Makalah
Kelompok
Islam
dan Ilmu Pengetahuan
Konsep
Dasar Islam dan Ilmu Pengetahuan
Di
Susun Oleh Kelompok I :
• Aby Syaripunnahar ( 1532100071 )
• Adela Destri ( 1532100073
)
• Bagus Hidayattullah ( 1532100091 )
Dosen
Pembimbing :
Aristopan
Firdaus, MA
Jurusan
Pendidikan Agama Islam
Fakultas
Tarbiyah Dan Keguruan
Uin
Raden Fatah Palembang
Tahun
2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah swt karena dengan rahmat, karunia, serta taufik
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Konsep Dasar Islam dan
Ilmu Pengetahuan, Pengertian
Islam dan Ilmu Pengetahuan, Aspek Ajaran
islam dan Ciri-ciri Ilmu Pengetahuan ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami
berterima kasih pada Bapak Aristopan Firdaus, MA selaku dosen pembimbing mata kuliah Islam dan Ilmu Pengetahuan UIN Raden Fatah Palembang yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna
dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai tentang Konsep Dasar Islam dan Ilmu Pengetahuan, Pengertian Islam dan Ilmu Pengetahuan, Aspek Ajaran islam dan Ciri-ciri Ilmu Pengetahuan. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami
bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat
berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Palembang, 12 Maret
2016
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Islam bukan
sebuah agama yang hanya mementingkan kehidupan spiritual. Lebih dari itu, Islam
juga agama peradaban. Islam adalah sebuah jalan hidup yang lengkap. Islam bukan
sekedar agama yang mementingkan moral belaka. Islam merupakan sebuah khazanah
yang kaya dengan berbagai unsur. Salah-satu unsur peradaban yang penting yang
turut membentuk peradaban Islam adalah ilmu pengetahuan. Sungguh, Islam adalah
agama yang sangat mementingkan ilmu pengetahuan bagi penganutnya. Islam bahkan
mengharuskan pemeluknya untuk belajar dan menuntut ilmu pengetahuan seumur
hidup. Islam sendiri adalah agama yang menjadikan dirinya sebagai sebuah ilmu,
sehingga dikenal istilah ilmu-ilmu agama (ulum ad-din). Di dalam Islam, tidak
ada pemisahan yang kaku antara ilmu pengetahuan sekuler dan agama. Semua ilmu
pada hakikatnya berasal dari Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Allah sendiri dalam
Al-Qur’an menyatakan akan mengangkat derajat orang beriman yang berilmu lebih
tinggi dari orang beriman biasa. Allah mendorong kaum muslimin untuk memperhatikan
jagad raya sebagai ayat atau tanda sekaligus sebagai sumber ilmu. Alam semesta ini merupakan sebuah tanda
kebesaran Tuhan. Alam semesta ini berjalan sesuai dengan ilmu Allah. Ada
hukum-hukum Allah atau Sunnatullah yang mengatur semesta ini. Kehidupan
manusia, hewan-hewan, dan tumbuh-tumbuhan adalah bagian dari ilmu Allah.
Manusia sebagai duta Allah di bumi berkewajiban untuk menguak ilmu-ilmu Allah
tersebut. Jadi biologi atau ilmu tentang kehidupan di alam semesta ini sangat
penting dalam Islam.[1]
Ilmu
pengetahuan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari ajaran agama Islam,
sebab kata islam itu sendiri, dari kata dasar aslama yang artinya “tunduk
patuh”, mempunyai makna “tunduk patuh kepada kehendak atau ketentuan Allah”.
Dalam Surat Ali Imran ayat 83, Allah menegaskan bahwa seluruh isi jagat raya,
baik di langit maupun di bumi, selalu berada dalam keadaan islam, artinya
tunduk patuh kepada aturan-aturan Ilahi. Allah memerintahkan manusia untuk
meneliti alam semesta yang berisikan ayat-ayat Allah. Sudah tentu manusia
takkan mampu menunaikan perintah Allah itu jika tidak memiliki ilmu
pengetahuan. Itulah sebabnya, kata alam dan ilmu mempunyai akar huruf yang
sama: ain-lam-mim. Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum
sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara
sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu
tertentu. [2]
Kemajuan ilmu
pengetahuan dan kecanggihan teknologi kurun ini, secara bertahap tapi pasti
membuktikan bahwa ayat-ayat al-Qur'an itu benar dan mengagumkan. Sejak bentuk
tulisan yang paling primitif dengan bahan kertas yang amat sederhana manusia
memulai abad-abad yang gemerlapan oleh sinar ilmu pengetahuan itu, manusia
telah menulis berjuta-juta buku, dan dapat menyelesaikan penulisan beribu-ribu
kata dalam waktu yang amat singkat. Dna yang paling aktual serta masih
mengagumkan di kalangan manusia adalah penemuan alat “komputer” yang begitu
besar manfaatnya.[3]
1. Bagaimana
konsep dasar Islam dan konsep dasar Ilmu Pengetahuan?
2. Apa
pengertian Islam?
3. Apa
saja aspek ajaran Islam?
4. Apa
pengertian Ilmu Pengetahuan?
5. Apa
saja ciri-ciri Ilmu Pengetahuan?
1. Untuk
mengetahui konsep dasar Islam dan konsep dasar Ilmu Pengetahuan.
2. Untuk
mengetahui pengertian Islam.
3. Untuk
mengetahui aspek-aspek ajaran Islam.
4. Untuk
mengetahui Ilmu Pengetahuan.
5. Untuk
mengetahui ciri-ciri Ilmu Pengetahuan.
BAB II
PEMBAHASAN
Secara umum,
konsep dapat diartikan sebagai suatu representasi abstrak dan umum tentang
sesuatu. Karena sifatnya yang abstrak dan umum, maka konsep merupakan suatu hal
yang bersifat mental. Dapat juga di artikan sebagai ide atau pengertian yang
diabstrakkan dari peristiwa konkret. Kemudian, dasar adalah pokok atau pangkal
suatu pendapat. Jadi, konsep dasar adalah pangkal dari pengertian yang
diabstrakkan dari peristiwa konkret.
Konsep
yang pokok dalam Islam ialah bahwasanya seluruh alam ini, Tuhanlah yang telah
menjadikan, menguasai dan mengawasinya, bahwasanya Dia adalah Maha Tunggal,
tidak ada yang menyertai dalam kesucian-Nya. Dia telah menciptakan manusia dan
menentukan ajalnya, dan bahwasanya Allah SWT telah menyediakan untuk seluruh
alam jalan hidup yang lurus, sekaligus memberikan kebebasan mutlak kepada
hamba-Nya untuk mengikuti atau mengingkarinya. Dalam hal ini di simpulkan tiga konsep
dasar Islam, yaitu iman, islam, dan ihsan.[4]
1.
Pengertian iman secara bahasa iman
berarti membenarka (tashdiq), sementara menurut istilah ialah “membenarkan
dengan hati, mengucapkan dengan lisan, dan mengamalkan dengan perbuatannya”.
Sedang menurut istilah yang sesungguhnya ialah kepercayaan yang meresap kedalam
hati, dengan penuh keyakinan, tidak bercampur dengan syak dan ragu, serta
memberi pengaruh terhadap pandangan hidup, tingkah laku dan perbuatan
sehari-hari.
2.
Pengertian islam, kata islam
merupakan pernyataan kata nama yang berasal dari bahasa arab aslama, yaitu bermaksud “untuk menerima,
menyerah, atau tunduk” Dengan demikian islam berarti penerimaan diri dan
penundukan kepada tuhan, dan penganutnya harus menunjukkan ini dengan
menyembah-Nya, menuruti perintah-Nya dan menghindari politheisme (keyakinan
ganda). Secara etimologis kata islam diturunkan dari akar kata yang sama dengan
kata salam yang berarti “Damai”.
3. Pengertian
Ihsan, Ihsan berasal dari kata hasana yuhsinu, yang artinya adalah berbuat
baik, sedangkan bentuk masdarnya adalah ihsanan, yang artinya kebaikan.
Rasulullah SAW Pun sangat memberi perhatian terhadap masalah ihsan ini.
Sebab,ini merupakan puncak harapan, perjuangan seorang hamba. Bahkan, diantara
hadits-hadits mengenai ihsan tersebut, ada beberapa yang menjadi landasan utama
dalam memahami agama ini. Rasulullah SAW menerangkan mengenai ihsan –Ketika ia
menjawab pertanyaan malaikat jibril tentang ihsan, dimana jawaban tersebut
dibenarkan oleh jibril, dengan mengatakan ,” Engkau menyembah Allah seakan-akan
engkau melihat-Nya, dan apabila engkau tidak dapat melihat-Nya, maka
sesungguhnya Dia melihatmu.”
(HR.
Muslim).
Dalam ilmu pengetahuan, ada berbagai
konsep yang digunakan secara khusus oleh seorang ilmuwan, tetapi tidak
dianalisis oleh ilmuwan tersebut. Misalnya, ilmuwan seringkali menggunakan
konsep-konsep seperti kausalitas, hukum, teori, dan metode.
Dari segi bahasa islam berasal dari
bahasa Arab, yaitu dari kata salima yang mengandung arti selamat, sentosa, dan
damai. Dari kata salima selanjutnya diubah menjadi bentuk aslama yang berarti tunduk,patuh
dan berserah diri. Islam adalah nama dari agama wahyu yang diturunkan Allah SWT
kepada Rasul-rasul-Nya untuk disampaikan kepada manusia.
Agama Islam berisi ajaran-ajaran
Allah yang mengatur hubungan manusia dengan Allah , manusia dengan manusia dan
manusia dengan alam. Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw adalah
wahyu Allah terakhir untuk manusia. Oleh karena itu, agama ini sudah sempurna
dan senantiasa sesuai dengan tingkat perkembangan manusia sejak masa diturunkannya
, empat belas abad yang lalu hingga akhir peradaban manusia , hari kiamat
kelak.
Hal ini sesuai dengan Firma Allah
Swt dalam Q.S. Al-Maidah : 3 yang artinya : ” Hari ini telah Kusempurnaklan
untuk kamu agamamu dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku dan telah Kuridhai
Islam jadi agamamu”. Dalam sebuah Hadits diriwayatkan “ Ya Muhammad,
beritahukan aku tentang Islam ?”, maka bersabdalah Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam : “ Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada
Ilah (Tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan
Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi
haji jika mampu “ (HR. MUSLIM).
Agama Islam merupakan satu-satunya
agama yang paling sesuai untuk manusia , karena Islam sesuai dengan karakter
manusia dengan segala dimensi kemanusiaannya. Kesesuaian ini juga dapat dlihat
dari segi hakekat manusia sendiri sebagai makhluk yang telah dibekali Allah
dengan fitrah keagamaan sejak dilahirkannya kemuka bumi.[5]
Aspek
dari segi bahasa biasa disebut sebagai “segi” atau pemandangan” dan secara umum
kita hanya pakai “aspek” saja. Sedangkan pengertian Islam ada dua sisi yang
dapat kita gunakan untuk memahami pengertian agama Islam, yaitu sisi kebahasaan
dan sisi peristilahan. Kedua sisi pengertian tentang Islam ini dapat dijelaskan
bahwa dari segi kebahasaan Islam berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata
salima yang mengandung arti selamat, sentosa dan damai. Dan kata salima
selanjutnya diubah menjadi bentuk aslama yang berarti berserah diri masuk dalam
kedamaian. Dari pengertian itu, kata Islam dekat arti kata agama yang berarti
menguasai, menundukkan, patuh, hutang, balasan dan kebiasaan.[6]
Di
dalam Agama Islam ada tiga aspek atau tiga bagian terpenting, yang terkait antara
satu sama lain. Baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Secara
tersurat maupun yang tersirat.Secara sadar maupun tidak sadar.Yaitu ajaran
akidah, syariat dan akhlak.Siapa yang ingin beragama Islam atau siapa saja yang
ingin melaksanakan ajaran Islam di dalam kehidupan, wajib mempelajari
ketiga-tiga aspek atau bagian yang ada di dalam ajaran Islam ini. Wajib
dipelajari ilmunya, diyakini, dihayati dan juga diamalkan. Kalau satu aspek
saja kita terima dan pelajari tetapi meninggalkan aspek-aspek yang lain, ia
sangat cacat dan timpang. Katakanlah kita pelajari akidahnya saja serta
diyakini dengan meninggalkan aspek-aspek yang lain, seolah-olah Islam itu agama
yang tidak mempunyai peraturan dan peranan. Kalau syariatnya saja yang kita
terima dan menolak pula aspek-aspek yang lain, Islam itu sudah seolah-olah
Islam seperti ajaran ideologi. Manakala kalau akhlaknya saja diterima dengan
meninggalkan aspek-aspek yang dua lagi, seolah-olah Islam itu hanya ajaran
etika di dalam pergaulan atau etika kerja.[7]
Untuk lebih jelasnya maka kita akan membahas lebih dalam mengenai ketiga
aspek ajaran Islam di bawah ini. Mengenai akidah, syari’ah dan akhlak.[8]
1.
Aspek Aqidah
Akidah
adalah sesuatu yang dianut oleh manusia dan diyakininya baik berwujud agama dan
yang lainnya. Akidah dalam Islam meliputi keyakinan dalam hati tentang Allah
sebagai Tuhan yang wajib disembah, ucapan dengan lisan dalam bentuk dua kalimah
syahadat, diwujudkan dalam perbuatan dengan amal shaleh. Akidah dalam Islam
harus berpengaruh pada segala aktivitas yangt dilakukan oleh menusia. Sehingga
aktivitas tersebut dapat bernilai ibadah.
2.
Aspek Syariah
Syariat adalah peraturan-peraturan yang diciptakan Allah atau yang
diciptakan
pokok-pokoknya
di dalam berhubungan dengan Tuhannya, dengan saudara sesama muslim, dengan
saudara sesama manusia, dengan alam dan hubungannya dengan kehidupan. Pengertian syari’ah yang sering dipakai
dikalangan para ahli hukum, ialah
Hukum-hukum
yang diciptakan oleh Allah SWT untuk segala hambaNya agar mereka itu
mengamalkannya untuk kebahagiaan dunia akhirat, baik hukum-hukum itu bertalian
dengan perbuatan, aqidah dan akhlak. Syari’ah berasal dari wahyu Allah yang
dituangkan dalam al-Quran dan al-Hadits, diwajibkan untuk ditaati dan
dilaksanakan sebagaimana mestinya, apabila manusia ingin hidup bahagia dan
tenteram baik di dunia dan di akhirat.
3.
Aspek Akhlak
Akhlak ialah
suatu gejala kejiwaan yang sudah meresap dalam jiwa, yang dari padanya timbul
perbuatan-perbuatan dengan mudah, tanpa mempergunakan pertimbangan
terlebih dahulu. Apabila yang timbul daripadanya adalah perbuatan-perbuatan
baik, terpuji menurut akal dan syara’ maka disebut akhlak baik (Akhlakul
Mahmudah),sebaliknya apabila yang timbul dari padanya adalah perbuatan yang
jelek maka dinamakan akhlak yang buruk (Akhlakul Mazmumah). Dalam
menjalankannya sebaiknya berpedoman kepada al-Qur’an dan al-Hadits. Secara garis
besarnya menurut sifatnya terbagi kepada dua yakni akhlak terpuji dan akhlak
tercela. Dari segi bentuknya akhlak dapat dibagi dalam tiga kelompok yaitu:
a.
Akhlak kepada Allah
b.
Akhlak terhadap manusia
c.
Akhlak terhadap makhluk-makhluk
lain.
Ilmu
merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab, masdar dari ‘alima – ya’lamu yang
berarti tahu atau mengetahui. Dalam bahasa Inggeris Ilmu biasanya dipadankan
dengan kata science, sedang pengetahuan dengan knowledge.
Dalam bahasa Indonesia kata science umumnya
diartikan Ilmu tapi sering juga diartikan dengan Ilmu Pengetahuan, meskipun
secara konseptual mengacu paada makna yang sama. Sedangkan Pengetahuan adalah hal
tahu atau pemahaman akan sesuatu yang bersifat spontan tanpa mengetahui seluk
beluknya secara mendalam. Pada hakikatnya, segala apa yang kita ketahui tentang
sesuatu objek tertentu. Ciri pengetahuan adalah tidak terbuka atas dasar
pengamatan dan pemriksaan. Sedangkan ilmu pengetahuan atau science adalah ilmu
pengetahuan yang bersifat metodis, sistematis dan logis. Metodis maksudnya
pengetahuan tersebut diperoleh dengan menggunakan cara kerja yang terperinci
dan telah ditentukan sebekumnya (deduktif dan induktif). Sistematis maksudnya
pengetahuan tersebut merupakan suatu keseluruhan yang mandiri dari hal-hal yang
saling berhubungan sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Logis merupakan
pernyataan yang satu dengan yang lainnya mempunyai hubungan rasional sehingga
dapat ditarik kesimpulan yang rasional juga.[9]
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia memiliki dua pengertian :[10]
1. Ilmu
Pengetahuan diartikan sebagai suatu pengetahuan tentang suatu bidang yang
disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu, yang dapat digunakan
untuk menerapkan gejala-gejala tertentu dibidang (pengetahuan)tersebut, seperti
ilmu hukum, ilmu pendidikan, ilmu ekonomi dan sebagainya.
2. Ilmu
pengetahuan diartikan sebagai pengetahuan atau kepandaian, tentang soal
duniawi, akhirat, lahir, batin, dansebagainya, seperti ilmu akhirat, ilmu
akhlak, ilmu batin, ilmu sihir, dan sebagainya.
Dari kedua
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan
yang disusunsecara sistematis, dengan menggunakan metode-metode tertentu. Ilmu
bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan
berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji
dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang
dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh
mengenai pengetahuan yang dimilikinya.
Ilmu pengetahuan adalah produk dari
epistemologi. Setiap aktivitas ilmiah tentu bertolak dari konsep, karena konsep
merupakan sebuah struktur pemikiran. Sontag menyatakan bahwa setiap pembentukan
konsep selalu terkait dengan empat komponen, yaitu, kenyataan (reality), teori
(teori), kata-kata (words), dan pemikiran (thought). Kenyataan hanya akan
merupakan sebuah misterimanakala tidak diungkapkan ke dalam bahasa. Teori
merupakan tingkat pengertian tentang sesuatu yang sudah teruji,sehingga dapat
dipakai sebagai titik tolak bagi pemahaman hal lain. Kata-kata merupakan
cerminan ide-ide yang sudahdiverbalisasikan. Pemikiran merupakan produk akal
manusia yang diekspresikan ke dalam bahasa. Kesemuanya ituakan membentuk pengertian
pada diri manusia, pengertian ini dinamakan konsep.
Pengertian ilmiah, atau
ilmu pengetahuan atau ilmu menurut beberapa para ahli mempunyai pengertian
sebagai berikut :[11]
1)
Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag dalam bukunya “The Fabric of Society”
menulis bahwa science isi empirical, rasional, general, and cummulative and it
is all four at once. Artinya ilmu memiliki kriteria empiris, rasional, umum,
kumulatif, dan keempatnya serentak terpenuhi.
2)
Mappadjanti Amien merumuskan bahwa ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang berawal
dari pengetahuan, bersumber dari wahyu, hati dan semesta yang memiliki
paradigma, objek pengamatan, metode dan media komunikasi membentuk sains baru
dengan tujuan untuk memahami semesta untuk memanfaatkannya dan menemukenali
diri untuk menggali potensi fitrawi guna mengenai Allah.
Ada beberapa
pandangan mengenai ciri-ciri ilmu pengetahuan, diantaranya menurut The Liang
Gie menyatakan bahwa ciri-ciri ilmu pengetahuan antara lain : [12]
Pertama, empiris;
pengetahuan diperoleh berdasarkan pengamatan dan percobaan. Kedua,
sistematis; data yang tersusun dan memiliki hubungan ketergantungan dan
teratur.
Ketiga, objektif;
benar-benar bukan dari individu atau prasangka seseorang.
Keempat, Analitis
artinya pengetahuan ilmiah berusaha membeda-bedakan pokok soalnya dan peranan
dari bagian-bagian itu , dan
Kelima, Verifikatif
artinya
dapat diperiksa kebenarannya oleh siapapun.
Sementara itu, mengetengahkan sifat atau ciri-ciri
ilmu sebagai berikut :
Pertama, obyektif;
ilmu berdasarkan hal-hal yang obyektif, dapat diamati dan tidak berdasarkan
pada emosional subyektif.
Kedua, koheren;
pernyataan/susunan ilmu tidak kontradiksi dengan kenyataan.
Ketiga, reliable;
produk dan cara-cara memperoleh ilmu dilakukan melalui alat ukur dengan tingkat
kerendahan (reabilitas) tinggi.
Keempat, valid;
produk dan cara-cara memperoleh ilmu dilakukan melalui alat ukur dengan tingkat
keabsahan (validitas) yang tinggi, baik secara internal maupun eksternal. Kelima,
memiliki generalisasi; suatu kesimpulan dalam ilmu dapat berlaku
umum. Keenam, akurat; penarikan kesimpulan memiliki keakuratan
(akurasi) yang tinggi, dan Ketujuh, dapat melakukan prediksi; ilmu
dapat memberikan daya prediksi atas kemungkinan-kemungkinan suatu hal.[13]
Kehadiran
data yang akurat tidak cukup bagi kemajuan ilmu pengetahuan. Konsep-konsep
ilmiah tidak muncul secara otomatis dari data atau dari jumlah analisis saja.
Logika (pengetahuan) dan kreativitas diperlukan untuk membentuk mereka ke dalam
hasil ilmiah. Semua pertanyaan ilmiah harus sesuai dengan prinsip-prinsip logis
penalaran-yaitu, untuk menguji validitas argumen dengan menerapkan kriteria
tertentu inferensi, demonstrasi, dan rasional.[14]
Beberapa ciri ilmu pengetahuan lain
adalah :[15]
- Sains adalah logis (menggunakan formula berdasarkan logika), wajar, dan rasional.
- Ilmu membuat klaim yang terdefinisi dengan baik berdasarkan bukti terbaik yang tersedia.
- Hipotesis ilmiah harus falsifable (sebab bila tidak falsifable berarti tidak bisa diperiksa kesalahan-kesalahannya, sehingga belum bisa dianggap sebagai sains)
- Eksperimen ilmiah harus dapat diulang dalam kondisi yang sama.
- Ilmu memandang kesenjangan yang tidak dapat dijelaskan dalam teori atau bukti dengan kecurigaan.
- Ilmu membutuhkan perhatian baik dalam melakukan percobaan, dan dalam memeriksa dan mengevaluasi bukti (hal ini terkait dengan validitas dan reliabilitas)
- Ilmu membutuhkan upaya objektivitas, baik pada kontrol variabel dan bias.
- Sains tidak menerima kebetulan atau korelasi unlinked atau tidak terbukti sebagai bukti.
- Parsimoni atau kesederhanaan : bahwa penjelasan yang cukup sederhana lebih disukai.
- Ilmu menuntut penggunaan kejujuran dari metode ilmiah dan laporan jujur. Hal ini menyebabkan adanya istilah “ilmuwan boleh salah, tapi tidak boleh bohong”
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Konsep Dasar
Islam dan Ilmu Pengetahuan
Tiga konsep dasar Islam, yaitu iman,
kepercayaan yang meresap kedalam hati, dengan penuh keyakinan, islam, penundukan
kepada tuhan, dan penganutnya harus menunjukkan ini dengan menyembah-Nya, dan
ihsan, adalah berbuat baik, sedangkan bentuk masdarnya adalah ihsanan, yang
artinya kebaikan. Dalam ilmu pengetahuan, ada berbagai konsep yang digunakan
secara khusus oleh seorang ilmuwan, tetapi tidak dianalisis oleh ilmuwan tersebut.
Misalnya, ilmuwan seringkali menggunakan konsep-konsep seperti kausalitas,
hukum, teori, dan metode.
2. Pengertian Islam
Islam berasal dari bahasa Arab,
yaitu dari kata salima yang mengandung arti selamat, sentosa, dan damai. Dari
kata salima selanjutnya diubah menjadi bentuk aslama yang berarti tunduk,patuh
dan berserah diri
3.
Aspek
Ajaran Islam
• Aspek Aqidah
Akidah adalah sesuatu yang dianut oleh manusia dan diyakininya baik
berwujud agama dan yang lainnya
• Aspek Akhlak
Akhlak ialah suatu gejala kejiwaan yang sudah meresap dalam jiwa
• Aspek Syariah
Syariat adalah peraturan-peraturan yang diciptakan Allah atau yang
diciptakan
pokok-pokoknya di dalam berhubungan dengan Tuhannya
4.
Pengertian
Ilmu Pengetahuan
Ilmu
Pengetahuan diartikan sebagai suatu pengetahuan tentang suatu bidang yang
disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu, yang dapat digunakan
untuk menerapkan gejala-gejala tertentu dibidang (pengetahuan)tersebut, seperti
ilmu hukum, ilmu pendidikan, ilmu ekonomi dan sebagainya.
5.
Ciri-ciri
Ilmu Pengetahuan
• empiris;
pengetahuan diperoleh berdasarkan pengamatan dan percobaan.
• sistematis; data yang tersusun dan
memiliki hubungan ketergantungan dan teratur.
• objektif;
benar-benar bukan dari individu atau prasangka seseorang.
• Analitis artinya pengetahuan ilmiah
berusaha membeda-bedakan pokok soalnya dan peranan dari bagian-bagian itu , dan
• Verifikatif
artinya
dapat diperiksa kebenarannya oleh siapapun .
DAFTAR PUSATAKA
Ø Dep.Dik.Bud. 1988. Kamus Besar Bahsa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka.
Ø Kaelany. 2000. Islam, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Jakarta. PT Bumi Aksara.
Ø Suryana, Toto. 1997. Pendidikan Agama Islam. Bandung. Tiga
Mutiara.
Ø Hanvitra, islam dan ilmu pengetahuan, : http://www.kompasiana.com/hanvitra/islam-dan-ilmu-pengetahuan,
Ø Hendry, ciri ilmu pengetahuan, :
https://teorionline.wordpress.com/2012/04/04/ciri-ilmu-pengetahuan/
Ø http://iyasyusuf.blogspot.co.id/2013/04/konsep-dasar-ilmu-pengetahuan.html
Ø Nasri Kurnialloh, ciri-ciri ilmu pengetahuan, : http://nasrikurnialloh.blogspot.co.id/2013/12/ciri-ciri-ilmu-pengetahuan.html
[1]Hanvitra, islam dan ilmu pengetahuan, : http://www.kompasiana.com/hanvitra/islam-dan-ilmu-pengetahuan, 11 Maret 2016, 13.06.
[2]Hanvitra, “islam dan ilmu
pengetahuan” : http://www.kompasiana.com/hanvitra/islam-dan-ilmu-pengetahuan, 11 Maret 2016, 13.08.
[3]Kaelany, Islam ,
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi , Jakarta : PT. Bumi Aksara. 2000. Hal. 225.
[4]Muhammad Salim, Iman, Islam, Ihsan, : http://serbamakalah.blogspot.com,
11 Maret 2016, 13.21.
[5]Toto Suryana,A, Af,M.Pd,dkk, Pendidikan Agama Islam, Bandung : Tiga
Mutiara. 1997 . Hal. 30
[9] http://iyasyusuf.blogspot.co.id/2013/04/konsep-dasar-ilmu-pengetahuan.html,
12 Maret 2016, 15.33.
[10] Dep.Dik.Bud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka. 1988. Hal. 231
[11] http://iyasyusuf.blogspot.co.id/2013/04/konsep-dasar-ilmu-pengetahuan.html, 12 Maret 2016, 15.35
[12]Nasri Kurnialloh, ciri-ciri ilmu pengetahuan, : http://nasrikurnialloh.blogspot.co.id/2013/12/ciri-ciri-ilmu-pengetahuan.html , 12 Maret 2016, 15.51.
[13]Nasri Kurnialloh, ciri-ciri ilmu
pengetahuan, : http://nasrikurnialloh.blogspot.co.id/2013/12/ciri-ciri-ilmu-pengetahuan.html
, 12 Maret 2016, 15.51.
[14]Hendry, ciri ilmu pengetahuan, : https://teorionline.wordpress.com/2012/04/04/ciri-ilmu-pengetahuan/, 12 Maret 2016, 15.55.
[15]Hendry, ciri ilmu pengetahuan, : https://teorionline.wordpress.com/2012/04/04/ciri-ilmu-pengetahuan/, 12 Maret 2016, 15.55.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar