MAKALAH
FAKTOR INTERNAL &
FAKTOR EKSTERNAL
Disusun Sebagai Tugas Kelompok
Mata Kuliah Ilmu
Pendidikan Islam
Dosen
Pengampu:
Nurlaila M.Pd.I
Disusun
Oleh Kelompok 11:
1. Agusrianto (1532100076)
2. Dewi Putri Andesta (1532100102)
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI RADEN FATAH PALEMBANG
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN
AJARAN 2015/2016
A. PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Proses pendidikan merupakan kegiatan mobilitas segenap komponen
pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan. Kualitas proses pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu kualitas komponen dan kualitas pengelolaannya, pengelolaan proses pendidikan meliputi ruang lingkup makro, meso, mikro. Adapun faktor-faktor yang melatar belakangi pendidikan
pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan. Kualitas proses pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu kualitas komponen dan kualitas pengelolaannya, pengelolaan proses pendidikan meliputi ruang lingkup makro, meso, mikro. Adapun faktor-faktor yang melatar belakangi pendidikan
Rumusan
Masalah
Adapun masalah yang dapat kita ungkapkan dalam pembahasan ini adalah sebagai
berikut :
1.
Apa pengertian pendidikan ?
2.
Apa saja faktor-faktor utama
pendidikan ?
Batasan Masalah
1.
Hanya membahas pengertian pendidikan.
2.
Hanya membahas factor internal dan faktor eksternal pendidikan.
B.
PENGERTIAN
PENDIDIKAN
Sebelum membahas hakikat Pendidikan Islam
secara keseluruhan, alangkah baiknya kita artikan dulu kata-kata pendidikan.
Istilah pendidikan berasal dari kata “didik” dengan memberinya awalan “pe” dan
akhiran “an” yang mengandung arti “perbuatan” (hal, cara dan sebagainya).
Istilah pendidikan semula berasal dari bahasa Yunani, yaitu “paedagoie” yang berarti bimbingan yang
diberikan kepada anak. Istilah ini kemudia diterjemahkan ke dalam bahasa
Inggris dengan “education” yang
berarti pengembangan atau bimbingan. Dalam bahasa Arab, istilah ini sering diterjemahkan
dengan “tarbiyah” yangb berarti
pendidikan.[1]
Dalam
perkembangannya istilah pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan yang
diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar ia menjadi
dewasa.[2]
Orang-orang Yunani, lebih kurang 600 tahun Sebelum Masehi, telah menyatakan
bahwa pendidikan ialah usaha membantu manusia menjadi manusia. Ada dua kata
yang penting dalam kalimat itu, pertama “membantu” dan kedua “manusia”.[3]
Manusia
perlu dibantu agar ia berhasil menjadi manusia. Seseorang dapat dikatakan telah
menjadi manusia bila telah memiliki nilai (sifat) kemanusiaan, itu menjukkan
bahwa tidaklah mudah menjadi manusia. Karena itulah sejak dahulu banyak manusia
gagal menjadi manusia. Jadi, tujuan mendidik ialah me-manusia-kan manusia. Agar
tujuan itu dapat dicapai dan agar program dapat disusun maka cirri-ciri manusia
yang telah menjadi manusia itu haruslah jelas. Seperti apa criteria manusia
yang menjadi tujuan pendidikan itu? Tentulah hal ini akan ditentukan oleh
filsafat hidup masing-masing orang. Orang-orang Yunani Lama itu menentukan tiga
syarat untuk disebut manusia. Pertama, memiliki
kemampuan dalam mengendalikan diri; kedua,
cinta tanah air; dan ketiga berpengetahuan.[4]
Dalam
perkembangan selanjutnya, pendidikan berarti usaha yang dijalankan oleh
seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok
orang agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang
lebih tinggi (mental). Dengan demikian pendidiakn berarti segala usaha orang
dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan
rohaninya ke arah kedewasaan. Dalam konteks ini, orang dewasa yang dimaksud
bukan berarti pada kedewasaan pisik belaka, akan tetapi bisa pula dipahami
kepada kedewasaan psikis.[5]
Maka
dapat disimpulkan bahwa Pendidikan itu adalah suatu proses yang dilakukan
secara sadar atau disengaja guna untuk menambah pengetahuan, wawasan serta
pengalaman untuk menentukan tujuan hidup sehingga bisa memiliki pandangan yang
luas untuk ke arah masa depan lebih baik dan dengan pendidikan itu sendiri
dapat menciptakan orang-orang berkualitas.[6]
C. FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN
1. Faktor internal
a. Pendidik
Pendidik ialah orang yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami
pendidikannya dalam tiga lingkungan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah, dan lingkungan masyarakat. Sebab itu yang bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orang tua,
guru, pemimpin, program pembelajaran, latihan dan masyarakat/organisasi. Dalam
hal ini kita dapat membedakan pendidikan itu menjadi 2 kategori, yaitu:
a.
Pendidik
menurut kodrati, yaitu orang tua dan
b.
Pendidik
menurut jabatan yaitu guru.
Pendidik yang bersifat kodrati dan sebagai orang tua wajib pertama sekali
memberikan didikan kepada anaknya, selain asuhan, kasih sayang, perhatian dan
sebagainya. Sedangkan pendidikan menurut jabatan, yaitu guru. Guru adalah
sebagai pendidik yang menerima tanggung jawab dari tiga pihak yaitu orang tua,
masyarakat dan Negara. Tanggung jawab dari orang tua diterima guru atas
kepercayaan yang mampu memberikan pendidikan dan pengajaran dan diharapkan pula
dari pribadi guru dapat memancarkan sikap-sikap yang normatif baik, sebagai
kelanjutan dari sikap dan sifat orang tua pada umumnya.
b. Peserta Didik
Faktor anak didik adalah merupakan salah satu faktor
pendidikan yang paling penting karena tanpa adanya faktor tersebut, maka
pendidikan tidak akan berlangsung.
c.
Materi
Dalam sistem pendidikan persekolahan, materi telah diramu dalam kurikulum
yang akan disajikan sebagai sarana pencapaian tujuan. Materi ini meliputi
materi inti maupun muatan lokal. Materi ini bersifat nasional yang mengandung
misi pengendalian dan persatuan bangsa. Sedangkan muatan lokal misinya adalah
mengembangkan kebhinnekaan kekayaan budaya sesuai dengan kondisi lingkungan.
Dengan demikian jiwa dan semangat Bhinneka Tunggal Ika dapat ditumbuhkembangkan.[7]
d.
Metode Pendidikan
Agar interaksi dapat berlangsung
baik dan tercapai tujuan, maka disamping dibutuhkan pemilihan materi pendidikan
yang tepat, perlu dipilih metode yang tepat pula. Metode adalah cara
menyampaikan materi untuk mencapai tujuan pendidikan.
2.
Faktor Eksternal
a.
Faktor
Lingkungan
Lingkungan
juga merupakan suatu faktor penting dalam menunjang keberhasilan sebuah tujuan
pendidikan. Unsur lingkungan yang baik akan menunjang sarana dan proses belajar
dengan positif sehingga dapat merangsang minat belajar siswa dan materi
pelajaran yang diberikan dapat terserap dan diterima dengan baik.
b.
Faktor
Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) menuntut untuk selalu memperbaharui pengetahuan dan
keterampilan agar tidak kalah dengan negara maju.
PENUTUP
Kesimpulan
Proses pendidikan yang berlangsung selalu melibatkan
beberapa faktor pendidikan, antara lain
: faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi, pendidik,
peserta didik,
Materi, dan metode pendidikan. Dan faktor eksternal meliputi, faktor lingkungan dan faktor
teknologi.
DAFTAR PUSTAKA
[1]Ramayulis, Filsafat
Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia,2015). Hal. 111
[6]
https:/tripariyatun.blogspot.co.id/2015/01/hakikat-tujuan-dan-fungsi-pendidikan_21.html?m=1
, diakses pada tanggal 1 april 2016
2 Amvana, ilmu pendidikan, kampus UIN Raden Fatah
Palembang, 15 Maret 2016, 20:o8 WIB, http://amvanalion.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar