Kamis, 21 Juli 2016

Ke.13 Pair Cheks dan Keliling Keompok



PAIR CHEKS DAN KELILING KELOMPOK




DOSEN PENGAMPU: NURLAILA, S.Ag M.Pdi
MATA KULIAH: ILMU PENDIDIKAN ISLAM
DISUSUN OLEH KELOMPOK: 14

CHOIRUL MUKMIN (1532100094)
ADI KURNIAWAN (1532100075)
DESI RATNASARI (1532100100)


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG FAKULTAS
TARBIYAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN AJARAN 2015-2016
A.      Pair Checks ( Spencer Kagen, 1993).
Model Pembelajaran Pair check (pasangan mengecek) adalah model pembelajaran berkelompok atau berpasangan yang dipopulerkan oleh Spencer Kagen tahun 1993. Model ini menerapkan pembelajaran berkelompok yang menuntut kemandirian dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan persoalan yang diberikan.Model pembelajaran ini juga untuk melatih rasa sosial siswa, kerja sama dan kemampuan memberi  penilaian.
B.       Langkah-langkah Pembelajaran Pair Checks sebagai berikut:
  1. Guru menjelaskan  konsep
  2. Siswa dibagi beberapa tim. Setiap tim terdiri dari 4 orang. Dalam satu ti ada 2 pasangan. Setiap pasangan dalam satu tim ada yang menjadi pelatih dan ada yang patner.
  3. Guru membagikan soal kepada si patner
  4. Patner menjawab soal  , dan si pelatih bertugas mengecek jawabannya. Setiap soal yang benar pelatih memberi kupon.
  5. Bertukar peran. Si pelatih menjadi patner dan si patner menjadi pelatih
  6. Guru membagikan soal kepada si patner
  7. Patner menjawab soal  , dan si pelatih bertugas mengecek jawabannya. Setiap soal yang benar pelatih memberi kupon.
  8. Setiap pasangan kembali ke tim awal dan mencocokkan jawaban satu sama lain.
  9. Guru membimbing dan memberikan arahan atas jawaaban dari berbagai soal dan tim mengecek jawabannya.
  10. Tim yang paling banyak mendapat kupon diberi hadiah.[1]
C.       Kelebihan  model pembelajaran pair check:
1.    Dipandu belajar  melalui bantuan rekan 
2.    Menciptakan saling kerjasama di antara siswa 
3.    Meningkatkan pemahaman konsep dan / atau proses melatih berkomunikasi.
D.      Kekurangan atau kelemahan model pembelajaran pair check
1.    memerlukan banyak waktu
2.    memerlukan pemahaman yang tinggi terhadap konsep untuk menjadi pelatih.[2]


Tabel 2.2 Kaitan antara Aspek Kemampuan Pemecahan Masalah dengan Pair Check berbantuan Prezi

Aspek Kemampuan Pemecahan Masalah Pair Check berbantuan Prezi
Menunjukkan pemahaman masalah




Menyajikan masalah secara matematik dalam berbagai bentu

Memilih pendekatan dan metode pemecahan masalah secara tepat

Mengembangkan strategi pemecahan masalah

Menyelesaikan masalah yang tidak rutin
Dengan menggunakan slide pada Prezi
guru menampilkan permasalahan yang
dihadapi dan memberikan kesempatan
pada siswa untuk berpasangan guna
menganalisis masalah yang disampaikan guru.
Dengan menggunakan slide pada Prezi,
guru membantu siswa untuk menyajikan masalah tersebut.
Memberikan kesempatan kepada wakil
kelompok atau individu untuk memberikan ide untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Di dalam kelompok siswa
mengembangkan strategi yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Guru menampilkan sebuah masalah
yang tidak rutin melalui slide Prezi.
Kemudian siswa menyelesaikan
masalah tersebut dengan pasangannya
masing-masing.
A.      Keliling Kelompok
Model Pembelajaran Round Club Atau Keliling Kelompok adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerjasama saling membantu mengkontruksi konsep. Menyelesaikan persoalan atau inkuiri. Menurut teori dan pengalaman agar kelompok kohesif (kompak-partisipatif), tiap anggota kelompok terdiri dari 4-5 orang, siswa heterogen (kemampuan gender, karakter) ada control dan fasilitasi, serta meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan atau presentasi. Model pembelajaran ini dimaksudkan agar masing-masing anggota kelompok mendapat serta pemikiran anggota lain.
B.        Langkah-langkah pembelajaran:
1.        Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompotensi dasar
2.        Guru membagi siswa menjadi kelompok.
3.        Guru memberikan tugas atau lembar kerja
4.        Salah satu siswa dalam masing-masing kelompok menilai dengan memberikan pandangan dan pemikiran mengenai tugas yang sedang mereka kerjakan
5.        iswa berikutnya juga ikut memberikan kontribusinya
6.        Demikian seterusnya giliran bicara bisa dilaksanakan arah perputaran jarum jamk atau dari kiri ke kanan.
C.      Kelebihan Round Club Atau Keliling Kelompok:
1.        Adanya tanggung jawab setiap kelompok
2.        Adanya pemberian sumbnagan ide pada kelompoknya
3.        Lebih dari sekedar belajar kelompok
4.        Bisa saling mendengarkan dan mengutarakan pendapat, pandangan serta hasil pemikiran
5.        Hasil pemikiran beberapa kepala lebih kaya dari pada satu kepala
6.        Dapat membina dan memperkaya emosional
D.      Kekurangan Round Club Atau Keliling Kelompok:
1.        Banyak waktu yang terbuang dalam pembelajaran keliling kelompok
2.        Suasana kelas menjadi rebut
3.        Tidak dapat diterapkan pada mata pelajaran yangmemerlukan pengayaan
E.       Unsur-unsur yang perlu diperhatikan:
1.        Setiap kelompok mendapat kesempatan untuk memberikan kontribusi mereka
2.        Ketika suatu kelompok mempresentasikan hasil dari deskripsinya, maka kelompok lain lebih bertanya dari hasil deskripsi materinya
3.        Setelah selesai dari kelompok yang satu maka yang lainnya atau kelompok selanjutnya yang mempresentasikan dan yang alinnya bisa mengajukan pandangan dan pemikiran anggota lainnya
4.        Kegiatan tersebut terus-menerus sampai kelompok yang terakhir yang silaksanakan arah perputaran jarum jam.[3]
F.       Simpulan
            Model Pembelajaran Pair check (pasangan mengecek) adalah model pembelajaran berkelompok atau berpasangan. Model ini menerapkan pembelajaran berkelompok yang menuntut kemandirian dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan persoalan yang diberikan.Model pembelajaran ini juga untuk melatih rasa sosial siswa, kerja sama dan kemampuan memberi  penilaian.
            Model Pembelajaran Round Club Atau Keliling Kelompok adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerjasama saling membantu mengkontruksi konsep. Menyelesaikan persoalan atau inkuiri. Menurut teori dan pengalaman agar kelompok kohesif (kompak-partisipatif), tiap anggota kelompok terdiri dari 4-5 orang, siswa heterogen (kemampuan gender, karakter) ada control dan fasilitasi, serta meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan atau presentasi. Model pembelajaran ini dimaksudkan agar masing-masing anggota kelompok mendapat serta pemikiran anggota lain.
Daftar Pustaka
Richard, Arends. 2008. Learning to Teach-Belajar untuk mengajar, Pustaka pelajar
                                                                                   
Huda, 2013. Model model pengajaran dam pembelajaran, Jakarta:pustaka

Sholomo, Sharan. 2009. Handbook of cooperative learning, Yogyakarta: imperium







                [1] Sholomo sharan,Handbook of cooperative learning, (Yogyakarta:imperium, 2009), hlm.29
                [2] M Huda, Model model pengajaran dam pembeljaran, (Jakarta:pustaka, 2013), hlm 211 212
                [3] Arends, Richard I,. Learning to Teach-Belajar untuk mengajar, Pustaka pelajar ,2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar