Selasa, 19 Juli 2016

Kel. 10 Penerapan ADM dalam Pengelolaan sekolah



“PENERAPAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN DALAM PENGELOLAHAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN SEKOLAH ”
SEBAGAI TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

Dosen Pengampu; Pebro Aini, M.Pd.I
Disusun oleh kelompok 10;
Al-farizi (1532100080)
Delva Amelia Putri(1532100097)
Dhea Amelia(1532100104)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN AJARAN 2016-2017


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji hanya milik Allah azza wajal, shalawat seiring salam semoga selalu tercurah kepada Nabi akhir zaman yakni Muhammad Saw. Keluarga, sahabat dan seluruh umatnya yang setia dan istiqomah berada di atas ajarannya hingga hari kiamat.
Penulis sangat bersyukur karena berkat rahmat dan karuniaNyalah penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Penerapan Administrasi Pendidikan Dalam Pengelolahan Administrasi Pendidikan Sekolah”
Penyusunan makalah ini sebagai tugas dari mata kuliah administrasi dan supervisi pendidikan Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negri Raden Fatah Palembang. Dalam penyusunan makalah ini penulis sangat menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah ini yang telah memberikan materi perkuliahan serta arahannya, mudah-mudahan Allah SWT. Membalas atas semua bantuan yang telah diberikan dengan tulus dan ikhlas. Penulis berharap makalah ini berguna bagi kita semua amin. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Akhirul kalam,
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Palembang, 30 Maret  2016

Penulis

DAFTAR ISI



BAB I

PENDAHULUAN

Berbicara tentang profesi kependidikan tak lepas kaitannya dengan apa yang ada di sekolah. Seperti guru, kepala sekolah, anak didik serta proses belajar mengajar. Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan untuk mengembangkan kemampuan dalam bidang administrasi. Ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang dilaksanakan bertujuan jangka panjang yaitu agar tenaga administrasi maupun mengembangkan ilmu yang telah dipelajari dan dipraktekkan di sekolah.
Dalam banyak hal pekerjaannya berhubungan erat sekali dengan pekerjaan seorang pengawas, Kepala sekolah, pegawai tata-usaha sekolah, dan berbagai pejabat lainnya. Secara berangsur-angsur tekanan makin diberikan kepada partisipasi guru dalam administrasi pendidikan/sekolah, yakni penyelenggaraan dan management sekolah.
Administrasi sangat diperlukan bagi kelangsungan proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan. Semua itu tidak lepas dari keaktifan orang-orang yang menguasai administrasi dalam sekolah. Orang sering menganggap enteng administrasi tersebut, padahal kalau administrasi dipegang sama orang-orang yang kurang terampil maka administrasi tersebut akan berantakan. Orang yang memegang administraasi adalah orang yang sudah terlatih dalam bidangnya (orang yang sudah mendapat ilmu/ pelatihan).
Administrasi tidak hanya dalam hal keuangan saja tetapi juga dalam kerapian/ keteraturan kita dalam pembukuan. Administrasi tidak hanya dilakukan dalam waktu tertentu saja tetapi setiap hari secara kontinue. Administrasi adalah upaya menjadikan kegiatan kerja sama antara guru dan karyawan agar proses belajar mengajar lebih efektif.
Namun, administrasi pendidikan seringkali disalahartikan sebagai semata-mata ketatausahaan pendidikan. Dalam makalah ini kami menyajikan beberapa hal yang menyangkut administrasi pendidikan serta  peranannya dalam perspektif profesi kependidikan.

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Aministrasi Pendidikan

Untuk memahami Administrasi Pendidikan secara keseluruhan, maka terlebih dahulu membahas titik awal pengertian tersebut, yaitu Administrasi. Administrasi berasal dari kata latin “ad” yang berarti “kepada”[1] atau “ke”[2]dan “ministro” yang berarti “melayani”,[3] “membantu” atau “mengarahkan”[4]. Jadi, administrasi dapat diartikan sebagai pelayanan atau pengabdian subjek tertentu.[5]
Untuk memahami pengertian sebenarnya dari kata Administrasi, banyak ahli mengemukakan pengertian Administrasi yang melihat dari berbagai sudut pandang. Sebagai berikut:[6]
Sondang P. Siagian mengatakan, “Administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan daripada keputusan yang telah diambil dan pelaksanaanitu pada umumnya dilakukan oleh dua orang manusia atau lebih untuk mencpai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya”.
Sutarto mendefinisikan: “Administrasi adalah suatu proses penyelenggaraan dan penggusuran tindakan/kegiatan dalam usaha kerja sama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan”.
William H. Newman mendefinisikan Administrasi adalah pemberian pedoman, kepemimpinan dan pengendalian kegiatan-kegiatan sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama.
Jadi Administrasi dapat diartikan sebagai suatu pelayanan guna mengatur terselenggaranya kegiatan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Sedangkan pendidikan dapat dilihat dari ketetapan majlis permusyawaratan rakyat republi indonesia nomor II/MPR/1988 ini pendidikan didefinisikan sebagai proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia.[7] Untuk lebih jelasnya memahami makna pendidikan berikut ini dikemukakan oleh abdurrahman an-nahlawy yaitu:[8]
a.       Pendidikan adalah proses yang mempunyai tujuan sasaran dan objek.
b.      Pendidikan menurut adanya langkah-langkah yang secara bertahap harus dilalui oleh berbagai kegiatan pendidikan dan pengajaran, sesuai dengan urutan yang telah disusun secara sistematis.
c.       pendidikan adalah pengembangan kepribadian manusia agar seluruh aspek ini dapat terlaksana secara harmonis dan sempurna.
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa administrasi adalah suatu proses penyelanggaraan kerja dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan sedangkan pendidikan adalah suatu pengembangan kepribadian untuk meningkatkan kualitas intelektual manusia.
Selanjutnya untuk mendapat gambaran yang lebih jelas mengenai Administrasi Pendidikan, baiklah kita kemukakan beberapa rumusan dariseorang  ahli sebagai berikut:
Di dalam Dictionary of Education karangan Good Carter V., Edisi kedua 1959, dinyatakan; “Administrasi pendidikan adalah segenap teknik dan prosedur yang digunakan dalam penyelenggaraan lembaga pendidikan sesuai dengan kebijakan yang telah ditentukan.[9]
Drs. M. Ngalim parwanto menegemukakan Administrasi Pendidikan adalah segenap proses pengarahan dan pengintegrasian segala sesuatu baik personel, spiritual dan material yang bersangkut paut dengan pencapaian tujuan pendidikan.[10]
Pendidikan dapat pula diartikan sebagai pelaksanaan pimpinan yang melaksanakan aktivitas kerja sama yang efektif bagi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.
Jadi administrasi pendidikan itu bukan hanya sekedar kegiatan “tata usaha” seperti yang dilakukan di kantor-kantor ataupun sekolah-sekolah. Administrasi Pendidikan itu mencakup kegiatan-kegiatan yang luas yang meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, khususnya dalam bidang pendidikan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Administrasi Pendidikan adalah suatu pelayananterhadapproses pelaksanaan pendidikan sesuai tujuan yang telah ditetapkan.

B.     Penerapan Administrasi Pendidikan Dalam Pengelolahan Administrasi Pendidikan Sekolah

1.      Pengertian penerapan

     Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian penerapan adalah perbuatan menerapkan. Sedangkan menurut beberapa ahli berpendapat bahwa, penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana dan tersusun sebelumnya[11].
Menurut J.S Badudu dan Sutan Mohammad Zain, penerapan adalah hal, cara atau hasil (Badudu & Zain, 1996:1487). Adapun menurut Lukman Ali, penerapan adalah mempraktekkan, memasangkan (Ali, 1995:1044).
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan merupakan sebuah tindakan yang dilakukan baik secara individu maupun kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan[12].

2.      Penerapan Administrasi Pendidikan dalam Perspektif Profesi Kependidikan.

Administrasi sangat perlu diterapkan bagi kelangsungan proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan. Semua itu tidak lepas dari keaktifan orang-orang yang menguasai administrasi dalam sekolah.

Orang sering menganggap enteng administrasi tersebut, padahal kalau administrasi dipegang sama orang-orang yang kurang terampil maka administrasi tersebut akan berantakan. Orang yang memegang administraasi adalah orang yang sudah terlatih dalam bidangnya (orang yang sudah mendapat ilmu/ pelatihan). Administrasi tidak hanya dalam hal keuangan saja tetapi juga dalam kerapian/ keteraturan kita dalam pembukuan. Administrasi tidak hanya dilakukan dalam waktu tertentu saja tetapi setiap hari secara kontinyu.
Pelaksanaan administrasi dalam bentuk tulis-menulis atau lebih dikenal dengan ke-Tata Usahaan di sebuah lembaga pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting, terkait di berbagai bidang, baik pencatatan, maupun surat menyurat bahkan masalah  hukum, sosial maupun ekonomi dan lain-lain, sehingga tidak bisa dipandang kurang penting fungsinya. Lebih-lebih produk administrasi yang berupa dokumen seperti Ijazah, Sertifikat dan surat-surat penting lainnya akan mempunyai nilai tinggi sekali di mata hukum, jika akurasi isinya dijamin benar. Oleh karena itu kebenaran  data administrasi menuntut kejujuran dan kedisiplinan baik pelaksana maupun pengelolanya, karena produk administrasi yang demikian ini biasanya digunakan untuk memperkuat bukti-bukti fisik ditinjau dari aspek  hukum.
Dalam bidang pendidikan, kebutuhan informasi mulai dari data lembaga, sarana kurikulum sampai dengan data asal dan kondisi ekonomi siswa, sangat diperlukan  baik oleh perorangan maupun lembaga-lembaga pemerintah dan swasta, maupun untuk kepentingan penelitian mahasiswa. Karena administrasi adalah upaya menjadikan kegiatan kerja sama antara guru dan karyawan agar proses belajar mengajar lebih efektif maka dalam rangka memberikan pelayanan yang baik, tentu hal ini menjadi tantangan bagi para pemikir administrasi pendidikan untuk menciptakan format data administrasi pendidikan dan sistem pengelolaan data administrasi kependidikan yang mampu mengakomodir berbagai keperluan. Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin cepat ini, sudah barang tentu format administrasi pendidikan harus capable terhadap teknologi informasi saat ini.
Administrasi pendidikan sangatlah penting dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan operasional pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan suatu lembaga pendidikan serta untuk menentukan maju mundurnya suatu instansi atau lembaga yang mereka garap, suatu sekolah dapat berjalan baik dan berarah jika setiap tahun sekolah itu menentukan dan merencanakan kebijakan yang akan dijalankan pada tahun itu.
Dalam penerapan administrasi pendidikan pada perspektif profesi kependidikan atau dalam sekolah diperlukan peran guru begitu pula penting. Berikut ini akan dibahas mengenai peran guru dalam pengadministrasian.[13]
a.       Pengambilan inisiatif, pengarah, dan penilaian kegiatan-kegiatan pendidikan.
b.      Wakil masyarakat, yang berarti dalam lingkungan sekolah guru menjadi anggota suatu masyarakat.
c.       Orang yang ahli dalam mata pencaharian.
d.      Penegak disiplin, guru harus menjaga agar tercapai suatu disiplin.
e.       Pelaksanan administrasi pendidikan, disamping menjadi pengajar, gurupun beranggungjawab akan kelancaran jalannya pendidikan dan ia harus mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan administrasi.
f.       Pemimpin generasi muda, masa depan generasi muda terletak ditangan guru.
g.      Penerjemah kepada masyarakat, artiya guru beerperan untuk menyampaikan segala perkembangan kemajuan dunia sekitar kepada masyarakat, khususnya masalah-masalah pendidikan
Tugas utama guru yaitu mengelola proses belajar-mengajar dalam suatu lingkungan tertentu, yaitu sekolah. Sekolah merupakan subsistem pendidikan nasional dan di samping sekolah, sistem pendidikan nasional itu juga mempunyai komponen-komponen lainnya. Guru harus memahami apa yang terjadi dilingkungan kerjanya.
Di sekolah, guru berada dalam kegiatan administrasi sekolah, sekolah melaksanakan kegiatannya untuk menghasilkan lulusan yang jumlah serta mutunya telah ditetapkan. Dalam lingkup administrasi sekolah itu peranan guru amat penting.
Dalam menetapkan kebijaksanaan dan melaksanakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pembiayaan dan penilaian kegiatan kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, personalia sekolah, keuangan dan hubungan sekolah-masyarakat, guru harus aktif memberikan sumbangan, baik pikiran maupun tenaganya. Administrasi sekolah adalah pekerjaan yang sifatnya kolaboratif, artinya pekerjaan yang didasarkan atas kerja sama, dan bukan bersifat individual. Oleh karena itu, semua personel sekolah termasuk guru harus terlibat.

3.      Peranan Guru dalam Administrasi Kesiswaan

Dalam administrasi kesiswaan guru lebih banyak berperan secara tidak langsung. Beberapa peranan guru dalam administrasi kesiswaan itu di antaranya adalah:[14]
1)      Dalam penerimaan siswa, para guru dapat dilibatkan untuk ambil bagian.
2)      Dalam masa orientasi, tugas guru adalah membuat agar para siswa cepat beradaptasi dengan lingkungan sekolah barunya.
3)      Untuk pengaturan kehadiran siswa di kelas, guru mempunyai andil yang besar juga. Guru diharapkan mampu mencatat/merekam kehadiran ini meskipun dengan sederhana akan tetapi harus baik.
4)      Dalam memotivasi siswa untuk senantiasa berprestasi tinggi, guru juga harus mampu menciptakan suasana yang mendukung hal tersebut.
Dalam menciptakan disiplin sekolah atau kelas yang baik, peranan guru sangat penting karena guru dapat menjadi model. Untuk membuat siswa mempunyai disiplin yang tinggi, maka guru harus mampu menjadi contoh atau panutan bagi siswa-siswanya.


4.      Penerapan Administrasi Pendidikan di Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan

Sesuai dengan perkembangan masyarakat dan perkembangan pendidikan di negara kita Indonesia. Maka kewajiban dan tanggung jawab para pemimpin pendidikan umumnya dan sekolah khususnya mengalami perkembangan dan perubahan pula.
Adanya perubahan dalam tujuan pendidikan, mengubah pula scope atau luasnya tanggung jawab yang harus dipikul dan dilaksanakan oleh para pemimpin pendidikan. Hal ini mengubah pula bagaimana sifat-sifat kepemimpinan yang harus dijalankan sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tanggung jawab sekolah dan guru-guru makin banyak dan luas. Jika dahulu kepala sekolah telah dianggap baik dan cukup kalau sekolahnya dapat berjalan dengan teratur tanpa menghiraukan kepentingan dan hubungan dengan masyarakat sekitarnya, maka penilaian sekarang lebih dari itu.
Tugas kewajiban administrasi pendidikan di sekolah, di samping mengatur jalanya sekolah, juga harus dapat bekerja sama dan berhubungan erat dengan sistem yang ada di masyarakat.[15] Ia berkewajiban membangkitkan semangat staf guru-guru dan pegawai sekolah untuk bekerja lebih baik. Membangun dan memelihara kekeluargaan, kekompakan dan persatuan antara guru-guru, pegawai dan murid-muridnya. Semua ini merupakan tugas kepala sekolah. Tugas-tugas kepala sekolah seperti itu adalah bagian dari fungsi-fungsi supervisi (kepengawasan) yang menjadi kewajibannya sebagai pemimpin pendidikan.

Adapun penerapan administasi pendidikan di sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan sebagai berikut; [16]
1)      Pengelolaan Administrasi Kesiswaan
Administrasi kesiswaan adalah bagian dari administrasi pendidikan di sekolah yang menangani masalah-masalah kesiswaan yang berupa pengelolaan siswa atau data-data tentang siswa sejak masuk sampai siswa tersebut meninggalkan sekolah. Pengelolaan administrasi kesiswaan meliputi:
a)      Penerimaan siswa baru
b)      Pengisian data siswa
c)      Melakukan bimbingan kepada siswa
d)     Mengatur pembagian kelas
e)      Melakukan pencatatan kehadiran siswa
f)       Mencatat keterlambatan siswa
g)      Mengarahkan dan mengatur kegiatan organisasi siswa
h)      Mengerjakan buku mutasi siswa
i)        Membina usaha kesehatan sekolah
j)        Melaksanakan kegiatan pengelepasan siswa kelas
2)      Pengelolaan Administrasi Kepegawaian
Administrasi kepegawaian di sekolah merupakan penata usahaan pegawai dalam lingkungan sekolah. Tujuan adalah menggunakan tenaga kerja di sekolah agar berdaya guna, berhasil guna, dan tepat guna untuk menciptakan dan memelihara dan mengembangkan suasana kerja yang menyenangkan.
Kegiatan pengadministrasian pegawai meliputi pengadaan, pembinaan, kenaikan pangkat sampai dengan pensiun.
a.       Pengadaan
Pada dasarnya pengadaan pegawai di sekolah dasar dilaksanakan oleh Departemen Pendidikan yang selanjutnya diperbantukan kepada pemerintah daerah, kepala sekolah sebagai pengelola, mengusulkan kebutuhan pegawai dan menerima pegawai yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan yang dilanjutkan dengan Surat Keputusan penempatan oleh Pemda.
b.      Pembinaan Personil
Agar guru dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya, maka mereka harus mendapat perhatian dan bimbingan terutama terhadap masalah-masalah baru atau yang sukar mereka kerjakan. Peningkatan dan pengembangan dapat dilakukan dengan cara, misalnya :
a)      Melalui usaha sendiri dari guru bersangkutan dengan giat membaca buku, surat kabar, dan sebagainya.
b)      Melalui penataran.
c)      Melalui diskusi-diskusi bersama.
d)     Melalui seminar-seminar pendidikan.
c.       Kesejahteraan Guru
Untuk menjaga semangat dan efektifitas kerja, perlu ditumbuhkan dan dipelihara rasa aman dan puas dalam diri guru.
3)      pengelolaan Administrasi Program Pengajaran/Kurikulum
Administrasi program pengajaran adalah keseluruhan proses penyelenggaraan kegiatan di bidang pengajaran yang bertujuan agar seluruh kegiatan dibidang pengajaran yang bertujuan agar seluruh kegiatan pengajaran terlaksana secara berhasil guna dan berdaya guna.
a)      Kegiatan administrasi  program pengajaran, meliputi:
·         Menyusun program tahunan dan semester termasuk pembagian tugas mengajar.
·         Menyusun jadwal pelajaran.
·         Mengatur pelaksanaan penyusunan persiapan mengajaran dan batas pengajaran.
·         Mengatur pelaksanaan evaluasi belajar dan mengatur norma penilaian.
·         Mengatur norma kenaikan kelas.
b)      Kegiatan harian, yang meliputi:
·         Memeriksa daftar hadir guru dan penjaga sekolah.
·         Memeriksa persiapan mengajaran dan batas pengajaran.
·         Mengadakan pengawasan umun terhadap berlangsungnya pengajaran.
·         Mengatasi masalah yang terjadi di sekolah selama 1 hari.
c)      Kegiatan mingguan, meliputi:
·         Kegiatan pada hari senin adalah upacara bendera.
·         Kegiatan pada hari sabtu adalah upacara penurunan bendera.
d)     Kegiatan semester, meliputi:
·         Mempersiapkan ulangan harian dan ulangan umum.
·         Pengisian rapor.
·         Pembagian rapor.
e)      Kegiatan menjelang akhir tahun ajaran, meliputi:
·         Menyelenggarakan UAN dan membuat laporan sesuai dengan petunjuk.
·         Melaksanakan evaluasi belajar.
·         Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tahun ajaran yang bersangkutan.
·         Membuat laporan akhir tahun ajaran.
·         Pembagian rapor.
·         Kenaikan kelas.
·         Kelulusan.
f)       Pengelolaan Administrasi Sarana dan Prasarana
Sejalan dengan usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dasar, perlu adanya langkah yang seragam dalam pengelolaan barang di sekolah dasar serta terlaksananya pengaturan pengadministrasian/pengelolaan barang di sekolah, meliputi:
·         Perencanaan kebutuhan barang
·         Pengadaan barang
·         Pemeliharaan barang
·         Pengahapusan barang
g)      Pengelolaan Administrasi Keuangan
Fungsi kepala sekolah dalam pengelolaan keuangan dalam administrasi keuangan harus ada pemisahan tugas antara tugas otorisator, ordonator dan bendaharawan.
Otorisator adalah pejabat yang diberi wewenang untuk mengambil tindakan yang mengakibatkan penerimaan/pengeluaran anggaran.
Ordonator adalah pejabat yang berwenang melakukan pengujian dan memerintahkan pembayaran atas segala tindakan yang dilakukan berdasarkan otoritasi yang telah ditetapkan. Ordonator dibidang pengeluaran adalah pejabat yang diberi wewenang oleh otorisator untuk memeriksa/ menguji tagihan kepada negara kemudian memerintahkan pembayaran dan membebankan tagihan tersebut pada mata anggaran.
Bendaharawan adalah pejabat yang berwenang melakukan penerimaan dan pengeluaran uang atau surat-surat berharga lainnya yang dapat dinilai dengan uang dan diwajibkan membuat perhitungan dan pertanggung jawaban. Kepala sekolah berfungsi sebagai otorisator dan disamping itu dilimpahi pula fungsi ordonator untuk memerintahkan pembayaran, sedang bendaharawan sekolah dilimpahi fungsi ordonotar yang hanya untuk menguji hak atas pembayaran.
h)      Pengelolaan Administrasi Tata Usaha
Administrasi tata usaha merupakan kegiatan pencatatan tentang segala sesuatu yang terjadi dalam sekolah untuk digunakan sebagai bahan keterangan bagi pimpinan. Administrasi tata usaha itu meliputi segenap kegiatan mulai dari pembuatan surat, pengelolaan, penataan sampai dengan penyimpanan semua surat atau bahan keterangan yang diperlukan oleh sekolah.
i)        Administrasi Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Sekolah adalah bagian dari masyarakat yang berada/berkedudukan di tengah-tengah lingkungan masyarakat. Dengan demikian sekolah perlu menjalin hubungan yang erat dengan masyarakat sekitar. Adapun jalinan sekolah dan masyarakat dapat diwujudkan dalam kegiatan pentas seni, pameran dan kegiatan-kegiatan sekolah.
Dari beberapa tugas administrasi diatas adapun usaha yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah atau sepervisor dalam rangka memperbaiki dan mengembangkan mutu pendidikan disekolah terhadap  pengajaran guru-guru ialah :
·         Mengadakan evaluasi dengan jalan mengobservasi kegiatan-kegiatan mengajar pada guru, dan membuat catatan-catatan harian. Dari catatan-catatan itulah kepala sekolah atau supervisor selanjutnya memberikan bimbingan dan petunjuk-petunjuk yang diperlukan. Blangko catatan observasi yang memuat berbagai aspek yang perlu diamati dan dicatat hendaknya telah tersedia di sekolah.
·         Memberikan kesempatan kepada guru untuk mengadakan observation visit atau kunjungan observasi, yakni mengamati demonstrasi mengajar yang selalu dilakukan oleh guru yang telah berpengalaman, yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi antara mereka.
·         Memberi bimbingan dalam membuat dan merencanakan pekerjaan mereka, seperti bimbingan dalam membuat persiapan mengajar, memilih bahan pelajaran, memilih metode mengajar yang sesuai, menentukan kesempatan-kesempatan apa yang diperlukan untuk mengadakan hubungan sekolah dan masyarakat atau orang tua murid, cara-cara menggunakan alat-alat peraga dalam mengajar, cara membuat dan menyusun tes atau soal-soal ulangan dalam rangka mengevaluasi hasil belajar murid-murid,dsb.
Pekerjaan sebagai guru (mengajar) bukan hanya sekedar bekerja untuk mencari nafkah. Mengajar dan mendidik adalah profesi yang memerlukan suatu keahlian khusus serta bakat ataupun minat yang besar. Pekerjaan sebagai pendidik adalah juga tugas yang bersifat sosial dan amal. Tidak semua orang yang telah menyelesaikan pendidikannya disuatu lembaga pendidikan guru atau sekolah guru akan dengan sendirinya telah dapat dan suka serta mempunyai minat yang besar terhadap pekerjaaannya sebagai guru.



                                                                                                        

BAB III

PENUTUP

Setelah mengkaji materi, kami dapat menyimpulkan bahwa administrasi pendidikan adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok organisasi dalam hal ini adalah siapa saja yang terlibat dalam lembaga pendidikan yang diselenggarakan di lingkungan tertentu utamanya lembaga pendidikan formal untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah di rencanakan secara efektif dan efisien.
Suatu penerapan administrasi pendidikan dalam pengelolahan administrasi pendidikan sekolah merupakan suatu perbuatan atau kegiatan yang diterapkan dalam lingkungan sekolah yang dilakukan oleh sekelompok organisasi guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.  Jelaslah bahwa penerapan administrasi sangat penting di sekolah. Penerapan administrasi ini juga harus didukung oleh peran seluruh personel sekolah antara lain yaitu guru dan kepala sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto, Adinistrasi Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010.
Daryanto, Adinistrasi dan Manajemen Sekolah, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2013.
Purwanto, Ngalim, Adminnistrasi dan supervisi pendidikan, Bandung; PT. REMAJA ROSAKARYA, 2009.


https://bab 2-08208241006.pdf-Adobe Acrobat Reader Dc,
http://iraceritapelajarandanimpian.blogspot.co.id/2012/12/penerapan-administrasi-pendidikan-dalam.html.

https://mitsurikaazura.wordpress.com/2014/05/22/guru-sebagai-administrasi-pendidikan/.

http://ayomipale.blogspot.co.id/2010/04/peranan-administrasi-pendidikan-di.html



                [1]Daryanto, Adinistrasi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010). Hal. 1
                [2]Daryanto, Adinistrasi dan Manajemen Sekolah, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2013). Hal. 1
                [3]Daryanto, Op. Cit..., Hal. 1
                [4] Daryanto, Op. Cit.., Hal. 1
                [5] Daryanto, Op. Cit..., Hal. 1
                [6] Daryanto, Op. Cit..., Hal. 2-3         
                [7]Daryanto, Loc. Cit.., Hal. 6-7
                [8]Loc. Cit.
[9]Ngalim Purwanto, Adminnistrasi dan supervisi pendidikan, (Bandung; PT. REMAJA ROSAKARYA, 2009). Hal. 4
                [10]Op. Cit..., Hal. 8
[12] https://bab 2-08208241006.pdf-Adobe Acrobat Reader Dc, di akses pada tanggal 24-mei-2016 pukul 13:04
[13] http://iraceritapelajarandanimpian.blogspot.co.id/2012/12/penerapan-administrasi-pendidikan-dalam.html. diakses tanggal 27 Mei 2016, pukul 09:00

[14]https://mitsurikaazura.wordpress.com/2014/05/22/guru-sebagai-administrasi-pendidikan/. Diakses tanggal 27 Mei 2016, pukul 09:10 WIB

[15] http://ayomipale.blogspot.co.id/2010/04/peranan-administrasi-pendidikan-di.html. diakses tanggal 27 Mei 2016, pukul 09:15 WIB
[16] Ibid....,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar