Kamis, 21 Juli 2016

Kel. 7 Student Facilitator, Explaining



METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING, COURSE REVIEW HOREY, DAN DEMONSTRATION

 

A.    Metode Student Facilitator and Explaining

1.      Sejarah Metode Facilitator and Explaining

Metode Student Facilitator and Explaining atau bermain peran merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menenakankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik.            Salah satu model pembelajaran yang dikemukakan oleh Adam dan Mbirimujo tahun 1990. Model pembelajaran ini akan relevan apabila siswa secara aktif ikut serta dalam merancang materi pembelajaran yang akan dipresentasikan. Untuk itu pembelajaran pada apresiasi drama akan lebih sesuai dikarenakan siswa secara aktif. Ikut serta baik itu dalam kegitan apresiasi maupun bisa berupa ekspresi sastra sebagai pelakunya.
Metode Student Facilitator and Explaining adalah metode pembelajaran yang digunakan dengan terlebih dahulu memberikan keterangan definisi, prinsip, dan konsep materi pelajaran serta memberikan contoh–contoh latihan pemecahan masalah dalam betuk ceramah, demonstrasi, tanya jawab, dan penugasan. Penggunaan metode Student Facilitator and Explaining merupakan metode pembelajaran mengarah kepada peserta didik secara langsung.
Dalam metode ini peserta didik perlu mencari dan menemukan sendiri fakta-fakta, konsep dan prinsip karena telah disajikan secara jelas oleh pendidik. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode Student Facilitator and Explaining cenderung berpusat kepada pendidik. Guru aktif memberikan penjelasan atau informasi pembelajaran secara terperinci tentang materi pembelajaran. Metode Student Facilitator and Explaining sering dianalogikan dengan metode ceramah, karena sifatnya sama-sama memberikan informasi.[1]

2.      Kelebihan dan Kekurangan Metode Student Facilitator and Explaining

a.       Kelebihan Metode Student Facilitator and Explaining
1)      Dapat mendorong tumbuh dan berkembangnya potensi berfikir kritis siswa secara optimal.
2)      Melatih siswa aktif, kreatif, dan menghadapi setiap permasalahan
3)      Mendorong tumbuhnya tenggang rasa, mau mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain.
4)      Mendorong tumbuhnya sikap demostrasi
5)      Melatih siswa untuk meningkatkan kemampuan saling bertukar pendapat secara objektif, rasional guna menemukan suatu kebenaran dalam kerja sama anggota kelompok
6)      Mendorong tumbuhnya keberanian mengutarakan pendapat siswa secara terbuka.
7)      Melatih siswa untuk selalu dapat mandiri dalam menghadapi setiap masalah.
8)      Melatih kepemimpinan siswa
9)      Memperluas wawasan siswa melalui kegiatan saling bertukar informasi, pendapat, dan pengalaman antar mereka.[2]
b.      Kelemahan Student Facilitator and Explaining
1)      Timbulnya rasa yang kurang sehat antar siswa satu dengan yang lainnya.
2)      Peserta didik yang malas mungkin akan menyerahkan bagian pekerjaannya pada teman yang pandai.
3)      Penilaian individu sulit karena tersembunyi dibalik kelompoknya.
4)      Metode Student Facilitator and Explaining memmerlukan persiapan yang agak rumit dibandingkan dengan metode lain, misalnya ceramah.
5)      Apabila terjadi persaingan yang negative hasil pekerjaan akan memburuk.
6)      Peserta didik yang malas memiliki kesempatan untuk tetap pasif dalam kelompoknya dan memungkinkan akan mempengaruhi kelompoknya sehingga usaha kelomok tersebut akan gagal.

3.      Langkah – Langkah Metode Student Facilitator and Explaining

Metode Student Facilitator and Explaining adalah metode yang mendasarkan pada penegasan tiap – tiap kelompok, dimana setiap kelompok diberi tugas yang berbeda. Berikut langkah – langkah dari metode Student Facilitator and Explaining :
a.       Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai / KD.
b.      Guru mendemonstrasi / menyajikan garis – garis besar materi pembelajaran.
c.       Memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya secara bergiliran.
d.      Guru menyimpulkan ide / pendapat dari siswa.
e.       Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu.
f.       Evaluasi.[3]

