PRINSIP-PRINSIP
SUPERVISI
PENDIDIKAN
DOSEN
PEMBIMBING : PEBRO AINI, M.Pd.I
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 7 :
1.
AMELIA AGUSTINA ( 1532100083 )
2. CITRA SARI RISKY ( 1532100095 )
3. DEWI NURJANNAH ( 15321001)
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
TAHUN AJARAN 2015/2016
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr. Wb
Puji
dan syukur dengan tulus dipanjatkan ke hadirat Allah Swt. Karena berkat
rahmatnya kami bisa menyelesaikan
makalah yang berjudul “Prinsip-prinsip Supervisi Pendidikan”.
Kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu khususnya
kepada dosen pembimbing Pebro Aini, M.Pd.I karena memberi kesempatan untuk kami
dalam menyajikan makalah, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah
ini.
Semoga
makalah ini memberikan informasi bagi teman-teman sekalian dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb
Palembang,
Oktober 2015
Penulis
BAB 1
PENNDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Pendidikan
merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan sangat
berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran
normatif. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani
bidang pendidikan, sebab dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul
generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk
hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Perencanaan
atau kurikulum pendidikan yang sesuai juga sangat mempengaruhi agar tujuan
pendidikan tersebut tercapai. Kurikulum tersebut berisi standar-standar
pembelajaran dan pengembangan intelektualitas manusia, kinerja guru yang
profesional, serta prestasi sekolah yang membanggakan tentu tidak terlepas dari
peran seorang supervisor. Supervisor adalah orang yang bertugas mengawasi
setiap pelaksanaan program pendidikan di suatu lembaga pendidikan. Supervisor
mengadakan pengawasan dan bertanggung jawab tentang keefektifan program
tersebut. Supervisor meneliti ada atau tidaknya kondisi-kondisi yang
memungkinkan tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Pastinya dalam mengadakan
supervisi pendidikan harus berpegang pada prinsip-prinsip. Apa sajakah
prinsip-prinsip supervisi pendidikan? Akan dibahas lebih lanjut oleh makalah
ini.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Prinsip Supervisi
Pendidikan?
2. Apa saja Macam-macam Prinsip dalam
Supervisi Pendidikan?
C. BATASAN MASALAH
1. Mengetahui pengertian Prisip Supervisi
Pendidikan.
2. Mengetahui Macam-macam Prinsip dalam
Supervisi Pendidikan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Prinsip Supervisi
Pendidikan
1. pengertian prinsip
Prinsip
menurut bahasa adalah suatu pernyataan
fundamental atau kebenaran
umum maupun individual yang dijadikan oleh seseorang/kelompok sebagai sebuah pedoman
untuk berpikir atau bertindak.[1]
Ada
beberapa pendapat mengenai pengertian prinsip, yaitu:[2]
1. Palgunadi Tatit Setyawan
Prinsip
adalah hal yang membatasi esensi.
2. Russel Swanburg
Prinsip
adalah kebenaran yang mendasar, hukum atau doktrin yang mendasari gagasan.
3. Toto Asmara
Prinsip
adalah hal yang secara fundamental menjadi martabat diri atau dengan kata lain,
prinsip adalah bagian paling hakiki dari harga diri.
4. Udo Yamin Efendi Majdi
Prinsip
adalah pedoman berprilaku yang terbukti mempunyai nilai yang langgeng dan
permanen.
5. Ahmad Jauhar Tauhid
Prinsip
adalah panadangan yang menjadi panduan bagi perilaku manusia yang telah
terbukti dan bertahan sekian lama.
2. Pengertian Supervisi
Pendidikan
Dilihat dari sudut pandang
bahasanya, supervisi berasal dari bahasa inggris, yaitu supervision yang
terdiri dari akar katanya super yang berarti “atas” atau “lebih” dan vision
yang berarti melihat atau meninjau.
Secara etimologi, supervise atau
supervision berarti melihat atau meninjau dan mengamati dari atas, atau
memiliki dan menilai dari atas, yang dilakukan oleh pihak atasan (orang yang
memiliki kelebihan atau wewenang) terhadap perwujudan kegiatan dari hasil
bawahan.
Setiap manusia mempunyai akal yang
dibekali oleh tuhan agar manusia dapat berpikir. Dari pikiran-pikiran manusia,
tentu setiap kepala mempunyai pendapat tang berbeda-beda. Begitu pula halnya
dengan pengertian dari supervise pendidikan.
Ada beberapa pendapat mengenai
pengertian supervisi pendidikan, yaitu:[3]
1. P. Adams dan Frank G. Dickey
Supervisi
adalah suatu program yang berencana untuk memperbaiki pengajaran.
2. Good Carter, dalam Dictionary of
Education
Supervisi
adalah suatu segala usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru
dan petugas pendidikan lainnya dalam memperbaiki pengajaran, termasuk
memperkembangkan pertumbuhan guru-guru, menyelesaikan dan merevisi tujuan
pendidikan, bahan-bahan pengajaran dan metode-metode mengajar dan penilaian
pengajaran.
3. Boardman
Supervisi
adalah suatu usaha menstimulasi, mengoordinasi dan membimbing secara kontinu
guru-guru sekolah, baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih
mengerti, dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran,
sehingga dengan demikian mereka mampu dan lebih cakap berpartisipasi dalam
masyarakat demokrasi modern.
4. Mc. Nemey
Supervisi
adalah prosedur member arah serta mengadakan penilaian secara kritis terhadap proses
pengajaran.
5. H. Burton & Leo J. Bruckner
Supervisi
adalah suatu teknik pelayanan yang tujuan utamanya mempelajari dan memperbaiki
secara bersama-sama faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak.
Sedangkan
pengertian pendidikan, diliha dari Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.[4]
Pengertian
pendidikan dalam pandangan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
Indonesia Nomor II/MPR/1988 adalah sebagai proses budaya untuk meningkatkan
harkat dan martabat manusia.[5]
Jadi
supervisi pendidikan adalah suatu pembinaan yang direncanakan untuk membantu
perbaikan situasi pendidikan dalam meningkatkan mutu proses pengajaran.
Sehingga
dapat disimpulkan bahwa prinsip supervisi pendidikan adalah suatu pokok pikiran
dalam pembinaan yang direncanakan untuk membantu perbaikan situasi pendidikan
dalam meningkatkan mutu proses pengajaran.
B. Macam-macam Prinsip
dalam Supervisi Pendidikan
Masalah
yang dihadapi dalam melaksanakan supervisi di lingkungan pendidikan ialah
bagaimana cara mengubah pola pikir yang bersifat otokrat dan korektif menjadi
sikap yang konstruktif dan kreatif. Suatu sikap yang menciptakan situasi dan
relasi di mana guru-guru merasa aman dan
merasa diterima sebagai subjek yang dapat berkembang sendiri. Untuk itu
supervisi harus dilaksanakan data, fakta yang objektif. Bila demikian, maka
prinsip supervisi yang dilaksanakan adalah :[6]
1. Prinsip ilmiyah (scientific)
Prinsip ilmiyah mengandung ciri-ciri
sebagai berikut:
a.
kegiatan
supervisi dilaksanakan berdasarkan data objektif yang diperoleh dalam kenyataan
pelaksanaan proses belajar mengajar.
b.
untuk
memperoleh data perlu diterapkan alat perekam data, seperti angket, observasi,
percakapan pribadi, dan seterusnya.
c.
setiap
kegiatan supervisi dilaksanakan secara sistematis, berencana dan kontinu.
2. Prinsip demokrasi
Servis
dan bantuan yang diberikan kepada guru berdasarkan hubungan kemanusiaan yang
akrab dan kehangantan sehingga guru-guru merasa aman untuk mengembangkan
tugasnya. Demokrasi mengandung makna menjunjung tinggi harga diri dan martabat
guru, bukan bedasarkan atasan dan bawahan, tapi berdasarkan rasa kesejawatan.
3. Prinsip kerja sama
Mengembangkan
usaha bersama atau menurut istilah supervise “sharing of idea, sharing of
experience”, memberi support mendorong, menstimulasi guru, sehingga mereka
merasa tumbuh bersama.
4. Prinsip konstuktif dan kreatif
Setiap
guru akan merasa termotivasi dalam mengembangkan potensi kreativitas kalau
supervisi mampu menciptakan suasana kerja yang menyenangkan, bukan melalui
cara-cara menakutkan.
Tahalele
(1979) juga mengemukakan bahwa prinsip supervisi pembelajaran atau supervisi
dapat digolongkan menjadi prinsip positif dan negatif. Prinsip positif berisi
anjuran untuk memedomani sesuatu yang baik dalam pelaksanaan supervisi,
sementara prinsip negatif berisi anjuran untuk meninggalkan sesuatu yang tidak
baik, yang berakibat terhalangnya pencapaian tujuan pendidikan.
Adapun
prinsip-prinsip positif tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut
(Djajadisastra, 1976; Tahalele, 1979):[7]
1. Ilmiah, yaitu dilaksanakan secara
sistematis, objektif dan menggunakan instrumen. Sistematis, maksudnya berurut
dari masalah satu ke masalah berikutnya secara runtut. Objektif maksudnya apa
adanya, tidak mencari-cari atau mengarang-ngarang. menggunakan instumen,
maksudnya, dalam melaksanakan supervise pembelajaran harus ada instrumen
pengamatan yang dijadikan sebagai panduan.
2. Kooperatif, artinya terdapat kerja sama
yang baik antara supervisor dan guru.
3. Konstruktif, artinya dalam melaksanakan
supervisi, hendaknya mengarah kepada perbaikan, apapun perbaikannya dan
seberapapun perbaikannya.
4. Realistik, sesuai dengan keadaan: tidak
terlalu idealistik.
5. Progresif, artinya dilaksanakannya maju
selangkah demi selangkah namun tetap mantap.
6. Inovatif, yang berarti mengikhtiarkan
pembaruan dan berusaha menemukan hal-hal baru dalam supervisi.
7. Menimbulkan perasaan aman bagi
guru-guru.
8. Memberikan kesempatan kepada supervisor
dan guru untuk mengevaluasi diri mereka sendiri, dan menemukan jalan pemecahan
atas kekurangannya.
Adapun
prinsip-prinsip negatif supervisi pembelajaran adalah sebagai berikut:[8]
1. Supervisi pembelajaran tidak boleh
dilaksanakan dengan otoriter.
2. Supervisi pembelajaran tidak boleh
mencari-cari kesalahan guru.
3. Supervisi pembelajaran tidak boleh
dilaksanakan berdasarkan tingginya pangkat.
4. Supervisi pembelajaran tidak boleh
dilepaskan dari tujuan pendidikan dan pembelajaran.
5. Supervisi pembelajaran tidak boleh
dilepaskan dari tujuan pendidikan dan pembelajaran.
Menurut
Suharsimi Arikunto, prinsip-prinsip supervisi pendidikan ialah:[9]
1. Supervisi bersifat memberikan bimbingan
dan memberikan bantuan kepada guru dan staf sekolah lain untuk mengatasi
masalah dan mengatasi kesulitan, dan bukan mencari-cari kesalahan.
2. Pemberian bantuan dan bimbingan
dilakukan secara langsung.
3. Apabila pengawas atau kepala sekolah
merencanakan akan memberikan saran atau umpan balik, sebaiknya disampaikan
segera mungkin agar tidak lupa.
4. Kegiatan supervisi sebaiknya dilakukan
secara berkala.
5. Suasana yang terjadi selama supervisi
berlangsung hendaknya mencerminkan adanya hubungan yang baik antara supervisor
dan yang disupervisi.
6. Untuk menjaga agar apa yang dilakukan
dan yang ditemukan tidak hilang atau terlupakan, sebaiknya supervisor membuat
catatan singkat berisi hal-hal penting yang diperlukan untuk membuat laporan.
Sutisna
mengidentifikasikan Sembilan prinsip kegiatan supervisi yaitu:[10]
1. Supervisi merupakan bagian integral dari
program pendidikan, ia adalah pelayanan yang bersifat kerja sama.
2. Semua guru berhak mendapatkan layanan supervisi.
3. Supervisi hendaknya disesuaikan untuk
memenuhi kebutuhan perseorangan dari personil sekolah.
4. Supervisi hendaknya membantu menjelaskan
tujuan dan sasaran pendidikan.
5. Supervisi hendaknya membantu memperbaiki
sikap dan hubungan dari semua staf sekolah dan juga supervisi bertujuan untuk
menciptakan hubungan antara sekolah dan masyarakat menjadi lebih dekat dan
saling memiliki.
6. Tanggung jawab pengembangan supervisi
berada pada kepala sekolah dan para pemilik atau pengawas di wilayahnya.
7. Harus ada dana yang memadai dalam
pelaksanaan program supervisi ini dan dimasukkan ke dalam anggaran tahunan.
8. Efektivitas program supervisi hendaknya
mendapatkan laporan yang teradministratif.
9. Supervisi hendaknya membantu menjelaskan
dan menerapkan dalam praktek penemuan penelitian pendidikan yang mutakhir.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
Prinsip
supervisi pendidikan adalah suatu pokok pikiran dalam pembinaan yang
direncanakan untuk membantu perbaikan situasi pendidikan dalam meningkatkan
mutu proses pengajaran.
Macam-macam
prinsip supervisi dalam pendidikan yaitu:
1. Prinsip ilmiyah (scientific).
2. Prinsip demokrasi.
3. Prinsip kerja sama.
4. Prinsip Konstruktif dan kreatif.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2004. Dasar-dasar Supervisi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta
Daryanto. 2013. Administrasi dan Manajemen Sekolah. Jakarta:
PT Rineka Cipta
https://id.wikipedia.org/wiki/Prinsip,
pukul 16.50, tgl 25-04-2016
https://carapedia.com/pengertian_definisi_prinsip_info2118.html,
pukul 16.58, tgl 25-04-2016
Imron, Ali.
2011. Supervisi Pembelajaran Tingkat
Satuan Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Nadhirin. 2009 Supervisi Pendidikan Integratif Berbasis
Budaya, kudus: STAIN Kudus
Sahertian, A. Piet. 2008. Konsep
Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya
Manusia. Jakarta:Rineka Cipta
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, Jakarta: Balai Pustaka
[3] Daryanto,
Administrasi dan Manajemen Sekolah,(Jakarta:
PT Rineka Cipta, 2013),hal.149.
[4] Tim
Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa
Indonesia Edisi Kedua, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995), hal.232.
[5]
Daryanto, op.cit., hal 6.
[6] Piet
A. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi
Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta:Rineka
Cipta, 2008) hal.19
[7] Ali
Imron, Supervisi Pembelajaran Tingkat
Satuan Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011) hal.13
[8]
Ibid.hal. 14
[9]
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Supervisi
Pendidikan,(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004) hal.19
[10] Nadhirin,
Supervisi Pendidikan Integratif Berbasis
Budaya, kudus: STAIN Kudus, 2009, hal.3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar