METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING, COURSE REVIEW HOREY, DAN DEMONSTRATION
A. Metode Student Facilitator and Explaining
1. Sejarah Metode Facilitator and Explaining
Metode
Student Facilitator and Explaining atau bermain peran merupakan salah
satu tipe pembelajaran kooperatif yang menenakankan pada struktur khusus yang
dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk
meningkatkan penguasaan akademik. Salah
satu model pembelajaran yang dikemukakan oleh Adam dan Mbirimujo tahun 1990.
Model pembelajaran ini akan relevan apabila siswa secara aktif ikut serta dalam
merancang materi pembelajaran yang akan dipresentasikan. Untuk itu pembelajaran
pada apresiasi drama akan lebih sesuai dikarenakan siswa secara aktif. Ikut
serta baik itu dalam kegitan apresiasi maupun bisa berupa ekspresi sastra
sebagai pelakunya.
Metode Student
Facilitator and Explaining adalah metode pembelajaran yang digunakan dengan terlebih dahulu
memberikan keterangan definisi, prinsip, dan konsep materi pelajaran serta
memberikan contoh–contoh latihan pemecahan masalah dalam betuk ceramah,
demonstrasi, tanya jawab, dan penugasan. Penggunaan metode Student Facilitator and Explaining merupakan metode pembelajaran
mengarah kepada peserta didik secara langsung.
Dalam metode ini peserta didik perlu mencari dan menemukan sendiri
fakta-fakta, konsep dan prinsip karena telah disajikan secara jelas oleh
pendidik. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode Student Facilitator and Explaining cenderung berpusat kepada pendidik.
Guru aktif memberikan penjelasan atau informasi pembelajaran secara terperinci
tentang materi pembelajaran. Metode Student
Facilitator and Explaining sering dianalogikan dengan metode ceramah, karena sifatnya sama-sama
memberikan informasi.[1]
2. Kelebihan dan Kekurangan Metode Student Facilitator and Explaining
a.
Kelebihan Metode Student
Facilitator and Explaining
1)
Dapat mendorong tumbuh dan
berkembangnya potensi berfikir kritis siswa secara optimal.
2)
Melatih siswa
aktif, kreatif, dan menghadapi setiap permasalahan
3)
Mendorong
tumbuhnya tenggang rasa, mau mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain.
4)
Mendorong
tumbuhnya sikap demostrasi
5)
Melatih siswa
untuk meningkatkan kemampuan saling bertukar pendapat secara objektif, rasional
guna menemukan suatu kebenaran dalam kerja sama anggota kelompok
6)
Mendorong
tumbuhnya keberanian mengutarakan pendapat siswa secara terbuka.
7)
Melatih siswa
untuk selalu dapat mandiri dalam menghadapi setiap masalah.
8)
Melatih
kepemimpinan siswa
9)
Memperluas
wawasan siswa melalui kegiatan saling bertukar informasi, pendapat, dan
pengalaman antar mereka.[2]
b.
Kelemahan Student
Facilitator and Explaining
1)
Timbulnya rasa
yang kurang sehat antar siswa satu dengan yang lainnya.
2)
Peserta didik
yang malas mungkin akan menyerahkan bagian pekerjaannya pada teman yang pandai.
3)
Penilaian
individu sulit karena tersembunyi dibalik kelompoknya.
4)
Metode Student
Facilitator and Explaining memmerlukan persiapan yang agak rumit dibandingkan
dengan metode lain, misalnya ceramah.
5)
Apabila terjadi
persaingan yang negative hasil pekerjaan akan memburuk.
6)
Peserta didik
yang malas memiliki kesempatan untuk tetap pasif dalam kelompoknya dan
memungkinkan akan mempengaruhi kelompoknya sehingga usaha kelomok tersebut akan
gagal.
3. Langkah – Langkah Metode Student Facilitator and Explaining
Metode Student Facilitator and Explaining
adalah metode yang mendasarkan pada penegasan tiap – tiap kelompok, dimana
setiap kelompok diberi tugas yang berbeda. Berikut langkah – langkah dari metode Student Facilitator and
Explaining :
a.
Guru menyampaikan
kompetensi yang ingin dicapai / KD.
b.
Guru mendemonstrasi /
menyajikan garis – garis besar materi pembelajaran.
c.
Memberikan kesempatan siswa
untuk menjelaskan kepada siswa lainnya secara bergiliran.
d.
Guru menyimpulkan ide /
pendapat dari siswa.
e.
Guru menerangkan semua
materi yang disajikan saat itu.
f.
Evaluasi.[3]
B. Metode Course Review Horey
1. Sejarah Metode Course Review Horey
Model pembelajaran
kooperatif tipe Course Review Horay yaitu
model pembelajaran
yang dapat menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan karena
setiap kelompok yang dapat menjawab benar maka siswa tersebut diwajibkan
berteriak "HOREY" atau yel-yel lainnya yang disukai. Course Review Horay adalah salah satu
model pembelajaran yang mendorong siswa untuk ikut aktif dalam belajar. Dengan
model pembelajaran Course Review Horay
diharapkan dapat melatih kerja sama dalam menyelesaikan masalah dengan
pembentukan kelompok, pembelajarannya menarik dan mendorong siswa untuk terjun
kedalamnya, tidak monoton karena diselingi sedikit hiburan sehingga suasana
tidak menegangkan serta siswa lebih semangat belajar karena suasana
pembelajaran berlangsung menyenangkan sehingga mampu membantu siswa dalam
meraih nilai yang tinggi.[4] Jadi, dapat disimpulkan bahwa metode Course Review Horay yaitu metode dengan cara menciptakan suasana kelas
menjadi meriah dan menyenangkan karena setiap kelompok yang dapat menjawab
benar maka siswa tersebut diwajibkan berteriak "HOREY" atau yel-yel
lainnya yang disukai.
2. Kelebihan dan Kekurangan Metode Course Review Horey
a.
Kelebihan Course Review
Horey
1) Pembelajaran lebih menarik;
2)
Artinya, dengan menggunakan
model pembelajaran CRH siswa akan lebih bersemangat dalam menerima materi yang
akan disampaikan oleh guru karena banyak diselingi dengan games ataupun
simulasi lainnya.
3)
Mendorong siswa untuk dapat
terjun kedalam situasi pembelajaran. Artinya,
siswa diajak ikut serta dalam melakukan suatu games atau simulasi yang
diberikan guru kepada peserta didiknya yang berkaitan dengan materi yang akan
disampaikan guru.
4) Pembelajaran tidak monoton karena
diselingi dengan hiburan atau game, dengan begitu siswa tidak akan merasakan
jenuh yang bisa menjadikannya tidak berkonsentrasi terhadap apa yang dijelaskan
oleh guru.
5) Siswa lebih semangat belajar karena
suasana belajar lebih menyenangkan.
Artinya, kebanyakan dari siswa mudah merasakan jenuh apabila
metode yang digunakan oleh guru adalah metode ceramah. Oleh karena itu, dengan
menggunakan model pembelajaran Course Review Horay (CRH) mampu
membangkitkan semangat belajar terutama anak Sekolah Dasar yang notabene masih
ingin bermain-main.
6) Adanya komunikasi dua arah. Artinya,
siswa dengan guru akan mampu berkomunikasi dengan baik, dapat melatih siswa
agar dapat berbicara secara kritis, kreatif dan inofatif. Sehingga tidak akan
menutup kemungkinan bahwa akan semakin banyak terjadi interaksi diantara guru
dan siswa.
b.
Kelemahan Course Review
Horey
1)
Siswa aktif dan siswa yang
tidak aktif nilai disamakan;
2)
Artinya, guru hanya akan
menilai kelompok yang banyak mengatakan horey. Oleh karena itu, nilai yang
diberikan guru dalam satu kelompok tersebut sama tanpa bisa membedakan mana
siswa yang aktif dan yang tidak aktif.
3)
Adanya peluang untuk
berlaku curang.
4) Artinya, guru tidak akan dapat mengontrol siswanya dengan baik
apakah ia menyontek ataupun tidak. Guru akan memperhatiakan per-kelompok yang
menjawab horey, sehingga peluang adanya kecurangan sangat besar.[5]
3. Langkah – Langkah Metode Course Review Horey
a.
Guru menyampaikan
kompetensi yang ingin dicapai.
b.
Guru menyajikan atau
mendemonstrasikan materi aritmatika sederhanadengan tanya jawab;
c.
Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok
kecil 4-5 orang dalam satu kelompok.
d.
Untuk menguji pemahaman,
siswa disuruh membuat kartu atau kotak sesuai dengan kebutuhan dan diisi dengan
nomor yang ditentukan guru.
e.
Guru membaca soal secara
acak dan siswa menuliskan jawabannya didalam kartu atau kotak yang nomornya
disebutkan guru.
f.
Setelah pembacaan soal dan
jawaban siswa telah ditulis didalam kartu atau kotak, guru dan siswa
mendiskusikan soal yang telah diberikan tadi.
g.
Bagi yang benar,siswa
memberi bintang dan lansung berteriak horay atau menyanyikan yel-yelnya.
h.
Nilai siswa dihitung dari
jawaban yang benar dan yang banyak berteriak horay
i.
Guru memberikan reward pada
yang memperoleh nilai tinggi atau yang banyak memperoleh horay.
C. Metode Demonstration
1. Sejarah Metode Demonstration
Metode Demonstrasi adalah metode mengajar yang
menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk
memperlihatkan pada seluruh kelas tentang suatu proses atau suatu petunjuk
untuk melakukan sesuatu.Yang di maksud dengan Metode Demonstrasi ialah metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk
memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya
suatu proses pembentukan tertentu pada siswa.
Metode Demonstrasi dapat
memperjelas pengertian dan konsep tindakan yang harus dilakukan. Metode
tersebut dalam prakteknya dapat di lakukan oleh guru atau anak didik itu
sendiri. Metode Demonstransi-Animasi cukup baik apabila di gunakan dalam
penyampaian bahan pelajaran tata surya, proses teknis peralatan, alran listrik,
atau fiqih, misalnya bagaiamana cara berwudu, shalat, memandikan orang mati,
tawaf pada waktu haji,dan yang lainnya.
Istilah Demonstrasi dalam
pengajaran dipakai untuk menggambarkan suatu cara mengajar yang umumnya
penjelasan verbal dengan suatu kerja fisik atau peralatan barang atau benda.
Kerja fisik itu telah dilakukan atau peralatan ini telah dicoba lebih dahulu
sebelum didemonstrasikan oleh guru atau peserta didik mempertunjukkan sambil
menjelaskan tentang sesuatu yang didemonstrasikan.[7] Jadi,
dapat disimpulkan bahwa metode Demonstrasi ialah metode mengajar dengan menggunakan
peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana
berjalannya suatu proses pembentukan tertentu pada siswa.
2. Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstration
a.
Kelebihan Demonstration
1)
Dapat membuat pengajaran
lebih jelas dan lebih konkrit, sehingga menghindari vebalisme ( pemahaman
secara kata- kata atau kalimat).
2)
Siswa lebih mudah memahami
apa yang diajari.
3)
Proses pengajaran lebih
baik.
4)
Siswa di rangsang untuk
aktif mengamati, menyesuaikan antara teori, dengan kenyataan, dan mencoba
melakukannya sendiri.
b.
Kelemahan Demonstration
1)
Metode ini memerlukan
ketrampilan guru secara khusus karena tanpa ditunjang hal itu pelaksanaan
demonstrasi tidak akan efektif.
2)
Fasilitas seperti
peralatan, tampat dan biaya yang menandai tidak selalu tersedia dengan baik.
3)
Demonstrasi memerlukan
persiapan dan perencanaan yang matang disamping itu memerlukan waktu yang cukup
panjang yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain.[8]
3. Langkah – Langkah Metode Demonstration
a.
Merumuskan tujuan yang
jelas dari sudut kecakapanatau kegiatan yang diharapkan dapat dicapai atau
dilaksanakan oleh siswa itu sendiri bila demonstrasi berakhir.
b.
Menetapkan garis besar
langkah – langkah demonstrasi yang akan dilaksanakan. Dan sebaliknya sebelum
demonstrasi dilakukan oleh guru sudah dicobakan terlebih dahulu supaya tidak
gagal pada aat dilaksanakan di kelas.
c.
Memperhitungkan waktu yang
dibutuhkan. Apakah tersedia waktu untuk member kesempatan siswa mengajukan
pertanyaan – pertanyaan dan komentar selama dan sesudah demonstrasi. Menyiapkan
pertanyaan – pertanyaan kepada siswa untuk merangsang observasi.
d.
Selama demonstrasi
berlangsung guru bertanya pada diri sendiri apakah:
1)
Keterangan – ketearangan
itu dapat didengar dengan jelas oleh siswa.
2)
Alat itu telah ditempatkan
pada posisi yang baik sehingga setiap siswa dapat melihat dengan jelas.
e.
Menetapkan rencana untuk
menilai kemajuan siswa. Perlu terlebih dahulu diadakan diskusi dan siswa
mencobakan lagi demonstrasi agara memperoleh kecakapan yang lebih.[9]
D. Simpulan
Metode Student
Facilitator and Explaining merupakan Kegiatan pembelajaran cenderung berpusat kepada
pendidik. Guru aktif memberikan penjelasan atau informasi pembelajaran secara
terperinci tentang materi pembelajaran. Kedua yaitu Course Review Horay yaitu
metode dengan cara menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan
menyenangkan karena setiap kelompok yang dapat menjawab benar maka siswa
tersebut diwajibkan berteriak "HOREY" atau yel-yel lainnya yang
disukai. Sedangkan Metode
Demonstrasi ialah metode mengajar
dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk
memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan tertentu pada
siswa. Ketiga metode ini sama-sama
memiliki kelebihan dan kekurangan serta langkah-langkah yang berbeda sesuai
dengan penjelasan diatas.
E. Daftar Pustaka
Ramayulis. 2008. Metodologi
Pendidikan Agama Islam. Jakarta : Kalam Mulia
Rasyad, Aminudin. 2002. Metode Pendidikan Pembelajaran Baru. Jakarta : Bumi Aksara
Sukardi, Ismail. 2011. Model Dan Metode Pembelajaran Modern. Palembang : Tunas Gemilang
Suprijono, Agus. 2009. Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi PAEKEM. Jakarta : Pedoman
Ilmu Jaya
Triatno. 2007. Model-model
Pembelajaran Inovatif . Jakarta : Indonesia
[1]Ismail
Sukardi, Model Dan Metode Pembelajaran
Modern, (Palembang : Tunas Gemilang ,2011), Hal. 32
[2]Ibid.,
[3]Agus
Suprijono, Cooperatif Learning Teori dan
Aplikasi PAEKEM, ( Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 2009), Hal. 25
[4]http://pustaka.pandani.web.id/2013/10/model-pembelajaran-kooperatif-tipe.html
diakses tanggal 27 april 2016 pukul 20:52
[6]http://jurnalbidandiah.blogspot.co.id/2012/04/model-
pembelajaran-course-review-horay. html diakses
tanggal 27 april 2016 pukul 20 : 56
[7]Ramayulis,
Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta
: Kalam Mulia, 2008), Hal. 281
[9]Aminudin
Rasyad, Metode Pendidikan Pembelajaran
Baru, (Jakarta : Bumi Aksara, 2002), Hal. 12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar