Sabtu, 23 April 2016

kel. 1 (IIP) konsep dasar IIP



Makalah Kelompok
Islam dan Ilmu Pengetahuan
Konsep Dasar Islam dan Ilmu Pengetahuan


Di Susun Oleh Kelompok I :

• Aby Syaripunnahar           ( 1532100071 )
• Adela Destri                                    ( 1532100073 )
• Bagus Hidayattullah           ( 1532100091 )

Dosen Pembimbing :
Aristopan Firdaus, MA

Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan
Uin Raden Fatah Palembang
Tahun 2016/2017



KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Konsep Dasar Islam dan Ilmu Pengetahuan, Pengertian Islam dan Ilmu Pengetahuan, Aspek Ajaran islam dan Ciri-ciri Ilmu Pengetahuan ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Aristopan Firdaus, MA selaku dosen pembimbing mata kuliah Islam dan Ilmu Pengetahuan UIN Raden Fatah Palembang yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

 Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai tentang Konsep Dasar Islam dan Ilmu Pengetahuan, Pengertian Islam dan Ilmu Pengetahuan, Aspek Ajaran islam dan Ciri-ciri Ilmu Pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

 Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.


Palembang, 12 Maret 2016


Penyusun



DAFTAR ISI





BAB I

PENDAHULUAN


Islam bukan sebuah agama yang hanya mementingkan kehidupan spiritual. Lebih dari itu, Islam juga agama peradaban. Islam adalah sebuah jalan hidup yang lengkap. Islam bukan sekedar agama yang mementingkan moral belaka. Islam merupakan sebuah khazanah yang kaya dengan berbagai unsur. Salah-satu unsur peradaban yang penting yang turut membentuk peradaban Islam adalah ilmu pengetahuan. Sungguh, Islam adalah agama yang sangat mementingkan ilmu pengetahuan bagi penganutnya. Islam bahkan mengharuskan pemeluknya untuk belajar dan menuntut ilmu pengetahuan seumur hidup. Islam sendiri adalah agama yang menjadikan dirinya sebagai sebuah ilmu, sehingga dikenal istilah ilmu-ilmu agama (ulum ad-din). Di dalam Islam, tidak ada pemisahan yang kaku antara ilmu pengetahuan sekuler dan agama. Semua ilmu pada hakikatnya berasal dari Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Allah sendiri dalam Al-Qur’an menyatakan akan mengangkat derajat orang beriman yang berilmu lebih tinggi dari orang beriman biasa. Allah mendorong kaum muslimin untuk memperhatikan jagad raya sebagai ayat atau tanda sekaligus sebagai sumber   ilmu. Alam semesta ini merupakan sebuah tanda kebesaran Tuhan. Alam semesta ini berjalan sesuai dengan ilmu Allah. Ada hukum-hukum Allah atau Sunnatullah yang mengatur semesta ini. Kehidupan manusia, hewan-hewan, dan tumbuh-tumbuhan adalah bagian dari ilmu Allah. Manusia sebagai duta Allah di bumi berkewajiban untuk menguak ilmu-ilmu Allah tersebut. Jadi biologi atau ilmu tentang kehidupan di alam semesta ini sangat penting dalam Islam.[1]
Ilmu pengetahuan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari ajaran agama Islam, sebab kata islam itu sendiri, dari kata dasar aslama yang artinya “tunduk patuh”, mempunyai makna “tunduk patuh kepada kehendak atau ketentuan Allah”. Dalam Surat Ali Imran ayat 83, Allah menegaskan bahwa seluruh isi jagat raya, baik di langit maupun di bumi, selalu berada dalam keadaan islam, artinya tunduk patuh kepada aturan-aturan Ilahi. Allah memerintahkan manusia untuk meneliti alam semesta yang berisikan ayat-ayat Allah. Sudah tentu manusia takkan mampu menunaikan perintah Allah itu jika tidak memiliki ilmu pengetahuan. Itulah sebabnya, kata alam dan ilmu mempunyai akar huruf yang sama: ain-lam-mim. Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. [2]
Kemajuan ilmu pengetahuan dan kecanggihan teknologi kurun ini, secara bertahap tapi pasti membuktikan bahwa ayat-ayat al-Qur'an itu benar dan mengagumkan. Sejak bentuk tulisan yang paling primitif dengan bahan kertas yang amat sederhana manusia memulai abad-abad yang gemerlapan oleh sinar ilmu pengetahuan itu, manusia telah menulis berjuta-juta buku, dan dapat menyelesaikan penulisan beribu-ribu kata dalam waktu yang amat singkat. Dna yang paling aktual serta masih mengagumkan di kalangan manusia adalah penemuan alat “komputer” yang begitu besar manfaatnya.[3]

1.      Bagaimana konsep dasar Islam dan konsep dasar Ilmu Pengetahuan?
2.      Apa pengertian Islam?
3.      Apa saja aspek ajaran Islam?
4.      Apa pengertian Ilmu Pengetahuan?
5.      Apa saja ciri-ciri Ilmu Pengetahuan?

1.      Untuk mengetahui konsep dasar Islam dan konsep dasar Ilmu Pengetahuan.
2.      Untuk mengetahui pengertian Islam.
3.      Untuk mengetahui aspek-aspek ajaran Islam.
4.      Untuk mengetahui Ilmu Pengetahuan.
5.      Untuk mengetahui ciri-ciri Ilmu Pengetahuan.



BAB II

PEMBAHASAN


Secara umum, konsep dapat diartikan sebagai suatu representasi abstrak dan umum tentang sesuatu. Karena sifatnya yang abstrak dan umum, maka konsep merupakan suatu hal yang bersifat mental. Dapat juga di artikan sebagai ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret. Kemudian, dasar adalah pokok atau pangkal suatu pendapat. Jadi, konsep dasar adalah pangkal dari pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret.
Konsep yang pokok dalam Islam ialah bahwasanya seluruh alam ini, Tuhanlah yang telah menjadikan, menguasai dan mengawasinya, bahwasanya Dia adalah Maha Tunggal, tidak ada yang menyertai dalam kesucian-Nya. Dia telah menciptakan manusia dan menentukan ajalnya, dan bahwasanya Allah SWT telah menyediakan untuk seluruh alam jalan hidup yang lurus, sekaligus memberikan kebebasan mutlak kepada hamba-Nya untuk mengikuti atau mengingkarinya. Dalam hal ini di simpulkan tiga konsep dasar Islam, yaitu iman, islam, dan ihsan.[4]
1.      Pengertian iman secara bahasa iman berarti membenarka (tashdiq), sementara menurut istilah ialah “membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan, dan mengamalkan dengan perbuatannya”. Sedang menurut istilah yang sesungguhnya ialah kepercayaan yang meresap kedalam hati, dengan penuh keyakinan, tidak bercampur dengan syak dan ragu, serta memberi pengaruh terhadap pandangan hidup, tingkah laku dan perbuatan sehari-hari.
2.      Pengertian islam, kata islam merupakan pernyataan kata nama yang berasal dari bahasa arab aslama, yaitu bermaksud “untuk menerima, menyerah, atau tunduk” Dengan demikian islam berarti penerimaan diri dan penundukan kepada tuhan, dan penganutnya harus menunjukkan ini dengan menyembah-Nya, menuruti perintah-Nya dan menghindari politheisme (keyakinan ganda). Secara etimologis kata islam diturunkan dari akar kata yang sama dengan kata salam yang berarti “Damai”.
3.      Pengertian Ihsan, Ihsan berasal dari kata hasana yuhsinu, yang artinya adalah berbuat baik, sedangkan bentuk masdarnya adalah ihsanan, yang artinya kebaikan. Rasulullah SAW Pun sangat memberi perhatian terhadap masalah ihsan ini. Sebab,ini merupakan puncak harapan, perjuangan seorang hamba. Bahkan, diantara hadits-hadits mengenai ihsan tersebut, ada beberapa yang menjadi landasan utama dalam memahami agama ini. Rasulullah SAW menerangkan mengenai ihsan –Ketika ia menjawab pertanyaan malaikat jibril tentang ihsan, dimana jawaban tersebut dibenarkan oleh jibril, dengan mengatakan ,” Engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, dan apabila engkau tidak dapat melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.”
(HR. Muslim).
Dalam ilmu pengetahuan, ada berbagai konsep yang digunakan secara khusus oleh seorang ilmuwan, tetapi tidak dianalisis oleh ilmuwan tersebut. Misalnya, ilmuwan seringkali menggunakan konsep-konsep seperti kausalitas, hukum, teori, dan metode.

Dari segi bahasa islam berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata salima yang mengandung arti selamat, sentosa, dan damai. Dari kata salima selanjutnya diubah menjadi bentuk aslama yang berarti tunduk,patuh dan berserah diri. Islam adalah nama dari agama wahyu yang diturunkan Allah SWT kepada Rasul-rasul-Nya untuk disampaikan kepada manusia.
Agama Islam berisi ajaran-ajaran Allah yang mengatur hubungan manusia dengan Allah , manusia dengan manusia dan manusia dengan alam. Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw adalah wahyu Allah terakhir untuk manusia. Oleh karena itu, agama ini sudah sempurna dan senantiasa sesuai dengan tingkat perkembangan manusia sejak masa diturunkannya , empat belas abad yang lalu hingga akhir peradaban manusia , hari kiamat kelak.
Hal ini sesuai dengan Firma Allah Swt dalam Q.S. Al-Maidah : 3 yang artinya : ” Hari ini telah Kusempurnaklan untuk kamu agamamu dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku dan telah Kuridhai Islam jadi agamamu”. Dalam sebuah Hadits diriwayatkan “ Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam ?”, maka bersabdalah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam : “ Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Ilah (Tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu “ (HR. MUSLIM).
Agama Islam merupakan satu-satunya agama yang paling sesuai untuk manusia , karena Islam sesuai dengan karakter manusia dengan segala dimensi kemanusiaannya. Kesesuaian ini juga dapat dlihat dari segi hakekat manusia sendiri sebagai makhluk yang telah dibekali Allah dengan fitrah keagamaan sejak dilahirkannya kemuka bumi.[5]

Aspek dari segi bahasa biasa disebut sebagai “segi” atau pemandangan” dan secara umum kita hanya pakai “aspek” saja. Sedangkan pengertian Islam ada dua sisi yang dapat kita gunakan untuk memahami pengertian agama Islam, yaitu sisi kebahasaan dan sisi peristilahan. Kedua sisi pengertian tentang Islam ini dapat dijelaskan bahwa dari segi kebahasaan Islam berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata salima yang mengandung arti selamat, sentosa dan damai. Dan kata salima selanjutnya diubah menjadi bentuk aslama yang berarti berserah diri masuk dalam kedamaian. Dari pengertian itu, kata Islam dekat arti kata agama yang berarti menguasai, menundukkan, patuh, hutang, balasan dan kebiasaan.[6]
Di dalam Agama Islam ada tiga aspek atau tiga bagian terpenting, yang terkait antara satu sama lain. Baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Secara tersurat maupun yang tersirat.Secara sadar maupun tidak sadar.Yaitu ajaran akidah, syariat dan akhlak.Siapa yang ingin beragama Islam atau siapa saja yang ingin melaksanakan ajaran Islam di dalam kehidupan, wajib mempelajari ketiga-tiga aspek atau bagian yang ada di dalam ajaran Islam ini. Wajib dipelajari ilmunya, diyakini, dihayati dan juga diamalkan. Kalau satu aspek saja kita terima dan pelajari tetapi meninggalkan aspek-aspek yang lain, ia sangat cacat dan timpang. Katakanlah kita pelajari akidahnya saja serta diyakini dengan meninggalkan aspek-aspek yang lain, seolah-olah Islam itu agama yang tidak mempunyai peraturan dan peranan. Kalau syariatnya saja yang kita terima dan menolak pula aspek-aspek yang lain, Islam itu sudah seolah-olah Islam seperti ajaran ideologi. Manakala kalau akhlaknya saja diterima dengan meninggalkan aspek-aspek yang dua lagi, seolah-olah Islam itu hanya ajaran etika di dalam pergaulan atau etika kerja.[7]
Untuk lebih jelasnya maka kita akan membahas lebih dalam mengenai ketiga aspek ajaran Islam di bawah ini. Mengenai akidah, syari’ah dan akhlak.[8]


1.      Aspek Aqidah
Akidah adalah sesuatu yang dianut oleh manusia dan diyakininya baik berwujud agama dan yang lainnya. Akidah dalam Islam meliputi keyakinan dalam hati tentang Allah sebagai Tuhan yang wajib disembah, ucapan dengan lisan dalam bentuk dua kalimah syahadat, diwujudkan dalam perbuatan dengan amal shaleh. Akidah dalam Islam harus berpengaruh pada segala aktivitas yangt dilakukan oleh menusia. Sehingga aktivitas tersebut dapat bernilai ibadah.
2.      Aspek Syariah
Syariat adalah peraturan-peraturan yang diciptakan Allah atau yang diciptakan
pokok-pokoknya di dalam berhubungan dengan Tuhannya, dengan saudara sesama muslim, dengan saudara sesama manusia, dengan alam dan hubungannya dengan kehidupan.  Pengertian syari’ah yang sering dipakai dikalangan para ahli hukum, ialah
Hukum-hukum yang diciptakan oleh Allah SWT untuk segala hambaNya agar mereka itu mengamalkannya untuk kebahagiaan dunia akhirat, baik hukum-hukum itu bertalian dengan perbuatan, aqidah dan akhlak. Syari’ah berasal dari wahyu Allah yang dituangkan dalam al-Quran dan al-Hadits, diwajibkan untuk ditaati dan dilaksanakan sebagaimana mestinya, apabila manusia ingin hidup bahagia dan tenteram baik di dunia dan di akhirat.
3.      Aspek Akhlak
Akhlak ialah suatu gejala kejiwaan yang sudah meresap dalam jiwa, yang dari padanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah, tanpa mempergunakan  pertimbangan terlebih dahulu. Apabila yang timbul daripadanya adalah perbuatan-perbuatan baik, terpuji menurut akal dan syara’ maka disebut akhlak baik (Akhlakul Mahmudah),sebaliknya apabila yang timbul dari padanya adalah perbuatan yang  jelek maka dinamakan akhlak yang buruk (Akhlakul Mazmumah). Dalam menjalankannya sebaiknya berpedoman kepada al-Qur’an dan al-Hadits. Secara garis besarnya menurut sifatnya terbagi kepada dua yakni akhlak terpuji dan akhlak tercela. Dari segi bentuknya akhlak dapat dibagi dalam tiga kelompok yaitu:
a.    Akhlak kepada Allah
b.    Akhlak terhadap manusia
c.    Akhlak terhadap makhluk-makhluk lain.


Ilmu merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab, masdar dari ‘alima – ya’lamu yang berarti tahu atau mengetahui. Dalam bahasa Inggeris Ilmu biasanya dipadankan dengan kata science, sedang pengetahuan dengan knowledge.
 Dalam bahasa Indonesia kata science umumnya diartikan Ilmu tapi sering juga diartikan dengan Ilmu Pengetahuan, meskipun secara konseptual mengacu paada makna yang sama. Sedangkan Pengetahuan adalah hal tahu atau pemahaman akan sesuatu yang bersifat spontan tanpa mengetahui seluk beluknya secara mendalam. Pada hakikatnya, segala apa yang kita ketahui tentang sesuatu objek tertentu. Ciri pengetahuan adalah tidak terbuka atas dasar pengamatan dan pemriksaan. Sedangkan ilmu pengetahuan atau science adalah ilmu pengetahuan yang bersifat metodis, sistematis dan logis. Metodis maksudnya pengetahuan tersebut diperoleh dengan menggunakan cara kerja yang terperinci dan telah ditentukan sebekumnya (deduktif dan induktif). Sistematis maksudnya pengetahuan tersebut merupakan suatu keseluruhan yang mandiri dari hal-hal yang saling berhubungan sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Logis merupakan pernyataan yang satu dengan yang lainnya mempunyai hubungan rasional sehingga dapat ditarik kesimpulan yang rasional juga.[9]
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki dua pengertian :[10]
1.  Ilmu Pengetahuan diartikan sebagai suatu pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerapkan gejala-gejala tertentu dibidang (pengetahuan)tersebut, seperti ilmu hukum, ilmu pendidikan, ilmu ekonomi dan sebagainya.
2.  Ilmu pengetahuan diartikan sebagai pengetahuan atau kepandaian, tentang soal duniawi, akhirat, lahir, batin, dansebagainya, seperti ilmu akhirat, ilmu akhlak, ilmu batin, ilmu sihir, dan sebagainya.
Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang disusunsecara sistematis, dengan menggunakan metode-metode tertentu. Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya.
 Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi. Setiap aktivitas ilmiah tentu bertolak dari konsep, karena konsep merupakan sebuah struktur pemikiran. Sontag menyatakan bahwa setiap pembentukan konsep selalu terkait dengan empat komponen, yaitu, kenyataan (reality), teori (teori), kata-kata (words), dan pemikiran (thought). Kenyataan hanya akan merupakan sebuah misterimanakala tidak diungkapkan ke dalam bahasa. Teori merupakan tingkat pengertian tentang sesuatu yang sudah teruji,sehingga dapat dipakai sebagai titik tolak bagi pemahaman hal lain. Kata-kata merupakan cerminan ide-ide yang sudahdiverbalisasikan. Pemikiran merupakan produk akal manusia yang diekspresikan ke dalam bahasa. Kesemuanya ituakan membentuk pengertian pada diri manusia, pengertian ini dinamakan konsep.
Pengertian ilmiah, atau ilmu pengetahuan atau ilmu menurut beberapa para ahli mempunyai pengertian sebagai berikut :[11]
1)      Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag dalam bukunya “The Fabric of Society” menulis bahwa science isi empirical, rasional, general, and cummulative and it is all four at once. Artinya ilmu memiliki kriteria empiris, rasional, umum, kumulatif, dan keempatnya serentak terpenuhi.
2)      Mappadjanti Amien merumuskan bahwa ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang berawal dari pengetahuan, bersumber dari wahyu, hati dan semesta yang memiliki paradigma, objek pengamatan, metode dan media komunikasi membentuk sains baru dengan tujuan untuk memahami semesta untuk memanfaatkannya dan menemukenali diri untuk menggali potensi fitrawi guna mengenai Allah.

Ada beberapa pandangan mengenai ciri-ciri ilmu pengetahuan, diantaranya menurut The Liang Gie menyatakan bahwa ciri-ciri ilmu pengetahuan antara lain : [12]
Pertama, empiris; pengetahuan diperoleh berdasarkan pengamatan dan percobaan. Kedua, sistematis; data yang tersusun dan memiliki hubungan ketergantungan dan teratur.
Ketiga, objektif; benar-benar bukan dari individu atau prasangka seseorang.
Keempat, Analitis artinya pengetahuan ilmiah berusaha membeda-bedakan pokok soalnya dan peranan dari bagian-bagian itu , dan
Kelima, Verifikatif artinya dapat diperiksa kebenarannya oleh siapapun.
Sementara itu, mengetengahkan sifat atau ciri-ciri ilmu sebagai berikut :
Pertama, obyektif; ilmu berdasarkan hal-hal yang obyektif, dapat diamati dan tidak berdasarkan pada emosional subyektif.
Kedua, koheren; pernyataan/susunan ilmu tidak kontradiksi dengan kenyataan.
Ketiga, reliable; produk dan cara-cara memperoleh ilmu dilakukan melalui alat ukur dengan tingkat kerendahan (reabilitas) tinggi.
Keempat, valid; produk dan cara-cara memperoleh ilmu dilakukan melalui alat ukur dengan tingkat keabsahan (validitas) yang tinggi, baik secara internal maupun eksternal. Kelima, memiliki generalisasi; suatu kesimpulan dalam ilmu dapat berlaku umum. Keenam, akurat; penarikan kesimpulan memiliki keakuratan (akurasi) yang tinggi, dan Ketujuh, dapat melakukan prediksi; ilmu dapat memberikan daya prediksi atas kemungkinan-kemungkinan suatu hal.[13]
Kehadiran data yang akurat tidak cukup bagi kemajuan ilmu pengetahuan. Konsep-konsep ilmiah tidak muncul secara otomatis dari data atau dari jumlah analisis saja. Logika (pengetahuan) dan kreativitas diperlukan untuk membentuk mereka ke dalam hasil ilmiah. Semua pertanyaan ilmiah harus sesuai dengan prinsip-prinsip logis penalaran-yaitu, untuk menguji validitas argumen dengan menerapkan kriteria tertentu inferensi, demonstrasi, dan rasional.[14]
Beberapa ciri ilmu pengetahuan lain adalah  :[15]
  • Sains adalah logis (menggunakan formula berdasarkan logika), wajar, dan rasional.
  • Ilmu membuat klaim yang terdefinisi dengan baik berdasarkan bukti terbaik yang tersedia.
  • Hipotesis ilmiah harus falsifable (sebab bila tidak falsifable berarti tidak bisa diperiksa kesalahan-kesalahannya, sehingga belum bisa dianggap sebagai sains)
  • Eksperimen ilmiah harus dapat diulang dalam kondisi yang sama.
  • Ilmu memandang kesenjangan yang tidak dapat dijelaskan dalam teori atau bukti dengan kecurigaan.
  • Ilmu membutuhkan perhatian baik dalam melakukan percobaan, dan dalam memeriksa dan mengevaluasi bukti (hal ini terkait dengan validitas dan reliabilitas)
  • Ilmu membutuhkan upaya objektivitas, baik pada kontrol variabel dan bias.
  • Sains tidak menerima kebetulan atau korelasi unlinked atau tidak terbukti sebagai bukti.
  • Parsimoni atau kesederhanaan : bahwa penjelasan yang cukup sederhana lebih disukai.
  • Ilmu menuntut penggunaan kejujuran dari metode ilmiah dan laporan jujur. Hal ini menyebabkan adanya istilah “ilmuwan boleh salah, tapi tidak boleh bohong”



BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

1.      Konsep Dasar Islam dan Ilmu Pengetahuan
Tiga konsep dasar Islam, yaitu iman, kepercayaan yang meresap kedalam hati, dengan penuh keyakinan, islam, penundukan kepada tuhan, dan penganutnya harus menunjukkan ini dengan menyembah-Nya, dan ihsan, adalah berbuat baik, sedangkan bentuk masdarnya adalah ihsanan, yang artinya kebaikan. Dalam ilmu pengetahuan, ada berbagai konsep yang digunakan secara khusus oleh seorang ilmuwan, tetapi tidak dianalisis oleh ilmuwan tersebut. Misalnya, ilmuwan seringkali menggunakan konsep-konsep seperti kausalitas, hukum, teori, dan metode.
2.      Pengertian Islam
Islam berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata salima yang mengandung arti selamat, sentosa, dan damai. Dari kata salima selanjutnya diubah menjadi bentuk aslama yang berarti tunduk,patuh dan berserah diri
3.      Aspek Ajaran Islam
• Aspek Aqidah
  Akidah adalah sesuatu yang dianut oleh manusia dan diyakininya baik berwujud agama dan yang lainnya
• Aspek Akhlak
   Akhlak ialah suatu gejala kejiwaan yang sudah meresap dalam jiwa
• Aspek Syariah
   Syariat adalah peraturan-peraturan yang diciptakan Allah atau yang diciptakan
pokok-pokoknya di dalam berhubungan dengan Tuhannya
4.      Pengertian Ilmu Pengetahuan
Ilmu Pengetahuan diartikan sebagai suatu pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerapkan gejala-gejala tertentu dibidang (pengetahuan)tersebut, seperti ilmu hukum, ilmu pendidikan, ilmu ekonomi dan sebagainya.
5.      Ciri-ciri Ilmu Pengetahuan
empiris; pengetahuan diperoleh berdasarkan pengamatan dan percobaan.
sistematis; data yang tersusun dan memiliki hubungan ketergantungan dan teratur.
objektif; benar-benar bukan dari individu atau prasangka seseorang.
Analitis artinya pengetahuan ilmiah berusaha membeda-bedakan pokok soalnya dan peranan dari bagian-bagian itu , dan
Verifikatif artinya dapat diperiksa kebenarannya oleh siapapun .



DAFTAR PUSATAKA


Ø Dep.Dik.Bud. 1988. Kamus Besar Bahsa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka.
Ø Kaelany. 2000. Islam, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Jakarta. PT Bumi Aksara.
Ø Suryana, Toto. 1997. Pendidikan Agama Islam. Bandung. Tiga Mutiara.
Ø Hanvitra, islam dan ilmu pengetahuan, : http://www.kompasiana.com/hanvitra/islam-dan-ilmu-pengetahuan,
Ø Hendry, ciri ilmu pengetahuan, : https://teorionline.wordpress.com/2012/04/04/ciri-ilmu-pengetahuan/
Ø http://iyasyusuf.blogspot.co.id/2013/04/konsep-dasar-ilmu-pengetahuan.html
Ø Muhammad Salim, Iman, Islam, Ihsan, : http://serbamakalah.blogspot.com,
Ø Nasri Kurnialloh, ciri-ciri ilmu pengetahuan, : http://nasrikurnialloh.blogspot.co.id/2013/12/ciri-ciri-ilmu-pengetahuan.html




[1]Hanvitra, islam dan ilmu pengetahuan, : http://www.kompasiana.com/hanvitra/islam-dan-ilmu-pengetahuan, 11 Maret 2016, 13.06.
[2]Hanvitra, “islam dan ilmu pengetahuan” : http://www.kompasiana.com/hanvitra/islam-dan-ilmu-pengetahuan, 11 Maret 2016, 13.08.
[3]Kaelany, Islam , Ilmu Pengetahuan dan Teknologi , Jakarta : PT. Bumi Aksara. 2000. Hal. 225.
[4]Muhammad Salim, Iman, Islam, Ihsan, : http://serbamakalah.blogspot.com, 11 Maret 2016, 13.21.
[5]Toto Suryana,A, Af,M.Pd,dkk, Pendidikan Agama Islam, Bandung : Tiga Mutiara. 1997 . Hal. 30
[9] http://iyasyusuf.blogspot.co.id/2013/04/konsep-dasar-ilmu-pengetahuan.html, 12 Maret 2016, 15.33.
[10] Dep.Dik.Bud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 1988. Hal. 231
[12]Nasri Kurnialloh, ciri-ciri ilmu pengetahuan, : http://nasrikurnialloh.blogspot.co.id/2013/12/ciri-ciri-ilmu-pengetahuan.html , 12 Maret 2016, 15.51.
[13]Nasri Kurnialloh, ciri-ciri ilmu pengetahuan, : http://nasrikurnialloh.blogspot.co.id/2013/12/ciri-ciri-ilmu-pengetahuan.html , 12 Maret 2016, 15.51.
[14]Hendry, ciri ilmu pengetahuan, : https://teorionline.wordpress.com/2012/04/04/ciri-ilmu-pengetahuan/, 12 Maret 2016, 15.55.
[15]Hendry, ciri ilmu pengetahuan, : https://teorionline.wordpress.com/2012/04/04/ciri-ilmu-pengetahuan/, 12 Maret 2016, 15.55.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar