Sabtu, 23 April 2016

kel. 3 (IPI) faktor pendidikan islam



MAKALAH
FAKTOR INTERNAL &
FAKTOR EKSTERNAL

Disusun Sebagai Tugas Kelompok
Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Islam
Dosen Pengampu:
Nurlaila M.Pd.I




Disusun Oleh Kelompok 11:
1.     Agusrianto (1532100076)
2.     Dewi Putri Andesta (1532100102)













UNIVERSITAS ISLAM NEGRI RADEN FATAH PALEMBANG
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN AJARAN 2015/2016
A.    PENDAHULUAN
Latar Belakang
Proses pendidikan merupakan kegiatan mobilitas segenap komponen
pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan
. Kualitas proses pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu kualitas komponen dan kualitas pengelolaannya, pengelolaan proses pendidikan meliputi ruang lingkup makro, meso, mikro. Adapun faktor-faktor yang melatar belakangi pendidikan
Rumusan Masalah
Adapun masalah yang dapat kita ungkapkan dalam pembahasan ini  adalah sebagai berikut :
1.      Apa pengertian pendidikan ?
2.      Apa saja faktor-faktor utama pendidikan ?
Batasan Masalah
1.      Hanya membahas pengertian pendidikan.
2.      Hanya membahas factor internal dan faktor eksternal pendidikan.















B.     PENGERTIAN PENDIDIKAN
Sebelum membahas hakikat Pendidikan Islam secara keseluruhan, alangkah baiknya kita artikan dulu kata-kata pendidikan. Istilah pendidikan berasal dari kata “didik” dengan memberinya awalan “pe” dan akhiran “an” yang mengandung arti “perbuatan” (hal, cara dan sebagainya). Istilah pendidikan semula berasal dari bahasa Yunani, yaitu “paedagoie” yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Istilah ini kemudia diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan “education” yang berarti pengembangan atau bimbingan. Dalam bahasa Arab, istilah ini sering diterjemahkan dengan “tarbiyah” yangb berarti pendidikan.[1]
Dalam perkembangannya istilah pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa.[2] Orang-orang Yunani, lebih kurang 600 tahun Sebelum Masehi, telah menyatakan bahwa pendidikan ialah usaha membantu manusia menjadi manusia. Ada dua kata yang penting dalam kalimat itu, pertama “membantu” dan kedua “manusia”.[3]
Manusia perlu dibantu agar ia berhasil menjadi manusia. Seseorang dapat dikatakan telah menjadi manusia bila telah memiliki nilai (sifat) kemanusiaan, itu menjukkan bahwa tidaklah mudah menjadi manusia. Karena itulah sejak dahulu banyak manusia gagal menjadi manusia. Jadi, tujuan mendidik ialah me-manusia-kan manusia. Agar tujuan itu dapat dicapai dan agar program dapat disusun maka cirri-ciri manusia yang telah menjadi manusia itu haruslah jelas. Seperti apa criteria manusia yang menjadi tujuan pendidikan itu? Tentulah hal ini akan ditentukan oleh filsafat hidup masing-masing orang. Orang-orang Yunani Lama itu menentukan tiga syarat untuk disebut manusia. Pertama, memiliki kemampuan dalam mengendalikan diri; kedua, cinta tanah air; dan ketiga berpengetahuan.[4]
Dalam perkembangan selanjutnya, pendidikan berarti usaha yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tinggi (mental). Dengan demikian pendidiakn berarti segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan. Dalam konteks ini, orang dewasa yang dimaksud bukan berarti pada kedewasaan pisik belaka, akan tetapi bisa pula dipahami kepada kedewasaan psikis.[5]
Maka dapat disimpulkan bahwa Pendidikan itu adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar atau disengaja guna untuk menambah pengetahuan, wawasan serta pengalaman untuk menentukan tujuan hidup sehingga bisa memiliki pandangan yang luas untuk ke arah masa depan lebih baik dan dengan pendidikan itu sendiri dapat menciptakan orang-orang berkualitas.[6]
C.    FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN
1.      Faktor internal
a.      Pendidik
Pendidik  ialah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga lingkungan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Sebab itu yang bertanggung  jawab terhadap pendidikan ialah orang tua, guru, pemimpin, program pembelajaran, latihan dan masyarakat/organisasi. Dalam hal ini kita dapat membedakan pendidikan itu menjadi 2 kategori, yaitu:
a.         Pendidik menurut kodrati, yaitu orang tua dan
b.        Pendidik menurut jabatan yaitu guru.
Pendidik yang bersifat kodrati dan sebagai orang tua wajib pertama sekali memberikan didikan kepada anaknya, selain asuhan, kasih sayang, perhatian dan sebagainya. Sedangkan pendidikan menurut jabatan, yaitu guru. Guru adalah sebagai pendidik yang menerima tanggung jawab dari tiga pihak yaitu orang tua, masyarakat dan Negara. Tanggung jawab dari orang tua diterima guru atas kepercayaan yang mampu memberikan pendidikan dan pengajaran dan diharapkan pula dari pribadi guru dapat memancarkan sikap-sikap yang normatif baik, sebagai kelanjutan dari sikap dan sifat orang tua pada umumnya.
b.      Peserta Didik
Faktor anak didik adalah merupakan salah satu faktor pendidikan yang paling penting  karena tanpa adanya faktor tersebut, maka pendidikan tidak akan berlangsung.
c.       Materi      
Dalam sistem pendidikan persekolahan, materi telah diramu dalam kurikulum yang akan disajikan sebagai sarana pencapaian tujuan. Materi ini meliputi materi inti maupun muatan lokal. Materi ini bersifat nasional yang mengandung misi pengendalian dan persatuan bangsa. Sedangkan muatan lokal misinya adalah mengembangkan kebhinnekaan kekayaan budaya sesuai dengan kondisi lingkungan. Dengan demikian jiwa dan semangat Bhinneka Tunggal Ika dapat ditumbuhkembangkan.[7]
d.      Metode Pendidikan
Agar interaksi dapat berlangsung baik dan tercapai tujuan, maka disamping dibutuhkan pemilihan materi pendidikan yang tepat, perlu dipilih metode yang tepat pula. Metode adalah cara menyampaikan materi untuk mencapai tujuan pendidikan.
2.      Faktor Eksternal
a.      Faktor Lingkungan
Lingkungan juga merupakan suatu faktor penting dalam menunjang keberhasilan sebuah tujuan pendidikan. Unsur lingkungan yang baik akan menunjang sarana dan proses belajar dengan positif sehingga dapat merangsang minat belajar siswa dan materi pelajaran yang diberikan dapat terserap dan diterima dengan baik.
b.      Faktor Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) menuntut untuk selalu memperbaharui pengetahuan dan keterampilan agar tidak kalah dengan negara maju.









PENUTUP

Kesimpulan
Proses pendidikan yang berlangsung selalu melibatkan beberapa faktor  pendidikan, antara lain : faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi, pendidik, peserta didik,
Materi, dan metode pendidikan. Dan faktor eksternal  meliputi, faktor lingkungan dan faktor teknologi.















DAFTAR PUSTAKA










[1]Ramayulis, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia,2015). Hal. 111
[2] Ramayulis, Filsafat Pendidikan Islam.., Hal. 111
[3] Ahmad Tafsir, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung, PT REMAJA ROSDAKARYA, 2008). Hal. 33
[4] Ahmad Tafsir, Filsafat Pendidikan Islam.., Hal. 33
[5] Ibid, Ramayulis, Hal. 111
[6] https:/tripariyatun.blogspot.co.id/2015/01/hakikat-tujuan-dan-fungsi-pendidikan_21.html?m=1 , diakses pada tanggal 1 april 2016
[7]               Rusmaini, Ilmu Pendidikan, hal.1, 2014,Grafika Telindo Press
2 Amvana, ilmu pendidikan, kampus UIN Raden Fatah Palembang, 15 Maret 2016, 20:o8 WIB, http://amvanalion.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar