Kamis, 21 Juli 2016

Kel. 9 Input Output Circle dan Tebak Kata



            MODEL PEMBELAJARAN INPUT OUTPUT CIRCLE DAN TEBAK KATA

 

A.    Pendahuluan

Di zaman sekarang ini, era kekinian membuat segala sesuatu yang dianggap penting bagi kehidupan masyarakat, bangsa dan negara ini menjadi modern. Semuanya telah mengalami perubahan yang berdampak positif ada juga yang berdampak negatif apabila salah dalam pengunaan yang semestinya digunakan. Ilmu pengetahuan dan teknologi membuat kita semakin mudah dalam mencari dan mendapatkan sesuatu yang kita inginkan. Kemajuan itu berdampak positif bagi manusia apabila sesuai dengan fungsinya, begitu juga seballiknya akan berdampak negatif apabila tidak digunakan sesuai dengan fungisnya.
Sedangkan dalam dunia pendidikan, ada sebuah alat atau cara yang modern untuk memberikan pengajaran yang efektif dan efisien kepada peseta didik. Yang dimaksudkan adalah berbagai macam metode-metode pembelajaran untuk peserta didik yang mudah dimengerti, dipahami, efektif dan efisien. Metode pembelajaran sekrang banyak yang sudah diaplikasikan oleh para guru di Indonesia dan itu berhasil, walaupun ada kekurangannya dalam setiap metoe yang digunakan. Ada metode pembelajaran Cooperative Scipt, Student teams achievement divisions. Mind Mapping, Debate, Talking Stick, Cooperative learning dan lain sebagainya.
      Oleh karena itu, dalam makalah ini akan disajikan suatu metode pembelajaran Inside-outside-circle dan tebak kata. Mudah-mudahan menambah wawasan kita tentang metode pembelajaran dan semoga ini bisa menjadi pegangan kita untuk mengajar dimana saja dan kapan saja.


B.     Metode Pembelajaran Input-Output-Circle(Ioc)

1.      Pengertian Model Pembelajaran IOC

Model pembelajaran lingkaran dalam dan luar inside-outside-circle adalah model pembelajaran sistim lingkaran kecil dan lingkaran besar (Spenser Kagan 1993), dimana siswanya saling berbagi informasi pada saat bersamaan dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur.[1]
Menurut Anita Lie teknik pembelajaran IOC adalah teknik pembelajaran yang dikembangkan oleh Spencer Kagan pada tahun 1993 untuk memberikan kesempatan kepada siswa agar sallinng berbagi iformasi pada saat yang bersamaan.[2]
Pendekatan ini digunakan dalam beberapa mata pelajaran, seperti ilmu pengetahuan sosial, agama, matematika, dan bahasa. Sintaknya adalah separuh dari jumlah siswa membentuk  lingkaran  kecil menghadap keluar, separuhnya lagi membentuk lingkaran besar menghadap ke dalam, siswa yang berhadapan berbagi informasi secara bersamaan, siswa yang berada di lingkran luar berputar kemudian berbagi informasi kepada teman (baru) didepannya,dan seterusnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran inside-outside-circe ini adalah sebuah cara seorang guru kepada anak didiknya dalam rangka memberikan mata pelajaran dengan menggunakan teknik lingkaran kecil dan lingkaran besar, yang fungsinya saling bertukar ilmu atau informasi kepada pasangan yang berbeda pada saat bersamaan dengan singkat, beragam dan teratur.

2.      Langkah-Langkah Model Pembelajaran IOC

Menurut  Spencer  Kagan,  ada  lima  langkah utama  dalam  penerapan Model  IOC ini, yaitu:[3]
a.       Langkah pertama, separuh kelas berdiri membentuk lingkaran kecil dan menghadap keluar.
b.      Langkah kedua, separuh kelas lainnya membentuk lingkaran di luar lingkaran pertama dan menghadap ke dalam.
c.       Langkah ketiga, kemudian dua siswa yang berpasangan dari lingkaran kecil dan besar berbagi informasi. Pertukaran informasi ini bisa dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu yang bersamaan.
d.      Langkah keempat, siswa yang berada di lingkaran kecil diam di tempat, sementara siswa yang berada di lingkaran besar bergeser satu atau dua langkah searah jarum jam, sehingga masing-masing siswa mendapatkan pasangan baru.
e.       Langkah terakhir, giliran siswa yang berada di lingkaran besar yang membagi informasi. Demikian seterusnya.
Diatas disebutkan mengenai langkah-langkah dalam menjalankan metode pembelajaran lingkaran kecil-lingkran besar. Tidak mudah bagi seorang guru dalam melaksanakan metode ini, guru mesti semaksimal mungkin harus cerdas, cermat dan tegas kepada siswa-siswinya dan harus mempunyai kesabaran. Karena kalau hal itu tidak dimiliki oleh seorang guru maka dia akan merasa kesulitan dalam menjalankan metode ini.

3.      Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran IOC

Kelebihan penggunaan Model IOC ini adalah, siswa akan mudah mendapatkan informasi yang berbeda-beda, singkat dan beragam dalam waktu bersamaan. Selain itu, siswa bekerja sama dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengola informasi dan menigkatkan keterampilan berkomuikasi.[4]
Sedangkan kekurangan penerapan Model IOC adalah membutuhkan ruang kelas yang besar, terlalu lama sehingga tidak konsentrasi dan disalah gunakan untuk bergurau, dan rumit untuk dilakukan.[5]
Dapat kita ketahui bahwa setiap metode pembelajaran itu mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pada metode ini kita lebih dalam mendapatkan ilmu yang berbeda-beda, singkat, beragam dalam waktu tertentu. Akan tetapi metode ini selain mempunyai kelebihan juga mempunyai kekurangan yaitu membutuhkan ruangan yang luas, besar dan lebar.

C.    METODE PEMBELAJARAN TEBAK  KATA

1.      Pengertian Metode Tebak Kata

Model pembelajaran tebak kata adalah model pembelajaran yang menggunakan media kartu teka-teki yang berpasangan dengan kartu jawaban teka-teki.[6] Permainan tebak kata dilaksanakan dengan cara siswa menebak kata yang dimaksud oleh kartu soal teka-teki dengan kartu jawaban yang tepat atau dengan cara menjodohkan kartu soal teka-teki dengan kartu jawaban yang tepat. Melalui permainan tebak kata, selain anak menjadi tertarik untuk belajar juga memudahkan dalam menanamkan konsep pelajaran akuntansi dalam ingatan siswa. Jadi, guru mengajak siswa untuk bermain tebak kata dengan menggunakan media kartu dari kertas  karton dalam mata pelajaran akuntansi. Tebak kata merupakan penyampaian materi ajar dengan menggunakan kata-kata singkat dalam bentuk kartu permainan sehingga anak dapat menerima pesan pembelajaran melalui kartu itu. Untuk itu, buatlah kartu yang didalamnya mengandung berbagai pertanyaan yang membutuhkan satu karta jawaban yang dapat mewakili dari seluruh pertanyaan atau pernyaan yang ada.
Menurut (Ginnis 2008) aplikasi permainan yang tepat pada proses pembelajaran antara lain dapat menciptakan hubungan belajarar yang fleksible antara siswa, memecahkan kebekuan antara siswa dan guru sehingga para guru bisa benar-benar berperan selayaknya teman belajar, dan melatih berbagai kecakapan berpikir tanpa mesti terbebani dan susah payah.
Tebak kata merupakan penyampaian materi ajar dengan menggunakan kata-kata singkat dalam bentuk kartu permainan sehingga anak dapat menerima pesan pembelajaran melalui kartu itu.
Untuk itu, buatlah kartu yang didalamnya mengandung berbagai pertanyaan yang membutuhkan satu kertas jawaban yang dapat mewakili dari seluruh pertanyaan atau pernyataan yang ada.
Jadi dapat disimpulkan model pembelajaran tebak kata adalah salah satu model pembelajaran Cooperative Learning dengan proses pembelajaran yang menarik agar siswa menjadi berminat atau tertarik untuk belajar, mempermudah dalam menanamkan konsep-konsep dalam ingatan siswa dengan menggunakan media kartu teka-teki yang berpasangan dengan kartu jawaban teka-teki melaui cara menebak kata jawaban atau dengan cara menjodohkan kata.

2.      Langkah-langkah Metode Tebak Kata

Adapun langkah-langkah dalam menjalankan metode pembelajaran ini ialah sebagai berikut;[7]
a.       Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai atau materi ± 45 menit.
b.      Guru menyuruh siswa berdiri berpasangan di depan kelas
c.       Seorang siswa diberi kartu yang berukuran 10×10 cm yang nanti dibacakan pada pasangannya. Seorang siswa yang lainnya (pasangannya) diberi kartu yang berukuran 5×2 cm yang isinya tidak boleh di baca oleh siswa yang akan menebak kata. Kartu boleh ditempelkan di dahi atau ditempat yang tidak bisa dibaca oleh siswa yang akan menebak kata.
d.      Sementara siswa membawa kartu 10×10 cm membacakan kata-kata yang tertulis didalamnya sementara pasangannya menebak apa yang dimaksud dalam kartu 10×10 cm. jawaban tepat bila sesuai dengan isi kartu yang ditempelkan di dahi atau telinga.
e.       Apabila jawabannya tepat (sesuai yang tertulis di kartu) maka pasangan itu boleh duduk. Bila belum tepat pada waktu yang telah ditetapkan boleh mengarahkan dengan kata-kata lain asal jangan langsung memberi jawabannya dan seterusnya.

Langkah-langkah seperti diatas merupakan cara untuk menjalankan metode pembelajaran tebak kata. Apabila guru menjalankan atau melaksanakan metode ini berarti siswa dan siswi yang ada dikelas itu sudah aktif semua. Artinya siswa dan siswi itu memang sudah otak yang cerdas, karena dalam metode ini dituntut untuk berpikir mengenai jawaban dari soal yang akan ditebak.

3.      Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Cooperative Learning (Tebak Kata)

Adapun metode ini tentunnya mempunyai kelebihan dan kekurangannya juga, ialah sebagai berikut;[8]
a.       Kelebihan Model Pembelajaran Tebak Kata
1)      Adapun yang menjadi kelebihan dari Model Pembelajaran Tebak Kata adalah sebagai berikut:
2)      Pemebelajaran yang dilakukan lebih menarik karena menggunakan media kartu, sehingga siswa tidak jenuh atau bosan.
3)      Dapat meningkatkan daya berpikir siswa, karena siswa dituntut untuk menjawab suatu kata yang membutuhkan pikiran kritis peserta didik.
4)      Pembelajaran akan lebih berkesan
5)      Melatih siswa untuk menemukan jawaban dengan menggunakan berbagai alternatif jawaban.
6)      Melibatkan seluruh anggota tubuuh dalam proses pembelajaran, seperti berdiri, duduk, dan mencari pasangan.
b.      Kekurangan Model Pembelajaran Tebak Kata
1)      Tidak mudah bagi guru untuk membuat kartu-kartu yang menarik untuk diamati oleh anak didik.
2)      Tidak mudah bagi guru untuk menyusun rangkaian kata perkata di dalam kartu sehingga membutuhkan satu kartu sebagai jawaban hasil tebakan anak didik.
3)      Sering kali siswa beranggapan bahwa model ini bukan untuk belajar, tetapi hanya sebagai permainan sehingga anak didik merasa ini hanya permainan belaka. Padahal model ini dilakukan  dalam rangka mengikutsertakan komponen tubuh siswa dalam proses pembelajaran, seperti berdiri, duduk dan mencari pasangan.
 Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiguJKcYTbot6wO2gh23M8BrT9sLkuitNowYen28XV0uKA3ZN27fTv7TgTM3FLWpP1V-qSfIfYCslq1nZGpZ_1anbqTy8VktNuuLGyP4wMpQKPYHDDRr558xfdFWyHvjxpxWAl5Ql7Aj3-l/s1600/Contoh+Kartu+Model+Pembelajaran+Tebak+Kata.jpg










D.    Penutup

Metode pembelajaran inside-outside-circe ini adalah sebuah cara seorang guru kepada anak didiknya dalam rangka memberikan mata pelajaran dengan menggunakan teknik lingkaran kecil dan lingkaran besar, yang fungsinya saling bertukar ilmu atau informasi kepada pasangan yang berbeda pada saat bersamaan dengan singkat, beragam dan teratur.
Model pembelajaran tebak kata adalah salah satu model pembelajaran Cooperative Learning dengan proses pembelajaran yang menarik agar siswa menjadi berminat atau tertarik untuk belajar, mempermudah dalam menanamkan konsep-konsep dalam ingatan siswa dengan menggunakan media kartu teka-teki yang berpasangan dengan kartu jawaban teka-teki melaui cara menebak kata jawaban atau dengan cara menjodohkan kata

E.     Daftar Pustaka

http/www.kajianpustaka.com./2013/11/metode-pembelajaran-lingkaran-dalam-dan luar-html?m=1

http//www.scribd.com/doc/50827028/73/INSIDE-OUTSIDE-CIRCLE-LINGKARAN KECIL-LINGKARAN BESAR

http//jurnalbidandiah.blogspot.in/2011/04/medel pembelajaan cooperative learning.htmml.?m=1

http//007inden.blogspot.in/2012/11/model-pembelajaran-tebak-kata.html?=1










[1]http/www.kajianpustaka.com./2013/11/metode-pembelajaran-lingkaran-dalam-dan luar-html?m=1
[2]Ibid...,
[3]http//www.scribd.com/doc/50827028/73/Inside-Outside-Circle-Lingkaran-Kecil-lingkaran Besar.
[4]http//www.scribd. Ibid..,
[5]http//www.scribd. Ibid..,
[6]http//jurnalbidandiah.blogspot.in/2011/04/medelpembelajaancooperativelearning.htmml.?m=1
[7]http//007inden.blogspot.in/2012/11/model-pembelajaran-tebak-kata.html?=1
[8]http;/007/inden. Ibid..,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar