KEGIATAN
PEMBELAJARAN DENGAN METODE
DEBATE, ROLE PLAYING, DAN GROUP INVESTIGATION
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata
Kuliah
Ilmu Pendidikan Islam
DOSEN PENGAMPU:
Nurlaila, M.Pd.I
Disusun Oleh:
Adam Wahyudi (1532100072)
Adi Febi Hidayat (1532100076)
Ayu Septiani (1532100090)
JURUSAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU
TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN RADEN FATAH PALEMBANG
2015
KEGIATAN
PEMBELAJARAN DENGAN METODE
DEBATE, ROLE PLAYING, DAN GROUP INVESTIGATION
Hakikat metode
Secara
etimologi, istilah metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu methodos. Kata ini terdiri atas dua kata, yakni metha yang berarti melalui atau
melewati dan hodos yang berarti jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.
Metode dalam bahasa
Arab, dikenal dengan istilah thuriqoh yang berarti langkah-langkah strategis
dipersiapkan untuk melakukan sesuatu pekerjaan. Bila dihubungkan dengan
pendidikan, maka strategi tersebut haruslah diwujudkan dalam proses pendidikan,
dalam rangka pengembangan sikap, mental, dan kepribadian agar peserta didik
menerima pelajaran dengan mudah, efektif, dan dapat diterima dengan baik.
Menurut Al-Tourny
al-Syaibani, metode ialah jalan yang kita ikuti untuk memberi paham kepada
murid-murid dalam segala mata pelajaran. Selanjutnya menurut H. M. Arifin,
bahwa metode ialah jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.
Metode dalam hal ini
adalah metode pelajaran. Metode pelajaran adalah cara-cara mengajar yang
dipergunakan oleh guru atatu instruktur. Metode juga diartikan sebagai teknik
penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran
kepada siswa di dalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami,
dan digunakan oleh siswa dengan baik.
Dengan demikian,
metode adalah cara yang dipergunakan oleh guru dalam mengadakan interaksi
dengan peserta didik pada saat proses pembelajaran. Jadi, metode merupakan
sebagai alat untuk menciptakan proses pembelajaran.
Ada banyak macam
metode yang digunakan dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar. Namun, dalam
tulisan ini, penulis membahas mengenai metode Debate, Role Playing, dan Group Investigation.
A.
Metode Debate
1. Pengertian
Metode Debate
Metode debat
adalah pengembangan dari metode diskusi yang kerap diterapkan oleh guru dalam
proses pembelajaran, baik secara individu maupun kelompok dalam
rangka mencapai tujuan.[1]
Debat
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan pembahasan
dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk
mempertahankan pendapat masing-masing.[2]
Jadi, metode debat adalah cara belajar yang
disajikan kepada siswa dimana guru memberikan materi, menjelaskan sejenak
kemudian siswa diberi waktu untuk membahas permasalahan secara individu atau
kelompok, memberi pertanyaan kepada kelompok yang lain, dan menjawab pertanyaan
yang diajukan kepada kelompoknya dengan alasan dan mempertahankan alasan yang
bersifat tukar pikiran agar proses pembelajaran lebih semangat dan hidup.
2.
Penemu, Tahun
Pemenuan, dan Sejarah Metode Debate
Debat kampanye calon presiden di
negara Amerika, antara John F. Kennedy dan Richard Nixon merupakan hal yang
menarik dan tak terlupakan bagi masyarakatnya. Kennedy mampu meyakinkan
masyarakat Amerika bahkan dunia akan pemikiran serta kemampuannya sehingga beliau
menjadi orator ulung dan pemimpin (presiden).[3]
Dengan peristiwa itu, Nicoln mulai mengembangkan metode debat sebagai
salah satu metode pembelajaran pada tahun 1961. Melalui kegiatan debat yang
terorganisir,selain memberikan efek peningkatan kualitas pribadi, debat juga
mampu menstimulus dan memberikan pengaruh orang lain bahkan masyarakat yang
lebih luas untuk pemecahan masalah dengan proses perdebatan mencari jalan keluar
dengan berbagai pendapat.[4]
3.
Kelebihan dan
Kelemahan Metode Debate
a) Melatih siswa untuk bersikap kritis terhadap semua teori yang
diberikan.
b) Melatih siswa untuk berani mengemukakan pendapatnya.
c) Memantapkan pemahaman konsep siswa terhadap materi pelajaran yang
diberikan.
Kelemahan metode Debate, antara lain:
a) Terjadinya perebutan dalam menyampaikan pendapat.
b) Adu argument tidak akan selesai jika guru tidak menengahi.
c) Debat akan didominasi oleh siswa yang pandai, sedangkan yang kurang
pandai akan lebih banyak diam dan pasif.
4.
Langkah-Langkah
Penerapan Metode Debate
a)
Guru membagi kelompok peserta
debat, ada yang pro dan yang lainnya kontra.
b)
Guru memberikan tugas kepada
kelompok-kelompok yang telah dibentuk untuk membaca materi yang akan
diperdebatkan.
c)
Setelah selesai membaca
materi, guru menunjuk salah satu anggota kelompok pro untuk berbicara,
sedangkan kelompok kontra akan menanggapi dan membantah pemaparan kelompok pro
dengan argument-argumennya. Demikian seterusnya hingga sebagian besar siswa
mengemukakan pendapatnya.
d)
Sementara siswa menyampaikan
gagasannya, guru menulis inti/ide-ide dari setiap pembicaraan di papan tulis.
Sampai sejumlah ide yang diharapkan terpenuhi.
e)
Guru menambahkan idea tau
konsep yang belum terungkap.
f)
Dari data-data yang ada di
papan tulis, guru mengajak siswa untuk menarik kesimpulan yang mengacu pada
topic yang dicapai.
B.
Metode Role Playing
1.
Pengertian
Metode Role Playing
Menurut
Djamarah dan Zain, metode Role Playing disebut juga
metode sosiodrama. Sosiodrama pada dasarnya mendramatisasikan tingkah laku
dalam hubungannya dengan masalah sosial.[7]
Menurut Ramayulis, sosiodrama berasal dari kata “Sosio” yang artinya
masyarakat, dan “drama” yang artinya keadaan orang atau peristiwa yang dialami
orang, sifat, tingkah lakunya, hubungan seseorang, hubungan dengan orang lain,
dan sebagainya.[8]
Dengan demikian, dapat dipahami
bahwa metode Role Playing atau sosiodrama merupakan metode bermain
peran atau penyajian bahan dengan cara memperlihatkan peragaan`
Menurut Ridwan Abdullah, seni dalam bukunya
yang berjudul “Inovasi Pembelajaran”mengatakan bahwa metode Role Playing atau
bermain peran dilakukan dengan cara mengarahkan peserta didik untuk menirukan
suatu aktivitas atau mendramatiskan situasi, ide, atau karakter khusus.[9]
Role playing
digunakan untuk menjelaskan konsep, rencana,dan menguji penyelesaian masalah,
membantu peserta didik menyiapkan situasi nyata dan memahami situasi sosial
secara lebih mendalam. Bermain peran tidak dapat dilakukan secara spontan di
kelas dengan persiapan yang terbatas.Bermain peran sangat potensial untuk
mengekspresikan perasaan, mengembangkan pemahaman terhadap perasaan dan
perspektif orang lain, dan mendemonstrasikan kreativitas dan imajinasi dengan
memerankan sebagai tokoh hidup.Metode ini juga dapat diterapkan untuk
menanamkan sikap normatif yang harus direfleksikan dalam apresiasi jiwa melalui
peran dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi.[10]
2.
Penemu, Tahun
Penemuan, dan Sejarah Metode Role Playing
Istilah “peran” berasal dari “Rolling”
di Yunani Kuno.Metode ini berawal dari dunia aktor dalam improvisasi
kerja.Lantaran hadirnya jenis kegiatan imajinatif, seorang dokter muda di Wina
sekitar tahun 1910 tertarik oleh kreativitas dan spontanitas.Dokter muda ini,
Jacob L. Moreno (1889-1974) mulai berpikir tentang aktivitas improvisasi untuk
dijadikan penerapan pendekatan individu. Setelah bermigrasi ke Amerika Serikat
pada tahun 1925, Moreno mengembangkan ide-ide ini menjadi sebuah metode yang
disebutnya “psikodrama”. Selain menerapkannya untuk membantu kejiwaan pasien,
Moreno menemukan bahwa hal ini juga dapat dimodifikasi untuk membantu
kelompok-kelompok masalah sosial, dan pendekatan ini disebut sebagai pendekatan
sosiodrama.[11]
Moreno memiliki pikiran yang paling
subur, dan merajut banyak ide-ide yang terkait psikologi.Dia salah satu pelopor
kelompok psikoterapi dan bahkan terlibat dalam jenis filsafat, menekan perlunya
menghargai pentingnya kreativitas dalam hidup.sSbagai psikolog sosial yang
latar belakangnya merajut bersama dengan drama, ia mengembangkan konsep peran.
Salah satu aspek dari permainan peran itu adalah diagnosis atau penilaian
sebuah ujian bagaimana seseorang akan bertindak ketika ditempatkan dalam
khayalan atu berpura-pura dalam situasi problematis.pada tahun 1970-an secara
luas digunakan sebagai bagian dari terapi perilaku untuk pernyataan pelatihan
keterampilan sosial.[12]
3.
Kelebihan dan
Kelemahan Metode Role Playing
Sebagai suatu metode pembelajaran,
maka role playing memiliki kelebihan antara lain:[13]
a) Memberi kesempatan kepada anak didik untuk berlatih kemampuan verbal
dengan mempraktikkan apa yang telah mereka pelajari.
b) Mempelajari perasaan baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat
terhadap sebuah peristiwa yang terjadi dalam tatanan sosial.
c) Belajar memberikan pandangan terhadap suatu tingkah laku dan nilai
utamanya yang berkenaan dengan hubungan antar manusia.
d) Mengembangkan kemampuan dan percaya diri peserta didik dalam membuat
keputusan dan memecahkan masalah.
e) Meningkatkan gairah peserta didik dalam pembelajaran.
f)
Memberikan metode pembelajaran
baru yang dinamis.
Di samping mempunyai beberapa kelebihan pembelajaran, metode ini juga
mempunyai beberapa kelemahan, yaitu:[14]
a)
Apabila
pengelolaan kelas kurang baik, maka metode ini sering menjadi hiburan, sehingga
tujuan pembelajaran tidak tercapai.
b)
Memakan banyak
waktu.
c)
Faktor
psikologis seperti takut dan malu sering memengaruhi peserta didik dalam
menjalankan peran mereka.
4.
Langkah-Langkah
Penerapan Metode Role Playing
Langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut:[15]
a)
Persiapan. Mengidentifikasi
dan memperkenalkan permasalahan yang diperagakan (pokok permasalahan).
b)
Memilih pemeran.
Mengidentifikasi peran-peran yang ada dan memilih peserta didik yang akan
berperan.
c)
Mengatur peran. Menjelaskan
alur cerita.
d)
Menyiapkan pengamat.memberikan
tugas dan materi pengamatan.
e)
Peragaan.
f)
Diskusi dan evaluasi. Mengulas
pokok-pokok peragaan yang telah ditampilkan dan memberikan solusi tindakan
g)
Berbagi pengalaman dan
kesimpulan. Mengaitkan masalah kehidupan nyata dan menyimpulkan.
C.
Metode Group Investigation
1) Pengetian Metode Group Investigation
Metode Group Investigation adalah
salah satu metode pembelajaran kooperatif yang memiliki titik tekan pada
partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi atau segala
sesuatu mengenai materi pelajaran yang akan dipelajari metode ini harus
melibatan siswa mulai dari perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara
mempelajarinya melalui investigasi. Tipe ini menuntut para siswa untuk memiliki
kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses
kelompok. Hal yang paling penting dari metode ini adalah untuk melatih siswa
menumbuhkan kemampuan berpikir mandiri.[16]
2) Penemu, Tahun Penemuan, dan Sejarah Metode Group Investigation
Metode Group Investigation
ini pertama kali dikembangkan oleh I Lerbert Thalen pada tahun 1916. Kemudian
dalam perkembangannya, diperluas dan dipertajam oleh Sharan sebagai upaya untuk
mengombinasikan strategi belajar yang berorientasi kepada pengembangan proses pengkajian
akademis.[17]
Metode yang dikembangkan pertama
kali oleh Thalen ini adalah metode pembelajaran kooperatif yang paling kompleks
dan paling sulit untuk diterapkan. Dalam metode ini, siswa terlibat dalam
perencanaan baik topic yang dipelajari maupun bagaimana jalannya penyelidikan
mereka.[18]
3) Kelebihan dan Kekurangan Metode Group Investigation
Kelebihannya yaitu keuntungan yang
didapat apabila menggunakan metode pembelajaran tersebut, yaitu:[19]
a)
Dapat
meningkatkan motivasi dan merangsang siswa agar proses belajar menjadi lebih
aktif.
b)
Suasana saling
bekerja sama dan berinteraksi antar siswa dalam setiap kelompok menimbulkan
rasa kompetitif sehingga membangkitkan kemauan belajar dengan sungguh-sungguh. .
c)
Melatih siswa
untuk memiliki kemmpuan yang baik dalam berkomunikasi dan menggunakan
pendapatnya.
d)
Melatih ketua
kelompok untuk menjadi pemimpin yang bertanggung jawab.
Metode ini juga mempunyai kelemahan-kelemahan
dalam metode ini, yaitu:[20]
a) Metode pembelajaran Group Investigation
hanya dapat diterapkan di kelas tinggi, hal ini disebabkan karena model
pembelajarannya memerlukan tingkat kognitif yang tinggi.
b) Metode ini membutuhkan waktu yang lama.
c) Metode ini biasanya akan didominasi oleh siswa yang
pandai, sehingga akan terjadi kekurangan kontribusi dari siswa yang memiliki
kemampuan yang lebih rendah.
4) Langkah-Langkah Penerapan Metode Group Investigation
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:[21]
a)
Guru membagi kelas menjadi
beberapa kelompok heterogen, yaitu membagi kelompok dengan kemampuan yang
berbeda-beda.
b)
Guru menjelaskan maksud
pembelajaran dan tugas kelompok.
c)
Guru memanggil ketua-ketua
kelompok untuk mengambil satu materi tugas yang berbeda dari kelompok lain.
d)
Masing-masing kelompok secara
kooperatif membahas materi yang berisi materi temuan.
e)
Setelah selesai diskusi
kelompok, masing-masing juru bicara menyampaikan hasil pembahasannya.
f)
Guru membe
g)
Evaluasi.
h)
ri penjelasan singkat
sekaligus memberi kesimpulan.
D.
Simpulan
metode debat adalah cara
belajar yang disajikan kepada siswa dimana guru memberikan materi, menjelaskan
sejenak kemudian siswa diberi waktu untuk membahas permasalahan secara individu
atau kelompok, memberi pertanyaan kepada kelompok yang lain, dan menjawab
pertanyaan yang diajukan kepada kelompoknya dengan alasan dan mempertahankan
alasan yang bersifat tukar pikiran agar proses pembelajaran lebih semangat dan
hidup
Metode Role Playing atau
sosiodrama merupakan metode bermain peran atau penyajian bahan dengan cara
memperlihatkan peragaan` Metode Group Investigation adalah salah
satu metode pembelajaran kooperatif yang memiliki titik tekan pada partisipasi
dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi atau segala sesuatu mengenai
materi pelajaran yang akan dipelajari metode ini harus melibatan siswa mulai
dari perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara mempelajarinya
melalui investigasi
DAFTAR PUSTAKA
Hamdani.2011. Srategi Belajar Mengajar.
Bandung:
Pustaka Setia.
Kusuma. 2008.Metode
dan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua.
Jakarta: Balai Pustaka.
Yadi, Rochyandi. 2014. Metode Pembelajaran. Bandung: Rama Widia.
[2]Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus
Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995),
hlm. 172
[3]Brian, Sejarah Metode Debat, http://Brianzz.blogspot.co.id., diakses pada
tanggal 24 April 2016, pukul 18.52 WIB
[4]Ibid.,
[5]Ibid.,
[9]Jessica, Role Playing Metode Mengajar, http://Jessicalovefamily.co.id., diakses pada
tanggal 21 April 2016, pukul 21. 23 WIB
[12]Ibid.,
[15]Ibid.,
[17]Rusdi Malik, The Method of Investigation, http://Rusdimalik.blogspot.com. Diakses pada
14 April 2016, pukul 10. 25 WIB
[18]Ibid.,
[19]Ibid.,
[20]Ibid.,
[21]Ibid.,
Lucky Club - Casino Site - LuckyClub.live
BalasHapusJoin us to luckyclub play slot machine games in a casino. Our site is powered by Microgaming software. Play over 2000 free casino slots games using Microgaming software.