B.     Metode Course Review Horey

1.      Sejarah Metode Course Review Horey

Model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay yaitu model pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan karena setiap kelompok yang dapat menjawab benar maka siswa tersebut diwajibkan berteriak "HOREY" atau yel-yel lainnya yang disukai. Course Review Horay adalah salah satu model pembelajaran yang mendorong siswa untuk ikut aktif dalam belajar. Dengan model pembelajaran Course Review Horay diharapkan dapat melatih kerja sama dalam menyelesaikan masalah dengan pembentukan kelompok, pembelajarannya menarik dan mendorong siswa untuk terjun kedalamnya, tidak monoton karena diselingi sedikit hiburan sehingga suasana tidak menegangkan serta siswa lebih semangat belajar karena suasana pembelajaran berlangsung menyenangkan sehingga mampu membantu siswa dalam meraih nilai yang tinggi.[4] Jadi, dapat disimpulkan bahwa metode Course Review Horay yaitu metode dengan cara menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan karena setiap kelompok yang dapat menjawab benar maka siswa tersebut diwajibkan berteriak "HOREY" atau yel-yel lainnya yang disukai.

2.      Kelebihan dan Kekurangan Metode Course Review Horey

a.         Kelebihan Course Review Horey
1)      Pembelajaran lebih menarik;
2)      Artinya, dengan menggunakan model pembelajaran CRH siswa akan lebih bersemangat dalam menerima materi yang akan disampaikan oleh guru karena banyak diselingi dengan games ataupun simulasi lainnya.  
3)      Mendorong siswa untuk dapat terjun kedalam situasi pembelajaran. Artinya, siswa diajak ikut serta dalam melakukan suatu games atau simulasi yang diberikan guru kepada peserta didiknya yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan guru.
4)      Pembelajaran tidak monoton karena diselingi dengan hiburan atau game, dengan begitu siswa tidak akan merasakan jenuh yang bisa menjadikannya tidak berkonsentrasi terhadap apa yang dijelaskan oleh guru.
5)      Siswa lebih semangat belajar karena suasana belajar lebih menyenangkan. Artinya, kebanyakan dari siswa mudah merasakan jenuh apabila metode yang digunakan oleh guru adalah metode ceramah. Oleh karena itu, dengan menggunakan model pembelajaran Course Review Horay (CRH) mampu membangkitkan semangat belajar terutama anak Sekolah Dasar yang notabene masih ingin bermain-main.
6)      Adanya komunikasi dua arah. Artinya, siswa dengan guru akan mampu berkomunikasi dengan baik, dapat melatih siswa agar dapat berbicara secara kritis, kreatif dan inofatif. Sehingga tidak akan menutup kemungkinan bahwa akan semakin banyak terjadi interaksi diantara guru dan siswa.
b.         Kelemahan Course Review Horey
1)      Siswa aktif dan siswa yang tidak aktif nilai disamakan;
2)      Artinya, guru hanya akan menilai kelompok yang banyak mengatakan horey. Oleh karena itu, nilai yang diberikan guru dalam satu kelompok tersebut sama tanpa bisa membedakan mana siswa yang aktif dan yang tidak aktif.
3)      Adanya peluang untuk berlaku curang.
4)       Artinya, guru tidak akan dapat mengontrol siswanya dengan baik apakah ia menyontek ataupun tidak. Guru akan memperhatiakan per-kelompok yang menjawab horey, sehingga peluang adanya kecurangan sangat besar.[5]

3.      Langkah – Langkah Metode Course Review Horey

a.       Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
b.      Guru menyajikan atau mendemonstrasikan materi aritmatika sederhanadengan tanya jawab;
c.       Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil 4-5 orang dalam satu kelompok.
d.      Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kartu atau kotak sesuai dengan kebutuhan dan diisi dengan nomor yang ditentukan guru.
e.       Guru membaca soal secara acak dan siswa menuliskan jawabannya didalam kartu atau kotak yang nomornya disebutkan guru.
f.       Setelah pembacaan soal dan jawaban siswa telah ditulis didalam kartu atau kotak, guru dan siswa mendiskusikan soal yang telah diberikan tadi.
g.      Bagi yang benar,siswa memberi bintang dan lansung berteriak horay atau menyanyikan yel-yelnya.
h.      Nilai siswa dihitung dari jawaban yang benar dan yang banyak berteriak horay
i.        Guru memberikan reward pada yang memperoleh nilai tinggi atau yang banyak memperoleh horay.
j.        Penutup[6]

C.    Metode Demonstration

1.         Sejarah Metode Demonstration

Metode Demonstrasi adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan pada seluruh kelas tentang suatu proses atau suatu petunjuk untuk melakukan sesuatu.Yang di maksud dengan Metode Demonstrasi ialah metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan tertentu pada siswa.
Metode Demonstrasi dapat memperjelas pengertian dan konsep tindakan yang harus dilakukan. Metode  tersebut dalam prakteknya dapat di lakukan oleh guru atau anak didik itu sendiri. Metode Demonstransi-Animasi cukup baik apabila di gunakan dalam penyampaian bahan pelajaran tata surya, proses teknis peralatan, alran listrik, atau fiqih, misalnya bagaiamana cara berwudu, shalat, memandikan orang mati, tawaf pada waktu haji,dan yang lainnya.
Istilah Demonstrasi dalam pengajaran dipakai untuk menggambarkan suatu cara mengajar yang umumnya penjelasan verbal dengan suatu kerja fisik atau peralatan barang atau benda. Kerja fisik itu telah dilakukan atau peralatan ini telah dicoba lebih dahulu sebelum didemonstrasikan oleh guru atau peserta didik mempertunjukkan sambil menjelaskan tentang sesuatu yang didemonstrasikan.[7] Jadi, dapat disimpulkan bahwa metode Demonstrasi ialah metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan tertentu pada siswa.

2.         Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstration

a.       Kelebihan Demonstration
1)      Dapat membuat pengajaran lebih jelas dan lebih konkrit, sehingga menghindari vebalisme ( pemahaman secara kata- kata atau kalimat).
2)      Siswa lebih mudah memahami apa yang diajari.
3)      Proses pengajaran lebih baik.
4)      Siswa di rangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori, dengan kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri.
b.      Kelemahan Demonstration
1)      Metode ini memerlukan ketrampilan guru secara khusus karena tanpa ditunjang hal itu pelaksanaan demonstrasi tidak akan efektif.
2)      Fasilitas seperti peralatan, tampat dan biaya yang menandai tidak selalu tersedia dengan baik.
3)      Demonstrasi memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang disamping itu memerlukan waktu yang cukup panjang yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain.[8]



3.    Langkah – Langkah Metode Demonstration

a.       Merumuskan tujuan yang jelas dari sudut kecakapanatau kegiatan yang diharapkan dapat dicapai atau dilaksanakan oleh siswa itu sendiri bila demonstrasi berakhir.
b.      Menetapkan garis besar langkah – langkah demonstrasi yang akan dilaksanakan. Dan sebaliknya sebelum demonstrasi dilakukan oleh guru sudah dicobakan terlebih dahulu supaya tidak gagal pada aat dilaksanakan di kelas.
c.       Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan. Apakah tersedia waktu untuk member kesempatan siswa mengajukan pertanyaan – pertanyaan dan komentar selama dan sesudah demonstrasi. Menyiapkan pertanyaan – pertanyaan kepada siswa untuk merangsang observasi.
d.      Selama demonstrasi berlangsung guru bertanya pada diri sendiri apakah:
1)      Keterangan – ketearangan itu dapat didengar dengan jelas oleh siswa.
2)      Alat itu telah ditempatkan pada posisi yang baik sehingga setiap siswa dapat melihat dengan jelas.
e.       Menetapkan rencana untuk menilai kemajuan siswa. Perlu terlebih dahulu diadakan diskusi dan siswa mencobakan lagi demonstrasi agara memperoleh kecakapan yang lebih.[9]



D.    Simpulan

Metode Student Facilitator and Explaining merupakan Kegiatan pembelajaran cenderung berpusat kepada pendidik. Guru aktif memberikan penjelasan atau informasi pembelajaran secara terperinci tentang materi pembelajaran. Kedua yaitu Course Review Horay yaitu metode dengan cara menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan karena setiap kelompok yang dapat menjawab benar maka siswa tersebut diwajibkan berteriak "HOREY" atau yel-yel lainnya yang disukai. Sedangkan Metode Demonstrasi ialah metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan tertentu pada siswa. Ketiga metode ini sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan serta langkah-langkah yang berbeda sesuai dengan penjelasan diatas.



E.     Daftar Pustaka

Ramayulis. 2008. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta : Kalam Mulia
Rasyad, Aminudin. 2002. Metode Pendidikan Pembelajaran Baru. Jakarta : Bumi Aksara
Sukardi, Ismail. 2011. Model Dan Metode Pembelajaran Modern. Palembang : Tunas Gemilang
Suprijono, Agus. 2009. Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi PAEKEM. Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya
Triatno. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif . Jakarta : Indonesia



[1]Ismail Sukardi, Model Dan Metode Pembelajaran Modern, (Palembang : Tunas Gemilang ,2011), Hal.  32
[2]Ibid.,
[3]Agus Suprijono, Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi PAEKEM, ( Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 2009), Hal. 25
[5]http://cheliemarlangen.blogspot.co.id/ diakses tanggal 27 april 2016 pukul 21 : 06
[7]Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Kalam Mulia, 2008), Hal. 281
[8]Ibid., Hal. 283
[9]Aminudin Rasyad, Metode Pendidikan Pembelajaran Baru, (Jakarta : Bumi Aksara, 2002), Hal. 12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar