PAIR CHEKS DAN KELILING KELOMPOK
DOSEN PENGAMPU: NURLAILA, S.Ag M.Pdi
MATA KULIAH: ILMU PENDIDIKAN ISLAM
DISUSUN OLEH KELOMPOK: 14
CHOIRUL MUKMIN (1532100094)
ADI KURNIAWAN (1532100075)
DESI RATNASARI (1532100100)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG FAKULTAS
TARBIYAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN AJARAN 2015-2016
A.
Pair Checks ( Spencer Kagen, 1993).
Model Pembelajaran
Pair check
(pasangan mengecek) adalah model pembelajaran berkelompok atau berpasangan yang
dipopulerkan oleh Spencer Kagen tahun 1993. Model ini menerapkan pembelajaran
berkelompok yang menuntut kemandirian dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan
persoalan yang diberikan.Model pembelajaran
ini juga untuk melatih rasa sosial siswa, kerja sama dan kemampuan memberi
penilaian.
B.
Langkah-langkah Pembelajaran Pair Checks sebagai berikut:
- Guru menjelaskan konsep
- Siswa dibagi beberapa tim. Setiap tim terdiri dari 4 orang. Dalam satu ti ada 2 pasangan. Setiap pasangan dalam satu tim ada yang menjadi pelatih dan ada yang patner.
- Guru membagikan soal kepada si patner
- Patner menjawab soal , dan si pelatih bertugas mengecek jawabannya. Setiap soal yang benar pelatih memberi kupon.
- Bertukar peran. Si pelatih menjadi patner dan si patner menjadi pelatih
- Guru membagikan soal kepada si patner
- Patner menjawab soal , dan si pelatih bertugas mengecek jawabannya. Setiap soal yang benar pelatih memberi kupon.
- Setiap pasangan kembali ke tim awal dan mencocokkan jawaban satu sama lain.
- Guru membimbing dan memberikan arahan atas jawaaban dari berbagai soal dan tim mengecek jawabannya.
- Tim yang paling banyak mendapat kupon diberi hadiah.[1]
C.
Kelebihan model
pembelajaran pair check:
1.
Dipandu
belajar melalui bantuan rekan
2.
Menciptakan
saling kerjasama di antara siswa
3.
Meningkatkan
pemahaman konsep dan / atau proses melatih berkomunikasi.
D.
Kekurangan
atau kelemahan model pembelajaran pair check
1.
memerlukan
banyak waktu
2.
memerlukan
pemahaman yang tinggi terhadap konsep untuk menjadi pelatih.[2]
Tabel 2.2 Kaitan antara Aspek Kemampuan
Pemecahan Masalah dengan Pair Check berbantuan Prezi
Aspek
Kemampuan Pemecahan Masalah Pair Check berbantuan Prezi
|
|
Menunjukkan
pemahaman masalah
Menyajikan
masalah secara matematik dalam berbagai bentu
Memilih
pendekatan dan metode pemecahan masalah secara tepat
Mengembangkan
strategi pemecahan masalah
Menyelesaikan
masalah yang tidak rutin
|
Dengan
menggunakan slide pada Prezi
guru
menampilkan permasalahan yang
dihadapi dan
memberikan kesempatan
pada siswa
untuk berpasangan guna
menganalisis
masalah yang disampaikan guru.
Dengan
menggunakan slide pada Prezi,
guru membantu
siswa untuk menyajikan masalah tersebut.
Memberikan
kesempatan kepada wakil
kelompok atau
individu untuk memberikan ide untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Di dalam
kelompok siswa
mengembangkan
strategi yang
digunakan
untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Guru
menampilkan sebuah masalah
yang tidak
rutin melalui slide Prezi.
Kemudian siswa
menyelesaikan
masalah
tersebut dengan pasangannya
masing-masing.
|
A.
Keliling Kelompok
Model Pembelajaran
Round Club Atau Keliling Kelompok adalah kegiatan pembelajaran dengan cara
berkelompok untuk bekerjasama saling membantu mengkontruksi konsep.
Menyelesaikan persoalan atau inkuiri. Menurut teori dan pengalaman agar
kelompok kohesif (kompak-partisipatif), tiap anggota kelompok terdiri dari 4-5
orang, siswa heterogen (kemampuan gender, karakter) ada control dan fasilitasi,
serta meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan atau presentasi. Model pembelajaran ini dimaksudkan agar masing-masing
anggota kelompok mendapat serta pemikiran anggota lain.
B.
Langkah-langkah pembelajaran:
1.
Guru
menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompotensi dasar
2.
Guru
membagi siswa menjadi kelompok.
3.
Guru
memberikan tugas atau lembar kerja
4.
Salah
satu siswa dalam masing-masing kelompok menilai dengan memberikan pandangan dan
pemikiran mengenai tugas yang sedang mereka kerjakan
5.
iswa
berikutnya juga ikut memberikan kontribusinya
6.
Demikian
seterusnya giliran bicara bisa dilaksanakan arah perputaran jarum jamk atau
dari kiri ke kanan.
C.
Kelebihan Round Club Atau Keliling Kelompok:
1.
Adanya tanggung
jawab setiap kelompok
2.
Adanya
pemberian sumbnagan ide pada kelompoknya
3.
Lebih
dari sekedar belajar kelompok
4.
Bisa
saling mendengarkan dan mengutarakan pendapat, pandangan serta hasil pemikiran
5.
Hasil
pemikiran beberapa kepala lebih kaya dari pada satu kepala
6.
Dapat
membina dan memperkaya emosional
D.
Kekurangan Round Club Atau Keliling Kelompok:
1.
Banyak waktu yang
terbuang dalam pembelajaran keliling kelompok
2.
Suasana kelas
menjadi rebut
3.
Tidak dapat
diterapkan pada mata pelajaran yangmemerlukan pengayaan
E.
Unsur-unsur yang perlu diperhatikan:
1.
Setiap kelompok mendapat kesempatan untuk
memberikan kontribusi mereka
2.
Ketika suatu kelompok mempresentasikan hasil
dari deskripsinya, maka kelompok lain lebih bertanya dari hasil deskripsi
materinya
3.
Setelah selesai dari kelompok yang satu maka
yang lainnya atau kelompok selanjutnya yang mempresentasikan dan yang alinnya
bisa mengajukan pandangan dan pemikiran anggota lainnya
4.
Kegiatan tersebut terus-menerus sampai kelompok
yang terakhir yang silaksanakan arah perputaran jarum jam.[3]
F.
Simpulan
Model Pembelajaran Pair
check (pasangan mengecek) adalah model pembelajaran berkelompok atau
berpasangan. Model ini menerapkan pembelajaran berkelompok yang menuntut kemandirian
dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan persoalan yang diberikan.Model pembelajaran ini juga untuk melatih rasa sosial siswa, kerja sama
dan kemampuan memberi penilaian.
Model Pembelajaran
Round Club Atau Keliling Kelompok adalah kegiatan pembelajaran dengan cara
berkelompok untuk bekerjasama saling membantu mengkontruksi konsep.
Menyelesaikan persoalan atau inkuiri. Menurut teori dan pengalaman agar
kelompok kohesif (kompak-partisipatif), tiap anggota kelompok terdiri dari 4-5 orang,
siswa heterogen (kemampuan gender, karakter) ada control dan fasilitasi, serta
meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan atau presentasi. Model pembelajaran
ini dimaksudkan agar masing-masing anggota kelompok mendapat serta pemikiran
anggota lain.
Daftar
Pustaka
Richard, Arends. 2008. Learning to Teach-Belajar untuk mengajar,
Pustaka pelajar
Huda, 2013. Model model pengajaran dam pembelajaran,
Jakarta:pustaka
Sholomo, Sharan. 2009. Handbook of cooperative learning, Yogyakarta: imperium
Tidak ada komentar:
Posting Komentar