Dosen Pengampu:
Nurlaila, S.Ag. M.Pd.I
Nurlaila, S.Ag. M.Pd.I
Disusun Oleh
Kelompok 9 :
Adela Destri (1532100073)
Dewi Nurjanah (1532100101)
Jurusan
Pendidikan Agama Islam
Fakultas
Tarbiyah Dan Keguruan
Universitas Islam Negeri
Raden Fatah Palembang
Tahun
2016/2017
COMPLETE SENTENCE
A.
Pengertian Complette sentens
Complette
sentens adalah rangkaian proses pembelajaran yang di awali dengan menyampaikan
materi ajar oleh guru, atau dengan penganalisaan terhadap modul yang telah
disiapkan, pembagian kelompok yang tidak boleh lebih dari tiga orang dengan
kemampuan yang heterogen, pemberian lembar kerja yang belum lengkap, lalu di
berikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dan di akhiri dengan
pengambilan kesimpulan. [1]
B.
Langkah-Langkah Complette sentens
1)
Mempersiapkan lembar kerja siswa dan modul.
2)
Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
3)
Guru menyampaikan materi secukupnya atau siswa disuruh membacakan buku
atau modul dengan waktu secukupnya.
4)
Guru membentuk kelompok 2 atau 3 orang secara heterogen.
5)
Guru membagikan lembar kerja yang berupa paragraf yang kalimatnya belum lengkap.
6)
Peserta didik berdiskusi untuk melengkapi paragraf dengan kunci jawaban
yang tersedia.
7)
Peserta didik berdiskusi secara berkelompok.
8)
Setelah jawaban didiskusikan, jawaban yang salah diperbaiki. Tiap
peserta didik membaca sampai mengerti atau hafal
9)
Kesimpulan.[2]
C.
Kelebihan dan Kekurang Complette Sentens
a.
Kelebihan complette sentens
1)
Materi akan terarah dan tersaji secara benar, sebab guru terlebih
dahulu menjabarkan uraian materi sebelum pembagian kelompok.
2)
Melatih siswa untuk bekerja sama dan menghargai orang lain dalam
diskusi.
3)
Melatih siswa untuk berinteraksi secara baik dengan teman sekelasnya.
4)
Akan dapat memperdalam dan mempertajam pengetahuan siswa melalui lembar
kerja yang dibagikan kepadanya, sebab mau tidak mau dia harus menghafal atau paling tidak membaca
materi yang diberikan kepanya. diskusi
5)
Dapat meningkatkan rasa tanggung jawab siswa sebab masing-masing siswa
dimintai tanggung jawab atas hasil diskusi.
b.
Kelemahan complette sentens
1)
Dalam kegiatan sering hanya beberapa orang saja yang aktif.
2)
Pembicaraan dalam diskusi sering melenceng dari materi pembelajaran
yang dilakukan .
3)
Adanya siswa kurang memiliki bahan dalam melaksanakan diskusi atau
tidak mampu untuk menyampaikan pendapatnya dalam diskusi.
TIME TOKEN
A.
Sejarah Metode Time Token
Metode ini diperkenalkan oleh ARENDS pada tahun 1998. Pembelajaran ini
merupakan struktur yang dapat digunakan untuk mengajarkan keterampilan sosial.
Selain itu, juga untuk menghindari siswa mendominasi pembicaraan atau siswa
diam sama sekali. Metode ini lebih menekankan pada keaktifan siswa dalam
mengutarakan pendapatnya mengenai suatu masalah yang muncul. Pemahaman tentang
materi oleh siswa dalam metode ini sangat diutamakan terutama dalam bentuk
diskusi yang kebanyakan pendapatnya harus memiliki dasar yang kuat untuk sebuah
argument.[3]
Banyak siswa yang mengalami kesulitan untuk berbagi waktu dan
bahan-bahan. Komplikasi ini dapat memunculkan berbagai masalah manajemen selama
pembelajaran kooperatif tersebut berlansung. Ketika ada seorang siswa yang
menganggap dirinya lebih dibandingkan siswa-siswa lain sehingga dia mengerjakan
sendiri tugas kelompoknya atau ada siswa yang tidak mau berhenti bicara atau
dengan kata lain tidak mau memberikan kesepakatan orang lain untuk berbicara,
semua adalah contoh-contoh ketidakmampuan siswa dalam berbagai dengan
orang-orang yang ada dalam kelompoknya.
Atau juga ada siswa yang tidak mau ikut berpartisipasi pada kegiatan
kelompok, baik itu karena pemalu ataupun karena dia memilih untuk mengerjakan
sendiri tugas-tugasnya. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi hal tersebut,
guru dapat menggunakan kegiatan-kegiatan khusus yang mengajarkan keterampilan
partisipasi dan keterampilan sosial dan salah satunya yaitu dengan menggunakan
metode Time Token.
B.
Langkah-Langkah Penerapan Metode Time Token
1.
kondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi.
2.
Tiap siswa diberi kupon berbicara dengan waktu kurang lebih 30 detik
dan di dalam kupon tersebut tertulis poin- poin yang didapatkan. Tiap siswa
diberi sejumlah nilai sesuai waktu yang digunakan.
3.
Bila telah selesai bicara kupon yang dipegang siswa harus diserahkan.
Setiap berbicara satu kupon.
4.
Siswa yang telah habis kuponnya tak boleh bicara lagi . yang masih
pegang kupon harus bicara sampai kuponnya habis.[4]
C.
Kelebihan dan Kekurangan Time Token
a.
kelebihan metode time tiken
1)
Mendorong siswa untuk meninggalkan inisiatif dan partisipasinya.
2)
Siswa tidak mendominasi pembicaraan
atau diam sama sekali.
3)
Siswa menjadi aktif dalam kegiatan pembelajaran.
4)
Meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi .
5)
Melatih siswa untuk mengungkapkan pendapatnya.
6)
Menumbuhkan kebiasaan pada siwsa untuk saling mendengarkan, berbagi,
memberikan masukan dan keterbukaan terhadap kritik.
7)
Mengajarkan siswa untuk menghargai pendapat orang lain.
8)
Guru dapat berperan untuk mengajak siswa mencari solusi bersama
terhadap permasalahan yang ditemui.
9)
Tidak memerlukan banyak media pembelajaran.[5]
b.
kekurangan metode time token
1)
Hanya dapat digunakan untuk mata pelajaran tertentu saja.
2)
Tidak bisa digunakan pada kelas yang jumlah siswanya banyak.
3)
Memerlukan banyak waktu untuk persiapan dan dalam proses pembelajaran,
karena semua siswa harus berbicara satu persatu sesuai dengan jumlah kupon yang
dimilikinya.
4)
Siswa yang memiliki banyak pendapat akan sulit mengutarakan pendapatnya
karena waktu yang diberikan terbatas.
Daftar Pustaka
http://poyoth-p.blogspot.co.id/2012/11/model-pembelajaran-complete- sentence.html.
diakses tanggal 30 april
2016 pukul 20:03
http://maputrialishlahuddiny.blogspot.co.id/2015/06/model-pembelajaran- complete-sentece.html.diakses tanggal 30 april 2016 pukul
20:59
html.//sarillameridseba.blogspot.co.id/2014/05/model-pembelajaran-time- token.html.diakses
tanggal 30 april 2016 pukul 10:24
Sukardi, Ismail. 2011. Model Dan Metode
Pembelajaran Modern, Palembang
: Tunas Gemilang
[1]http://poyoth-p.blogspot.co.id/2012/11/model-pembelajaran-complete-sentence.html.
diakses tanggal 30 april 2016 pukul 20:03
[3]Ismail
Sukardi, Model Dan Metode Pembelajaran
Modern, (Palembang : Tunas Gemilang ,2011), Hlm. 52
[5]html.//sarillameridseba.blogspot.co.id/2014/05/model-pembelajaran-time-token.html.diakses
tanggal 30 april 2016 pukul 10:24
Tidak ada komentar:
Posting Komentar