Sabtu, 23 April 2016

kel. 1 (ADM) pengertian, lingkup, fungsi dan tujuan ADM



MAKALAH
Pengertian, Dimensi, Tujuan dan Fungsi Administrasi dan Supervisi Pendidikan
 

Disusun Sebagai Tugas Kelompok
Mata Kuliah Administrasi dan Supervisi Pendidikan


Dosen Pengampu: Pebro Aini, M.Pd.I





Disusun Oleh Kelompok 1:

Bagus Pamungkas (1532100092)
Berenda Permata Sari (1532100093)
Choirul Mukmin (1532100094)


UNIVERSITAS ISLAM NEGRI RADEN FATAH PALEMBANG
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN AJARAN 2015/2016

DAFTAR ISI





BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

       Kita ketahui bersama bahwa dalam memajukan sebuah negara dimulai dari masyarakatnya, terkhusus tingkat pendidikan yang dimiliki. Sumber Daya Manusia yang baik akan membawa negaranya kepada pretise yang baik pula. Sebaliknya, tingkat pendidikan yang yang rendah akan membawa kemunduran dan keterbelakangan terhadap negaranya.  Kita sepakati bersama bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik berangkat dari pendidikan yang baik. Pendidikan dalam keluarga, masyarakat, maupun sekolah.
       Kami menggarisbawahi pendidkan di sekolah. Jika suatu lembaga pendidikan yaitu “sekolah” mempunyai tujuan untuk mementaskan siswa-siwi yang cerdas, maka dibutuhkan tenaga pendidik dan cara atau metode pendidikan yang baik pula. Agar proses belajar mengajar dalam suatu lembaga pendidikan menghasilkan peserta didik yang cerdas dan mumpuni serta mampu bersaing dalam segala bidang.
       Sebagaimana kita lihat pentingnya mencerdaskan peserta didik dalam dunia pendidikan, maka akan kami bahas tentang pelayanan dan pengawasan serta pengontrolan pendidikan yang berlangsung di suatu sekolah. Atau lebih dikenal dengan Administrasi dan Supervisi Pendidikan agar seorang Guru dan Siswa/Siwi dapat menempuh proses belajar mengajar yang baik. Kecerdasan seorang siswa tidak hanya didapat dari materi dan guru yang cerdas pula, akan tetapi metode dalam proses belajar mengajar menjadi salah satu faktor berhasilnya suatu pendidikan.
       Administrasi dan Supervisi Pendidikan adalah suatu proses pembinaan, pengawasan dan pelaksanaan pendidikan sesuai tujuan yang telah ditetapkan. sehingga diharapkan suatu pendidikan mampu mancapai tujuan yaitu melahirkan peserta didik yang cerdas dan kompeten.


B.     Rumusan Masalah

1.      Apa pengetian Administrasi dan Supervisi Pendidikan?
2.      Bagaimana dimensi Administrasi dan Supervisi Pendidikan?
3.      Apa tujuan Administrasi dan Supervisi Pendidikan?
4.      Apa fungsi Administrasi dan Supervisi Pendidikan?

C.    Batasan Masalah

1.      Hanya membahas pengetian Administrasi dan Supervisi Pendidikan
2.      Hanya membahas dimensi Administrasi dan Supervisi Pendidikan
3.      Hanya membahas tujuan Administrasi dan Supervisi Pendidikan
4.      Hanya membahas fungsi Administrasi dan Supervisi Pendidikan





BAB II

PEMBAHASAN


A.    Pengertian Administrasi dan Supervisi Pendidikan

1.      Pengertian Aministrasi Pendidikan

       Untuk memahami Administrasi Pendidikan secara keseluruhan, maka terlebih dahulu membahas titik awal pengertian tersebut, yaitu Administrasi. Administrasi berasal dari kata latin “ad” yang berarti “kepada”[1] atau “ke”[2] dan “ministro” yang berarti “melayani”,[3] “membantu” atau “mengarahkan”[4]. Jadi, administrasi dapat diartikan sebagai pelayanan atau pengabdian subjek tertentu.[5]
       Untuk memahami pengertian sebenarnya dari kata Administrasi, banyak ahli mengemukakan pengertian Administrasi yang melihat dari berbagai sudut pandang. Sebagai berikut:[6]
       Sondang P. Siagian mengatakan, “Administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan daripada keputusan yang telah diambil dan pelaksanaanitu pada umumnya dilakukan oleh dua orang manusia atau lebih untuk mencpai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya”.
       Sutarto mendefinisikan: “Administrasi adalah suatu proses penyelenggaraan dan penggusuran tindakan/kegiatan dalam usaha kerja sama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan”.
       William H. Newman mendefinisikan Administrasi adalah pemberian pedoman, kepemimpinan dan pengendalian kegiatan-kegiatan sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama.
       Jadi Administrasi dapat diartikan sebagai suatu pelayanan guna mengatur terselenggaranya kegiatan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

       Sedangkan pendidikan dapat dilihat dari ketetapan majlis permusyawaratan rakyat republi indonesia nomor II/MPR/1988 ini pendidikan didefinisikan sebagai proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia.[7] Untuk lebih jelasnya memahami makna pendidikan berikut ini dikemukakan oleh abdurrahman an-nahlawy yaitu:[8]
a.       Pendidikan adalah proses yang mempunyai tujuan sasaran dan objek.
b.      Pendidikan menurut adanya langkah-langkah yang secara bertahap harus dilalui oleh berbagai kegiatan pendidikan dan pengajaran, sesuai dengan urutan yang telah disusun secara sistematis.
c.       pendidikan adalah pengembangan kepribadian manusia agar seluruh aspek ini dapat terlaksana secara harmonis dan sempurna.
       Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa administrasi adalah suatu proses penyelanggaraan kerja dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan sedangkan pendidikan adalah suatu pengembangan kepribadian untuk meningkatkan kualitas intelektual manusia.
       Selanjutnya untuk mendapat gambaran yang lebih jelas mengenai Administrasi Pendidikan, baiklah kita kemukakan beberapa rumusan dari seorang  ahli sebagai berikut:
       Drs. M. Ngalim parwanto menegemukakan Administrasi Pendidikan adalah segenap proses pengarahan dan pengintegrasian segala sesuatu baik personel, spiritual dan material yang bersangkut paut dengan pencapaian tujuan pendidikan.[9]
       Pendidikan dapat pula diartikan sebagai pelaksanaan pimpinan yang melaksanakan aktivitas kerja sama yang efektif bagi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.
       Jadi administrasi pendidikan itu bukan hanya sekedar kegiatan “tata usaha” seperti yang dilakukan di kantor-kantor ataupun sekolah-sekolah. Administrasi Pendidikan itu mencakup kegiatan-kegiatan yang luas yang meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, khususnya dalam bidang pendidikan.
       Sehingga dapat disimpulkan bahwa Administrasi Pendidikan adalah suatu pelayanan  terhadap proses pelaksanaan pendidikan sesuai tujuan yang telah ditetapkan.

2.      Pengertian Supervisi Pendidikan

       Kata supervisi berasal dari kata bahasa inggris supervision secara morfologis kata supervisi terdiri dari kata super yang berarti atas, visi berarti lihat. Jadi supervisi berarti melihat dari atas.[10]
       Setiap aktivitas, besar ataupun kecil yang tercapainya tergantung kepada beberapa orang, diperlukan adanaya koordinasi di dalam segala gerak langkah. Untuk mengkoordinasikan semua gerak langkah tersebut pimpinan sekolah harus berusaha mengetahui keseluruhan situasi di sekolahnya dalam segala bidang. Usaha pimpinan dan guru-guru untuk mengetahui situasi lingkungan sekolah dalam segala kegiatan disebut supervisi atau pengawasan sekolah.
       Untuk mengetahui definisi supervisi ini marilah kita lihat beberapa definisi yang dikemukakan oleh para sarjana dan ahli:
       Drs. M. Ngalim Purwanto, dalam Administrasi pendidikan. Supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang dirensanakan untuk membantu para guru dan pegawai lainnya dalam melakukan perkejaan mereka secara efektif.[11]
       Menurut P. Adams dan Frank G. Dickey: supervisi adalah suatu program yang berencana untuk memperbaiki pengajaran.[12]
       Mc Nerney meninjau supervisi sebagai suatu proses penilaian mengatakan: supervisi adalah prosedur memberi arah serta mengadakan penilaian secara kritis terhadap proses pengajaran.[13]
       H. Burton & Leo J. Bruckner: supervisi adalah suatu teknik pelayanan yang tujuan utamanya mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.[14]
       Jadi supervisi itu adalah suatu aktivitas pembinaan atau penilaian suatu kinerja yang direncanakan. Sedangkan pendidikan sebagaimana telah dikemukakan di atas bahwa pembinaan adalah suatu proses pengembangan kepribadian untuk meningkatkan kualitas intelektual manusia.
       Sehingga dapat disimpulkan bahwa Supervisi Pendidikan adalah suatu pembinaan yang direncanakan untuk membantu perbaikan situasi pendidikan dalam meningkatkan mutu proses pengajaran.
       Baiklah, untuk mengetahui keseluruhan definisi dari Administrasi dan Supervisi Pendidikan dengan lengkap kami simpulkan bahwa Administrasi dan Supervisi pendidikan adalah suatu pelayanan  terhadap proses pelaksanaan pendidikan sesuai tujuan yang telah ditetapkan dan  memberikan pembinaan atau pengawasan  untuk membantu perbaikan situasi pendidikan dalam meningkatkan mutu proses pengajaran yang lebih efektif dan efisien.

B.     Ruang Lingkup Administrasi dan Supervisi Pendidikan

1.      Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan

       Bidang-bidang yang tercakup dalam  administrasi pendidikan sangat banyak dan luas. Tetapi yang sangat penting dan perlu diketahui oleh para kepala sekolah dan guru guru pada umumnya ialah sebagai berikut:



a.       Administrasi Kurikulum
       Meliputi pembukuan dan pendataan jumlah mata pelajaran yang diajarkan, waktu tersedia, jumlah guru beserta pembagian jam pelajaran, jumlah kelas, penjadwalan, buku yang dibutuhkan, program semester, evaluasi, program tahunan.
b.      Administrasi ketenagaan pendidikan ( kepegawaian )
       Meliputi, kumpulan surat lamaran dan penerimaan pegawai, mutasi, surat keputusan, surat tugas, berkas-berkas tenaga kependidikan, daftar umum kepegawaian.
c.       Administrasi kesiswaan
       Meliputi, Organisasi dan perkumpulan murid. Masalah kesehatan dan kesejahteraan murid, Penilaian dan pengukuran kemajuan murid.
5.      Administrasi sarana dan prasarana pendidikan
       Meliputi, buku perencanaan pengadaan barang, buku pembagian dan penggunaan barang, buku perbaikan barang, dan lain-lain.
6.      Administrasi keuangan/pembiayaan pendidikan
       Meliputi keuangan pendaftaran siswa baru, uang gedung, uang seragam, uang peralatan sekolah, dan SPP.
7.      Administrasi perkantoran
       Meliputi surat masuk dan keluar, buku tamu, buku-buku penting.
8.      Administrasi unit-unit penunjang pendidikan
            Meliputi bimbingan konseling, UKS, pramuka, olahraga, kesenian.
9.      Administrasi layanan khusus pendidikan
            Meliputi konsumsi, layanan antar jemput, bimbingan khusus di rumah.

10.  Administrasi  lingkungan dan keamanan sekolah
            Meliputi perencanaan tata tertib dan pertamanan di sekolah.
11.  Administrasi hubungan dengan masyarakat
            Meliputi hasil kerja sama, program-program humas.[15]
       Jadi ruang lingkup Administrasi Pendidikan meliputi Administrasi Kurikulum, kepegawaian, kesiswaan , sarana dan prasarana pendidikan , keuangan/pembiayaan pendidikan, perkantoran,  unit-unit penunjang pendidikan, layanan khusus pendidikan, lingkungan dan keamanan sekolah, dan Administrasi hubungan dengan masyarakaat.

2.      Ruang Lingkup Supervisi Pendidikan

            secara teoritis yang menjadi lingkup supervisi ada dua aspek, yaitu:
a.       Aspek manusianya
       Aspek ini seperti sikap terhadap tugas, disiplin kerja, moral kerja, kejujuran, ketaatan terhadap peraturan organisasi, kerajinan, kecakapan kerja, kemampuan dalam bekerja sama, watak;
b.      Aspek kegiatannya
       Aspek kegiatan dalam supervisi pendidikan seperti cara bekerja kerja (cara mengajar), metode pendekatan terhadap siswa, efisiensi kerja, dan hasil kerja.
       Jadi ruang lingkup Administrasi dan supervisi Pendidikan meliputi Administrasi Kurikulum, kepegawaian, kesiswaan , sarana dan prasarana pendidikan , keuangan/pembiayaan pendidikan, perkantoran,  unit-unit penunjang pendidikan, layanan khusus pendidikan, lingkungan dan keamanan sekolah, dan Administrasi hubungan dengan masyarakaat dan aspek manusia serta aspek kegiatannya.

C.    Tujuan Administrasi dan Supervisi Pendidikan

1.      Tujuan Administrasi Pendidikan

       Rumusan administrasi pendidikan sesungguhnya dapat mengenal apa yang menjadi tujuan administrasi itu. Tujuannya tidak lain adalah agar semua kegiatan  itu mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain administrasi digunakan di dalam dunia pendidikan adalah agar tujuan pendidikan tercapai.
       Sergiovanni dan carver mengutarakan ada empat tujuan administrasi, yaitu: efektivitas produk, efisien, kemampuam menyesuaikan diri (adaptiiveness), dan kepuasan kerja.[16] Keempat tujuan tersebut dapat digunakan sebagai keriteria untuk menentukan keberhasilan suatu penyelenggaraan sekolah.
       Tujuan administrasi pendidikan adalah meningkatkan efisien dan efektifitas penyelenggaraan kegiatan operasional kependidikan dalam mencapai pendidikan. Tujuan pendidikan pada dasarnya bermaksud mengembangkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan peserta didik agar menjadi warga negara yang memiliki kualitas sesuai dengan cita-cita bangsa berdasarkan falsafah dan dasar negara pancasila. Tujuan administrasi pendidikan berkaitan erat dengan tujuan pendidikan secara umum. Sebab administrasi pendidikan merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal.
       Apabila dikaitkan dengan administrasi pendidikan, maka tujuan administrasi pendidikan agar segala usaha kerja sama dalam mendayagunakan berbagai sumber (manusia dan non manusia dapat berjalan secara teratur, efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikan).
       Administasi pendidikan, mengupayakan agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Secara agak rinci dan kewajiban administrasi sehubungan dengan tujuan pendidikan ini dapat dikemukakan sebagai berikut:
a.       Berusaha agar tujuan pendidikan tampil secara formal dengan jalan merumuskan, menyeleksi, menjabar dan menetapkan tujuan pendidikan yang akan dicapai sesuai dengan lembaga atau organisasi pendidikan yang bersangkutan secara formal.
b.      Menyebarluaskan dan berusaha menanamkan tujuan pendidikan itu kepada anggota lembaga, sehingga tujuan pendidikan tersebut menjadi kebutuhan dan pendorong kerja para anggota lembaga.
c.       Memilih, menyeleksi, menjabarkan dan menetapkan proses berupa tindakan, kegiatan, dan pola kerja yang diperhitungkan dapat memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
d.      Mengawasi pelaksanaan proses pendidikan dan lainnya dengan memantau, memeriksa dan mengendalikan setiap kegiatan dan tindakan pada setiap proses sistem
e.       Menilai hasil yang telah dicapai dan proses yang sedang atau telah berlaku.
       Jadi tujuan administrasi pendidikan adalah untuk meningkatkan efisien dan efektifitas penyelenggaraan kegiatan operasional kependidikan sesuai dengan tujuan pendidikan.

2.      Tujan Supervisi Pendidikan

       Secara umum, tujuan supervisi pendidikan adalah untuk meningkatkan kemampuan profesional guru dalam meningkatan proses hasil belajar melalui pemberian bantuan yang terutama bercorak layanan profesional kepada guru dan memberikan bantuan dalam mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik, melalui peningkatan profesial mengajar kemampuan guru sebagai pendidik dan pengajar dalam bidang masing-masing guna membantu mereka melakukan perbaikan.[17]
       Dalam rumusan yang lebih rinci, Djajasastra mengemukakan tujuan supervisi pendidikan sebagai berikut:
a.       Memperbaiki tujuan khusus mengajar guru dan belajar siswa,
b.      Memperbaiki materi (bahan) dan kegiatan belajar mengajar,
c.       Memperbaiki metode, yaitu cara mengorganisasikan kegiatan belajar mengajar,
d.      Memperbaiki penilaian atas media,
e.       Memperbaiki penilaian proses belajar mengajar dan hasilnya,
f.       Memperbaiki pembimbingan siswa atas kesulitan belajarnya
g.      Memperbaiki sikap guru atas tugasnya[18]
       Berdasarkan tujuan-tujuan tersebut sangat jelas, bahwa supervisi pendidikan berjuan sebagai berikut:
a.       Memperbaiki proses belajar mengajar,
b.      Perbaikan tersebut dilaksanakan melalui supervisi,
c.       Yang melakukan supervisi adalah supervisor,
d.      Sasaran supervisi tersebut adalah guru atau orang lain yang ada kaitannya atau dalam rangka memberikan layanan supervisi kepada guru,
e.       Secara jangka panjang maksud supervisi tersebut adalah memberikan konstribusi bagi pencapaian tujuan pendidikan.
       Supervisi juga berfungsi untuk mengkoordinasi, menstimulasi, dan mengarahkan pertumbuhan guru-guru dalam menumbuhkan iklim bagi perbaikan proses dan hasil belajar melalui serangkaian upaya supervisi terhadap guru dalam wujud layanan profesional.
       Jadi secara singkat tujuan supervisi pendidikan adalah untuk mengukur dan memberikan perbaikan tingkat perkembangan kegiatan sekolah dalam usahanya mencapai tujuan. Atau dengan kata lain supervisi adalah memperkembangkan situasi belajar dan mengajar yang lebih baik.
       Kesimpulannya, secara keseluruhan tujuan Administrasi dan Supervisi Pendidikan adalah untuk meningkatkan efisien dan efektifitas penyelenggaraan kegiatan operasional kependidikan dan sekaligus memperkembangkan situasi belajar dan mengajar yang lebih baik.

D.    Fungsi Administrasi dan Supervisi Pendidikan

1.      Fungsi Administrasi Pendidikan

       Fungsi administrasi sebagai suatu sifat yang nyata dari pendidikan formal muncul dari kebutuhan untuk membina pertumbuhan sekolah-sekolah dan perkembangan manajemennya.[19]
       Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang fungsi administrasi pendidikan adalah sebagai berikut:[20]
1)      Perencanaan
           Setiap program ataupun konsepsi memerlukan perencanaan terlebih dahulu sebelum melaksanakan.
       Perencanaan adalah cara menghampiri masalah.Dalam penghampiran masalah itu si perencana berbuat merumuskan apa saja yang harus dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya.
           Perencanaan merupakan sarat mutlak bagi kegiatan administrasi,tanpa perencanaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dan bahkan kegagalan dalam mencapai tujuan yang diinginkan .
           Didalam kegiatan perencanaan ada dua faktor yang harus diperhatikan , yaitu factor  tujuan  dan factor sarana ,baik sarana personal maupun sarana material.
           Sedangkan langkah-langkah dalam perencanaan meliputi:
a)      Menentukan dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai.
b)      Meneliti masalah –masalah atau pekerjaan-pekerjaanyang akan dilakukan
c)      Mengumpulkan data-data dan informasi yang diperlukan.
d)     Menentukan tahap-tahap atau rangkaian tindakan.
e)      Merumuskan bagaimana masalah-masalah itu akan dipecahkan dan bagaimana pekerjaan-pekerjaan itu akan diselesaikan.
            Syarat-syarat perencanaan adalah sebagai berikut:
a)      Perencanaan harus didasarkan atas tujuan yang jelas.
b)      Bersifat sederhana ,realitas dan jelas.
c)      Terinci memuat segala uraian serta klasifikasi kegiatan dan rangkaian tindakan sehingga mudah dipedomani dan dijalankan.
d)     Memilki fleksibelitas sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan serta situasi dan kondisi sewaktu-waktu.
e)      Terdapat pertimbangan antara bermacam-macam bidang akan digarap dalam perencanaan itu .Menurut urgensi masing-masing.
f)       Diusahakan adanya penghematan tenaga, biaya, dan waktu serta kemungkinan penggunaan sumber daya dan dana yang tersedia dengan sebaik-baiknya,
g)      Diusahakan agar sedapat mungkin tidak terjadi adanya duplikasi pelaksanaan.
       Dengan kata lain perencanaan dapat berarti pula memikirkan tentang penghematan tenaga, biaya dan waktu, juga membatasi kesalahan –kesalahan yang mungkin terjadi dan menghindari adanya duplikasi-duplikasi atau tugas-tugas /pekerjaan rangkap yang dapat menghambat jalan penyelesaiannya.
2)      Pengorganisasian.
       Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan kerja antara orang-orang sehingga terwujudnya suatu kesatuan usaha dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
       Pengorganisasian sebagai fungsi adminiatrsi pendidikan menjadi tugas utama bagi para pemimpin pendidikan termasuk kepala sekolah,terutama dalam kegiatan sehari-hari di sekolah terdapat berbagai macam pekerjaan yang memerlukan kecakapan dan ketrampilan dan tanggung jawab yang berbeda-beda.
       Kemudian yang perlu diperhatikan dalam pengorganisasian antara lain ialah pembagian tugas,wewenang dan tanggung jawab ,hendaknya disesuaikan dengan pengalaman,bakat,minat,pengetahuan dan kepribadian masing-masing orang-orang yang diperlukan dalam menjalankan tugas.
3)      Pengkoordinasian,
       Koordinasi ialah aktivitas membawa orang-orang material.pikiran-pikiran,tehnik-tehnik,tujuan-tujuan kedalam hubungan yang harmonis dan produktif dalam mencapai suatu tujuan.
4)      Komunikasi
       Komunikasi dalam setiap bentuk adalah suatu proses yang hendak mempe ngaruhi sikap d an perbuatan orang-orang  dalam struktur organisasi. Kemudian didalam komunikasi diperlukan motivasi dengan memperhatikan unsure-unsur sebagai berikut:
a)      Adanya keinginan untuk berhasil.
b)      Kejelasan tindakan yang harus diambil/dianjurkan.
c)      Keyakinan bahwa perubahan yang dianjurkan akan membawa hasil positif.
d)     Keyakinan adanya kesempatan yang sama bagi semua anggota.
e)      Keinginan akan adanya kebebasan untuk menentukan ,menolak ataupun menerima apa yang dianjurkan.
f)       Adanya tendensi untuk menilai (berdasarkan moral dan etika yang dianutnya) apa yang dianjurkan  sebelum melaksanakan.
       Jadi fungsi administrasi pendidikan adalah sebagai yang memberikan pelayanan terhadap Perencanaan, Pengorganisasian, Pengkoordinasian dan Komunikasi dalam proses pendidikan.

2.      Fungsi Supervisi Pendidikan

       Fungsi utama supervisi pendidikan ditujukan pada perbaikan dan peningkatan kualitas pengajaran dalam membina program pengajaran yang ada sebaik-baiknya sehingga selalu ada usaha perbaikan.
       Atau dengan definisi lain, fungsi supervisi adalah untuk memperbaiki faktor-faktor yang mempengarui proses pembelajaran peserta didik untuk mengkoordinasi, menstimulasi, dan mendorong ke arah pertumbuhan profesi guru.[21]
       Fungsi supervisi pendidikan secara singkat dapat disebutkan sebagai berikut:
a.       Menjalankan aktifitas untuk mengetahui situasi administrasi pendidikan, sebagai kegiatan pendidikan di sekolah dalam segala bidang.
b.      Menentukan syarat-syarat yang diperlukan untuk menciptakan situasi pendidikan di sekolah.
c.       Menjalankan aktivitas untuk mempertinggi hasil dan untuk menghilangkan hambatan-hambatan.
       Sehubungan dengan hal tersebut di atas swearingen memberikan 8 fungsi supervisi sebagai berikut:
a.       Mengkoordinir semua usaha sekolah
b.      Memperlengkapi kepemimpinan sekolah
c.       Memperluas pengalaman guru-guru
d.      Menstikulir usaha-usaha yang kreatif
e.       Memberikan fasilitas dan penilaian secara terus menerus
f.       Menganalisis situasi belajar dan mengajar
g.      Memberikan pengetahuan/skill kepada setiap anggota staf
h.      Membantu meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru[22]
       Jadi dapat disimpulkan bahwa fungsi supervisi pendidikan adalah untuk memperbaiki pengajaran atau proses pendidikan  untuk meningkatkan program pengajaran yang  lebih baik dari sebelumnya.
       Jika ditarik kesimpulan fungsi administrasi dan supervisi pendidikan adalah sebagai yang memberikan pelayanan terhadap Perencanaan, Pengorganisasian, Pengkoordinasian dan Komunikasi dalam proses pendidikan untuk memperbaiki pengajaran atau proses pendidikan  untuk meningkatkan program pengajaran yang  lebih baik.




BAB III

PENUTUP


A.    Kesimpulan

1.      Pengetian Administrasi dan Supervisi Pendidikan

       Administrasi dan Supervisi Pendidikan Adalah suatu pelayanan  terhadap proses pelaksanaan pendidikan sesuai tujuan yang telah ditetapkan dan  memberikan pembinaan atau pengawasan  untuk membantu perbaikan situasi pendidikan dalam meningkatkan mutu proses pengajaran yang lebih efektif dan efisien.

2.      Ruang Lingkup Administrasi dan Supervisi Pendidikan

       Ruang lingkup Administrasi dan supervisi Pendidikan meliputi Administrasi Kurikulum, kepegawaian, kesiswaan , sarana dan prasarana pendidikan , keuangan/pembiayaan pendidikan, perkantoran,  unit-unit penunjang pendidikan, layanan khusus pendidikan, lingkungan dan keamanan sekolah, dan Administrasi hubungan dengan masyarakaat dan aspek manusianya serta aspek kegiatannya sebagai objek lingkup supervisi pendidikan.

3.      Tujuan Administrasi dan Supervisi Pendidikan

       Tujuan Administrasi dan Supervisi Pendidikan adalah untuk meningkatkan efisien dan efektifitas penyelenggaraan kegiatan operasional kependidikan dan sekaligus memperkembangkan situasi belajar dan mengajar yang lebih baik.

4.      Fungsi Administrasi dan Supervisi Pendidikan

       fungsi administrasi dan supervisi pendidikan adalah sebagai yang memberikan pelayanan terhadap Perencanaan, Pengorganisasian, Pengkoordinasian dan Komunikasi dalam proses pendidikan. untuk memperbaiki pengajaran atau proses pendidikan  untuk meningkatkan program pengajaran yang  lebih baik dari sebelumnya.




DAFTAR PUSTAKA


v  A. Sahertian, Piet. 2008.  Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia Jakarta: PT Rineka Cipta
v  Daryanto. 2010.  Adinistrasi Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta
v  Daryanto. 2013.  Adinistrasi dan Manajemen Sekolah, Jakarta: PT Rineka Cipta
v  http://saidsuhilachmad.yolasite.com
v  Imron, Ali. 2012. Supervisi Pembelajaran Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara
v  Sagala, Syaiful. 2009. Administrasi pendidikan konyemporer, Bandung: Alfabeta


                [1] Daryanto, Adinistrasi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010). Hal. 1
                [2] Daryanto, Adinistrasi dan Manajemen Sekolah, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2013). Hal. 1
                [3] Daryanto, Administrasi pendidikan..., Hal. 1
                [4] Daryanto, administrasi dan manajemen sekolah..., Hal. 1
                [5] Daryanto, Administrasi Pendidikan..., Hal. 1
                [6] Daryanto, Administrasi dan Manajemen Sekolah..., Hal. 2-3
                [7] Ibid., Hal. 6-7
                [8] Ibid.
                [9] Ibid., Hal. 8
                [10] Daryanto, Administrasi Pendidikan..., Hal. 202
                [11] Ibid., Hal. 203
                [12] Ibid.,  Hal. 170
                [13] Ibid.
                [14] Ibid.
                [16] Daryanto, Administrasi Pendidikan..., Hal. 17
                [17] Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 19.
                [18] Ali Imron, Supervisi Pembelajaran Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012). Hal. 11
                [19] Syaiful Sagala, Administrasi pendidikan konyemporer, (Bandung: Alfabeta, 2009). Hal. 46
                [21] Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan..., Hal. 21
                [22] Daryanto, Administrasi Pendidikan..., Hal. 179

Tidak ada komentar:

Posting Komentar