usaha-dan-strategi.html. 14-12-2015., 16.30 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar