Peranan Motivasi dalam Administrasi
dan Supervisi Pendidikan
Makalah Ini Di
Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Admnitrasi dan Supervisi Pendidikan
Dosen Pengampu:
Pebro Aini , M. Pd.I
Pebro Aini , M. Pd.I
Disusun Oleh Kelompok 5 :
Abi Syarippunahar ( 1532100)
Aidil Asbi (1532100077)
Delsie Iin
Syafutri (1532100096)
Jurusan
Pendidikan Agama Islam
Fakultas
Tarbiyah Dan Keguruan
Universitas Islam Negeri
Raden Fatah Palembang
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dengan ini kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makala Admnistrasi
dan Supervisi Pendidikan dengan judul Peranan Motivasi dalam Admnistrasi dan
Supervisi Pendidikan.
Kami
sangat berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan Peranan Motivasi dalam
Admnistrasi dan Supervisi Pendidikan Sejarah Islam. Dalam kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih kepada bapak Aristophan Firdaus, M.S.I yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan tugas ini .
Kami
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami berharap adanya kritik dan saran
untuk perbaikan makalah di masa yang akan datang.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Palembang,
23 Maret
2016
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I.................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN............................................................................................... 1
A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 2
C. Batasan masalah........................................................................................ 2
BAB III................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN.................................................................................................. 3
A.
Pengertian
dan Tujuan Motivasi................................................................ 3
B.
Prinsip dan Teori Motivasi......................................................................... 4
C. Peran Motivasi dalam administrasi dan supervisi pendidikan................... 6
D. Bentuk Motivasi di sekolah dan
perusahaan............................................. 9
BAB III................................................................................................................. 12
PENUTUP............................................................................................................ 12
Kesimpulan................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Motivasi adalah perilaku yang ingin mencapai tujuan tertentu yang cenderung
untuk menetap. Motivasi juga merupakan kekuatan yang mendorong dan mengarahkan
keberhasilan prilaku yang tetap ke arah tujuan tertentu. Motivasi
bisa berasal dari dalam diri seseorang atau pun dari luar dirinya. Motivasi
yang berasal dari dalam diri sesorang disebut motivasi instrinsik, dan yang
berasal dari luar adalah motivasi ekstrinsik.
Motivasi adalah sebuah kemampuan kita untuk memotivasi diri kita tanpa memerlukan bantuan orang
lain. Memotivasi diri adalah proses menghilangkan faktor yang melemahkan
dorongan kita. Rasa tidak berdaya dihilangkan menjadi pribadi yang lebih
percaya diri. Sementara harapan dimunculkan kembali dengan membangun keyakinan
bahwa apa yang diinginkan bisa kita capai.
Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar
seseorang. Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada
motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih
optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak hanya diketahui,
tetapi juga harus diterangkan dalam aktivitas belajar mengajar.
Dengan demikian jika
sebuah motivasi (dalam hal ini ketidak berdayaan dan tanpa harapan)
dihilangkan, maka aliran energi dalam tubuh kita bisa mengalir kembali. Dan
pada makalah ini, saya akan mencoba membahas tentang peranan motivasi dalam admnistrasi dan supervise
pendidikan.
B.
Rumusan Masalah
1.
Jelaskan Pengertian dan Tujuan Motivasi?
2.
Jelaskan Prinsip dan Teori Motivasi?
3.
Bagaimana Peran Motivasi dalam Admnistrasi dan
Supervisi Pendidikan?
4.
Jelaskan Bentuk Motivasi di Sekolah dan
Perusahaan?
C.
Batasan Masalah
1.
Hanya Membahas Pengertian dan Tujuan Motivasi.
2.
Hanya Membahas Prinsip dan Teori Motivasi.
3.
Hanya Membahas Peran Motivasi dalam Admnistrasi
dan Supervisi Pendidikan.
4.
Hanya Membahas Bentuk Motivasi di Sekolah dan
Perusahaan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Motivasi dan Tujuan
Motivasi
1.
Pengertian Motivasi
Kata “motif” diartikan sebagai daya
upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan
sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subjek unuk melakukan aktifitas –
aktifitas tertentu untuk mencapai tujuan.[1]
Motivasi berasal dari bahasa latin “movere” yang berarti “bergerak” yang dimaksudkan sebagai
“bergerak untuk maju”.[2]
Menurut Mc. Donald, motivasi adalah
perubahan energy dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling”
dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. [3]
Jadi, motivasi adalah suatu dorongan
yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan secara positif.
2.
Tujuan Motivasi
Motivasi
diberikan sebagai upaya memelihara semangat kerja karyawan perusahaan atau
peserta didik sekolah agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan optimal.
Motivasi ditunjukan sebagai upaya mendorong dan merangsang pegawai atau peserta
didik mampu melakukan kegiatan atau tugas dengan rasa kesadaran. [4]
Tujuan pelaksanaan motivasi di
perusahaan dan Sekolah yaitu :
a.
Meningkatkan kegairahan pegawai / siswa
b.
Meningkankan disiplin pegawai / siswa
c.
Meningkatkan prestasi kerja / belajar
B.
Prinsip dan Teori Motivasi
1.
Prinsip Motivasi
a.
Prinsip Kompetisi
Kompetisi adalah upaya untuk memberikan
kesempatan pada semua orang untuk memperlihatkan kemampuannya. Prinsip
kompetisi adalah persaingan dengan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki
dalam kompetisi terkandung kejujuran dan keterbukaan.
b.
Prinsip Pemacu
Prinsip pemacu adalah upaya dalam
memberikan sebuah dorongan yang berupa tindakan positif sehingga pihak yang
diberikan motivasi melakukan tindakan tersebut.
c.
Prinsip Ganjaran dan Hukum
Prinsip ini adalah prinsip yang akan
sering dilakukan pada anak dengan memberikan hukuman yang tujuannya supaya anak
tersebut termotivasi untuk belajar.[5]
d.
Kejelasan dan Kedekatan Tujuan
Kejelasan
artinya jika suatu pekerjaan sudah jelas dipahami maka akan memberikn dorongan
sendiri untuk mengerjakan sesuatu tersebut.
Sedangkan kedekatan tujuan
maksudnya adalah jika seseorang telah memahami tujuan ynag akan dicapainya maka
orang tersebut dengan sendirinya akan melakukan sesuatu agar tujuannya
tercapai.
e.
Lingkungan yang Kondusif
Lingkungan yang kondusif dapat
memberikan motivasi untuk bekerja. Dengan lingkungan yang kondusif berarti
suasana kerja secara umum sudah dapat berlangsung dengan efisien.
f.
Keteladanan
Prinsip keteladanan merupakan bentuk
motivasi yang datang dari luar secara tidak langsung, karena prinsip ini
merupakan figure dari seseorang seperti atasan atau pemimpin.[6]
2.
Teori Motivasi
a.
Teori Humanistik
Teori menngatakan bahwa motivasi itu ada satu
yaitu motivasi dari dalam diri individu. Motivasi ini merupakan keinginan dasar
yang mendorong individu dalam upaya memenuhi kebuuhan. Teori humanistik yaitu:
1)
Teori Hirarki Kebutuhan Abraham Moeslow
a)
Kebutuhan mempertahankan hidup
b)
Kebutuhan
rasa aman
c)
Kebutuhan social
d) Kebutuhan penghargaan/prestasi
e)
Kebutuhan mempetinggi kepastian kerja
2)
Teori Kebutuhan Edwards
a)
Prestasi
b)
Hormat
c)
Keteraturan
d) Ketekunan
e)
Perubahan
3)
Teori Kebutuhan Elg Arderfer
a)
Kebutuhan keberadaan
b)
Kebutuhan berhubungan
c)
Kebutuhan pertumbuhan
4)
Teori Kebutuhan Mc Cheland
a)
Kebutuhan akan kekuasaaan mengarahkan prilaku
seseorang untuk mencari posisi pemimpin sehingga ia mampu mengendalikan dan
mempengaruhi orang ain, keras kepala, dan selalu ingin tampil di setiap event.
b)
Kebutuhan berfiliasi mengarahkan perilaku
seseorang untuk memperoleh kesenangan dari kasih sayang dan cenderung menghindari
kekecawaan karena dihindari kelompok orang.
c)
Kebutuhan berprestasi mengarahkan perilaku seseorang
untuk berhasil dalam pekerjaannya.[7]
C.
Peran Motivasi dalam
Admnistrasi dan Supervisi Pendidikan
1. Peran Motivasi dalam Administrasi Pendidikan
Sejalan dengan pergeseran makna pembelajaran dari pembelajaran yang
berorientasi kepada guru (teacher oriented) kepembelajaran yang berorientasi
kepada siswa (student oriented), maka peran guru
dalam proses pembelajaran pun mengalami pergeseran, salah satunya adalah
penguatan peran guru sebagai motivator.
Proses pembelajaran akan berhasil mana kala siswa mempunyai motivasi dalam
belajar. Oleh sebab itu, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar siswa. Untuk
memperoleh hasil belajar yang optimal, guru dituntut kreatif membangkitkan motivasi belajar siswa,
sehingga terbentuk perilaku belajar siswa yang efektif.
Dalam perspektif manajemen maupun psikologi, kita dapat menjumpai beberapa
teori tentang motivasi (motivation) dan pemotivasian (motivating) yang
diharapkan dapat membantu para manajer (baca: guru) untuk mengembangkan
keterampilannya dalam memotivasi para siswanya agar menunjukkan prestasi
belajar atau kinerjanya secara unggul.
Kendati demikian, dalam praktiknya memang harus diakui bahwa upaya untuk
menerapkan teori-teori tersebut atau dengan kata lain untuk dapat menjadi
seorang motivator yang hebat bukanlah hal yang sederhana, mengingat begitu
kompleksnya masalah-masalah yang berkaitan dengan perilaku individu (siswa),
baik yang terkait dengan faktor-faktor internal dari individu itu sendiri
maupun keadaan eksternal yang mempengaruhinya.
Beberapa
cara guru dalam rangka meningkatkan motivasi belajar siswa.
1.
Memperjelas tujuan yang ingin dicapai.
2.
Membangkitkan minat siswa.
3.
Ciptakan suasana yang menyenangkan
dalam belajar.
4.
Berilah pujian yang wajar terhadap
setiap keberhasilan siswa.
5.
Berikan penilaian.
6.
Berilah komentar terhadap hasil
pekerjaan siswa.
7.
Ciptakan persaingan dan kerjasama.[8]
2. Peran Motivasi dalam Supervisi Pendidikan
Supervisi pendidikan yang baik, diharapkan mampu untuk memberikan
kontribusi bagi terwujudnya guru yang berintelektual dan berprestasi kerja
tinggi. Selain itu juga dengan supervisi memungkinkan guru untuk mendapatkan
umpan balik secara cepat dalam memperbaiki aktivitas-aktivitasnya, memotivasi
guru untuk meningkatkan pekerjaannya sehari-hari. Supervisi juga dimaksudkan
untuk meningkatkan motivasi dan prestasi kerja guru dalam memperbaiki
pelaksanaan proses belajar-mengajar.
Oleh karena itu kepala sekolah sebagai supervisor diharapkan mampu untuk
memberikan supervisi agar guru menjadi lebih termotivasi dan lebih profesional
dalam bekerja dan kepala sekolah juga diharapkan agar trampil untuk menentukan
dan meneliti kegiatan-kegiatan apa saja yang diperlukan untuk kemajuan
sekolahnya, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai. Berikut peran kepala sekolah sebagai supervisor
:
1. Menyampaikan kebijakan yang disampaikan oleh jabatan di atasnya kepada
seluruh bawahan dan groupnya
2. Mengatur kelompok kerja pada grup yang dipegangnya
3. Memberikan tugas pada subordinatenya
4. Melaksanakan tugas, proyek, dan pekerjaan secara langsung
5. Memberikan training pada subordinate
6. Memimpin dan memotivasi subordinate atau bawahannya
7. Menegakkan aturan yang telah di tentukan oleh perusahaan
8. Mendisiplinkan bawahan/subordinate
9. Memecahkan masalah sehari hari yang rutin
10. Membuat rencana jangka pendek untuk tugas yang telah ditetapkan oleh
atasannya.
11. Mengontrol dan mengevaluasi kinerja bawahan
12. Memberikan info pada manajemen mengenai kondisi bawahan, atau menjadi
perantara antara pekerja dengan manajemen.[9]
D.
Bentuk Motivasi di Sekolah dan
Perusahaan
1. Bentuk Motivasi di Sekolah
Dalam
kegiatan belajar - mengajar peranan motivasi interinsik dan ekstrinsik sangat
diperlukan. Dengan motivasi, pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan
inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam kegiatan belajar.
Dalam
kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan motivasi adalah
bermacam-macam. Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang – kadang tepat, dan
kadang- kadang juga bias kurang sesuai. Hal ini guru harus hati – hati dalam
menumbuhkan dan member motivasi bagi kegiatan belajar para anak didik. Sebab
mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak menguntungkan perkembangan
belajar siswa.
Ada beberapa cara
untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa :
a. Memberi angka
Angka
dalam hal ini adalah berupa nilai, angka menjadi motivasi yang kuat. Banyak
siswa yang belajar, yang utama justru untuk mencapai nilai yang baik. Sehingga
biasanya siswa yang dikejar adlah nilai ulangan atau nilai raport angkanya baik
– baik
b. Hadiah
Hadiah
adalah salah satu bentuk meningkatkan motivasi, karena dengan adanya hadiah
maka siswa akan lebih giat dalam belajar.[10]
c. Kompetisi
Kompetisi
dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong siswa. Karena dengan
adanya motivasi maka siswa akan semangat belajar untuk saling menunjukan
kemampuan mereka.
d. Ulangan
Dengan adanya ulangan maka
siswa akan giat belajar dengan harapan memperoleh nilai yang besar.
e. Pujian
Apabila
ada siswa yang sukses menyelesaikan tugas dengan baik maka perlu diberikan
pujian. Karena dengan pujian kita mampu membangun suasana yang menyenangkan
sehingga siswa memiliki gairah belajar yang tingi.[11]
2. Bentuk Motivasi dalam Perusahaan
Motivasi
juga sangat diperlukan dalam perusahaan agar karyawan mampu bekerja dengan
baik. Adapun bentuk motivasi pada karyawan yaitu :
a. Rasa hormat
Berikan
rasa hormat secara adil, demikian juga penghargaan. Adil tidak berarti sama rata. Dengan demikian dilihat
dari aspek prestasi kerja, atasan tidak mungkin memberikam penghargaan yang
sama pada semua staff.
b. Informasi
Berikan
informasi kepada bawahan mengenai aktivitas, terutama tentang apa yang harus
mereka lakukan dan bagaimana cara melakukannya. Informasikan standar prestasi,
tentukan dan beritahukan apa yang harus diperbuat.
c. Perilaku
Ubahlah
perilaku anda sesuai dengan keinginan bawahan anda agar mereka mampu
berperilaku sesuai yang diharapkan perusahaan.[12]
d. Hukuman
Berikan
hukuman kepada kryawan yang bersalah di ruangan terpisah agar tidak dilihat
karyawan lain. Karena hukuman yang diberikan didepan orang lain maka akan
membuat frustasi dan menurunkan martabat.
e. Perasaan
Interaksi
antara atasan dan bawahan adalah Iinteraksi antar manusia. Manusia adalah
insane yang penuh perasaan. Tanpa mengetahui perasaan seorang karyawan, sukar
bagi atasan untuk memotivasi bawahan. Perasaan dimaksud antara lain rasa
memiliki, partisipasi, bersahabat, diterima dalam kelompok dan rasa mencapai
prestasi.[13]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Jadi, motivasi adalah suatu
dorongan yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan secara
positif. Tujuan motivasi yaitu meningkatkan kegairahan pegawai / siswa,
meningkankan disiplin pegawai / siswa, meningkatkan prestasi kerja / belajar.
Yang memiliki prinsip kompetisi, pemacu, hukuman, lingkungan yang kondusif.
Peranan motivasi administrasi
pendidikan dilakukan oleh guru, sedangkan peranan supervise dilakukan oleh
kepala sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Danim , Sudrwan. Motivasi
Kepemimpinan dan Efektifitas Kelompok. 2012 . Jakarta : PT Rieneka Cipta
Engkoswara-Een Komariah. Administrasi Pendidikan. 2012. Bandung : Alfabeta
Sardiman A.M. Interaksi
dan Motivasi. 2011Jakarta : PT Rajagrafindo Persada
[4]
Engkoswara-Een Komariah, Op.Cit. hal.210-211
[5] Engkoswara-Een Komariah, Loc.Cit.
[8]
http://pastime-net.blogspot.co.id/2014/02/peranan-supervisi-pendidikan.html.28 Maret 2016. 19:28.
[12] Sudarwan
Danim, Motivasi Kepemimpinan dan Efektifitas Kelompok, (Jakarta : PT Rieneka
Cipta,2012 ).hal. 42
Tidak ada komentar:
Posting Komentar