Kamis, 21 Juli 2016

Kel. 4 Debate, Role Playing, Group Investigation



KEGIATAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE
DEBATE, ROLE PLAYING, DAN GROUP INVESTIGATION
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Ilmu Pendidikan Islam

DOSEN PENGAMPU:
Nurlaila, M.Pd.I
Disusun Oleh:
Adam Wahyudi         (1532100072)
Adi Febi Hidayat       (1532100076)
Ayu Septiani              (1532100090)
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN RADEN FATAH PALEMBANG
2015

KEGIATAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE
DEBATE, ROLE PLAYING, DAN GROUP INVESTIGATION
Hakikat metode                                                                                          
            Secara etimologi, istilah metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu methodos. Kata ini terdiri atas dua kata, yakni metha yang berarti melalui atau melewati dan hodos yang berarti jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.
            Metode dalam bahasa Arab, dikenal dengan istilah thuriqoh yang berarti langkah-langkah strategis dipersiapkan untuk melakukan sesuatu pekerjaan. Bila dihubungkan dengan pendidikan, maka strategi tersebut haruslah diwujudkan dalam proses pendidikan, dalam rangka pengembangan sikap, mental, dan kepribadian agar peserta didik menerima pelajaran dengan mudah, efektif, dan dapat diterima dengan baik.
            Menurut Al-Tourny al-Syaibani, metode ialah jalan yang kita ikuti untuk memberi paham kepada murid-murid dalam segala mata pelajaran. Selanjutnya menurut H. M. Arifin, bahwa metode ialah jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.
            Metode dalam hal ini adalah metode pelajaran. Metode pelajaran adalah cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atatu instruktur. Metode juga diartikan sebagai teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami, dan digunakan oleh siswa dengan baik.
            Dengan demikian, metode adalah cara yang dipergunakan oleh guru dalam mengadakan interaksi dengan peserta didik pada saat proses pembelajaran. Jadi, metode merupakan sebagai alat untuk menciptakan proses pembelajaran.
            Ada banyak macam metode yang digunakan dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar. Namun, dalam tulisan ini, penulis membahas mengenai metode Debate, Role Playing, dan Group Investigation.




A.                 Metode Debate
1.      Pengertian Metode Debate
           Metode debat adalah pengembangan dari metode diskusi yang kerap diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran, baik secara individu maupun kelompok dalam rangka mencapai tujuan.[1]
            Debat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.[2]
Jadi, metode debat adalah cara belajar yang disajikan kepada siswa dimana guru memberikan materi, menjelaskan sejenak kemudian siswa diberi waktu untuk membahas permasalahan secara individu atau kelompok, memberi pertanyaan kepada kelompok yang lain, dan menjawab pertanyaan yang diajukan kepada kelompoknya dengan alasan dan mempertahankan alasan yang bersifat tukar pikiran agar proses pembelajaran lebih semangat dan hidup.
2.      Penemu, Tahun Pemenuan, dan Sejarah Metode Debate
            Debat kampanye calon presiden di negara Amerika, antara John F. Kennedy dan Richard Nixon merupakan hal yang menarik dan tak terlupakan bagi masyarakatnya. Kennedy mampu meyakinkan masyarakat Amerika bahkan dunia akan pemikiran serta kemampuannya sehingga beliau menjadi orator ulung dan pemimpin (presiden).[3]
Dengan peristiwa itu, Nicoln mulai mengembangkan metode debat sebagai salah satu metode pembelajaran pada tahun 1961. Melalui kegiatan debat yang terorganisir,selain memberikan efek peningkatan kualitas pribadi, debat juga mampu menstimulus dan memberikan pengaruh orang lain bahkan masyarakat yang lebih luas untuk pemecahan masalah dengan proses perdebatan mencari jalan keluar dengan berbagai pendapat.[4]

3.      Kelebihan dan Kelemahan Metode Debate
Kelebihan metode Debate, antara lain:[5]
a)      Melatih siswa untuk bersikap kritis terhadap semua teori yang diberikan.
b)      Melatih siswa untuk berani mengemukakan pendapatnya.
c)      Memantapkan pemahaman konsep siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan.
Kelemahan metode Debate, antara lain:
a)      Terjadinya perebutan dalam menyampaikan pendapat.
b)      Adu argument tidak akan selesai jika guru tidak menengahi.
c)      Debat akan didominasi oleh siswa yang pandai, sedangkan yang kurang pandai akan lebih banyak diam dan pasif.
4.      Langkah-Langkah Penerapan Metode Debate
Ada beberapa langkah-langkah dalam melakukan metode Debate, yaitu:[6]
a)      Guru membagi kelompok peserta debat, ada yang pro dan yang lainnya kontra.
b)      Guru memberikan tugas kepada kelompok-kelompok yang telah dibentuk untuk membaca materi yang akan diperdebatkan.
c)      Setelah selesai membaca materi, guru menunjuk salah satu anggota kelompok pro untuk berbicara, sedangkan kelompok kontra akan menanggapi dan membantah pemaparan kelompok pro dengan argument-argumennya. Demikian seterusnya hingga sebagian besar siswa mengemukakan pendapatnya.
d)     Sementara siswa menyampaikan gagasannya, guru menulis inti/ide-ide dari setiap pembicaraan di papan tulis. Sampai sejumlah ide yang diharapkan terpenuhi.
e)      Guru menambahkan idea tau konsep yang belum terungkap.
f)       Dari data-data yang ada di papan tulis, guru mengajak siswa untuk menarik kesimpulan yang mengacu pada topic yang dicapai.

B.                 Metode Role Playing
1.      Pengertian Metode Role Playing
           Menurut Djamarah dan Zain, metode Role Playing disebut juga metode sosiodrama. Sosiodrama pada dasarnya mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah sosial.[7]
Menurut Ramayulis, sosiodrama berasal dari kata “Sosio” yang artinya masyarakat, dan “drama” yang artinya keadaan orang atau peristiwa yang dialami orang, sifat, tingkah lakunya, hubungan seseorang, hubungan dengan orang lain, dan sebagainya.[8]
            Dengan demikian, dapat dipahami bahwa metode Role Playing atau sosiodrama merupakan metode bermain peran atau penyajian bahan dengan cara memperlihatkan peragaan`
             Menurut Ridwan Abdullah, seni dalam bukunya yang berjudul “Inovasi Pembelajaran”mengatakan bahwa metode Role Playing atau bermain peran dilakukan dengan cara mengarahkan peserta didik untuk menirukan suatu aktivitas atau mendramatiskan situasi, ide, atau karakter khusus.[9]
            Role playing digunakan untuk menjelaskan konsep, rencana,dan menguji penyelesaian masalah, membantu peserta didik menyiapkan situasi nyata dan memahami situasi sosial secara lebih mendalam. Bermain peran tidak dapat dilakukan secara spontan di kelas dengan persiapan yang terbatas.Bermain peran sangat potensial untuk mengekspresikan perasaan, mengembangkan pemahaman terhadap perasaan dan perspektif orang lain, dan mendemonstrasikan kreativitas dan imajinasi dengan memerankan sebagai tokoh hidup.Metode ini juga dapat diterapkan untuk menanamkan sikap normatif yang harus direfleksikan dalam apresiasi jiwa melalui peran dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi.[10]
2.      Penemu, Tahun Penemuan, dan Sejarah Metode Role Playing
            Istilah “peran” berasal dari “Rolling” di Yunani Kuno.Metode ini berawal dari dunia aktor dalam improvisasi kerja.Lantaran hadirnya jenis kegiatan imajinatif, seorang dokter muda di Wina sekitar tahun 1910 tertarik oleh kreativitas dan spontanitas.Dokter muda ini, Jacob L. Moreno (1889-1974) mulai berpikir tentang aktivitas improvisasi untuk dijadikan penerapan pendekatan individu. Setelah bermigrasi ke Amerika Serikat pada tahun 1925, Moreno mengembangkan ide-ide ini menjadi sebuah metode yang disebutnya “psikodrama”. Selain menerapkannya untuk membantu kejiwaan pasien, Moreno menemukan bahwa hal ini juga dapat dimodifikasi untuk membantu kelompok-kelompok masalah sosial, dan pendekatan ini disebut sebagai pendekatan sosiodrama.[11]
            Moreno memiliki pikiran yang paling subur, dan merajut banyak ide-ide yang terkait psikologi.Dia salah satu pelopor kelompok psikoterapi dan bahkan terlibat dalam jenis filsafat, menekan perlunya menghargai pentingnya kreativitas dalam hidup.sSbagai psikolog sosial yang latar belakangnya merajut bersama dengan drama, ia mengembangkan konsep peran. Salah satu aspek dari permainan peran itu adalah diagnosis atau penilaian sebuah ujian bagaimana seseorang akan bertindak ketika ditempatkan dalam khayalan atu berpura-pura dalam situasi problematis.pada tahun 1970-an secara luas digunakan sebagai bagian dari terapi perilaku untuk pernyataan pelatihan keterampilan sosial.[12]
3.      Kelebihan dan Kelemahan Metode Role Playing
            Sebagai suatu metode pembelajaran, maka role playing memiliki kelebihan antara lain:[13]
a)      Memberi kesempatan kepada anak didik untuk berlatih kemampuan verbal dengan mempraktikkan apa yang telah mereka pelajari.
b)      Mempelajari perasaan baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat terhadap sebuah peristiwa yang terjadi dalam tatanan sosial.
c)      Belajar memberikan pandangan terhadap suatu tingkah laku dan nilai utamanya yang berkenaan dengan hubungan antar manusia.
d)     Mengembangkan kemampuan dan percaya diri peserta didik dalam membuat keputusan dan memecahkan masalah.
e)      Meningkatkan gairah peserta didik dalam pembelajaran.
f)       Memberikan metode pembelajaran baru yang dinamis.
Di samping mempunyai beberapa kelebihan pembelajaran, metode ini juga mempunyai beberapa kelemahan, yaitu:[14]
a)      Apabila pengelolaan kelas kurang baik, maka metode ini sering menjadi hiburan, sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai.
b)      Memakan banyak waktu.
c)      Faktor psikologis seperti takut dan malu sering memengaruhi peserta didik dalam menjalankan peran mereka.
4.      Langkah-Langkah Penerapan Metode Role Playing
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:[15]
a)      Persiapan. Mengidentifikasi dan memperkenalkan permasalahan yang diperagakan (pokok permasalahan).
b)      Memilih pemeran. Mengidentifikasi peran-peran yang ada dan memilih peserta didik yang akan berperan.
c)      Mengatur peran. Menjelaskan alur cerita.
d)     Menyiapkan pengamat.memberikan tugas dan materi pengamatan.
e)      Peragaan.
f)       Diskusi dan evaluasi. Mengulas pokok-pokok peragaan yang telah ditampilkan dan memberikan solusi tindakan
g)      Berbagi pengalaman dan kesimpulan. Mengaitkan masalah kehidupan nyata dan menyimpulkan.

C.                 Metode Group Investigation
1)      Pengetian Metode Group Investigation
            Metode Group Investigation adalah salah satu metode pembelajaran kooperatif yang memiliki titik tekan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi atau segala sesuatu mengenai materi pelajaran yang akan dipelajari metode ini harus melibatan siswa mulai dari perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara mempelajarinya melalui investigasi. Tipe ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok. Hal yang paling penting dari metode ini adalah untuk melatih siswa menumbuhkan kemampuan berpikir mandiri.[16]
2)      Penemu, Tahun Penemuan, dan Sejarah Metode Group Investigation
            Metode Group Investigation ini pertama kali dikembangkan oleh I Lerbert Thalen pada tahun 1916. Kemudian dalam perkembangannya, diperluas dan dipertajam oleh Sharan sebagai upaya untuk mengombinasikan strategi belajar yang berorientasi kepada pengembangan proses pengkajian akademis.[17]
            Metode yang dikembangkan pertama kali oleh Thalen ini adalah metode pembelajaran kooperatif yang paling kompleks dan paling sulit untuk diterapkan. Dalam metode ini, siswa terlibat dalam perencanaan baik topic yang dipelajari maupun bagaimana jalannya penyelidikan mereka.[18]
3)      Kelebihan dan Kekurangan Metode Group Investigation
            Kelebihannya yaitu keuntungan yang didapat apabila menggunakan metode pembelajaran tersebut, yaitu:[19]
a)      Dapat meningkatkan motivasi dan merangsang siswa agar proses belajar menjadi lebih aktif.
b)      Suasana saling bekerja sama dan berinteraksi antar siswa dalam setiap kelompok menimbulkan rasa kompetitif sehingga membangkitkan kemauan belajar dengan sungguh-sungguh. .
c)      Melatih siswa untuk memiliki kemmpuan yang baik dalam berkomunikasi dan menggunakan pendapatnya.
d)     Melatih ketua kelompok untuk menjadi pemimpin yang bertanggung jawab.
            Metode ini juga mempunyai kelemahan-kelemahan dalam metode ini, yaitu:[20]
a)      Metode pembelajaran Group Investigation hanya dapat diterapkan di kelas tinggi, hal ini disebabkan karena model pembelajarannya memerlukan tingkat kognitif yang tinggi.
b)      Metode ini membutuhkan waktu yang lama.
c)      Metode ini biasanya akan didominasi oleh siswa yang pandai, sehingga akan terjadi kekurangan kontribusi dari siswa yang memiliki kemampuan yang lebih rendah.


4)      Langkah-Langkah Penerapan Metode Group Investigation
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:[21]
a)      Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok heterogen, yaitu membagi kelompok dengan kemampuan yang berbeda-beda.
b)      Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok.
c)      Guru memanggil ketua-ketua kelompok untuk mengambil satu materi tugas yang berbeda dari kelompok lain.
d)     Masing-masing kelompok secara kooperatif membahas materi yang berisi materi temuan.
e)      Setelah selesai diskusi kelompok, masing-masing juru bicara menyampaikan hasil pembahasannya.
f)       Guru membe
g)      Evaluasi.
h)      ri penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan.


D.                Simpulan
metode debat adalah cara belajar yang disajikan kepada siswa dimana guru memberikan materi, menjelaskan sejenak kemudian siswa diberi waktu untuk membahas permasalahan secara individu atau kelompok, memberi pertanyaan kepada kelompok yang lain, dan menjawab pertanyaan yang diajukan kepada kelompoknya dengan alasan dan mempertahankan alasan yang bersifat tukar pikiran agar proses pembelajaran lebih semangat dan hidup
Metode Role Playing atau sosiodrama merupakan metode bermain peran atau penyajian bahan dengan cara memperlihatkan peragaan` Metode Group Investigation adalah salah satu metode pembelajaran kooperatif yang memiliki titik tekan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi atau segala sesuatu mengenai materi pelajaran yang akan dipelajari metode ini harus melibatan siswa mulai dari perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara mempelajarinya melalui investigasi



DAFTAR PUSTAKA
                                         
Hamdani.2011. Srategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Kusuma. 2008.Metode dan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka.
Yadi, Rochyandi. 2014. Metode Pembelajaran. Bandung: Rama Widia.


[1]Rochyandi, Yadi, Metode Pembelajaran, (Bandung: Rama Widia, 2014), hlm. 14
[2]Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995), hlm. 172
[3]Brian, Sejarah Metode Debat, http://Brianzz.blogspot.co.id., diakses pada tanggal 24 April 2016, pukul 18.52 WIB
[4]Ibid.,
[5]Ibid.,
[6] Ibid.,
[7]Hamdani, Srategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), hlm. 82
[8]Kusuma, Metode dan Media Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm. 46
[9]Jessica, Role Playing Metode Mengajar, http://Jessicalovefamily.co.id., diakses pada tanggal 21 April 2016, pukul 21. 23 WIB
[10]Kusuma, Op.cit., hlm. 48.
[11]Jessica, Op.cit.,
[12]Ibid.,
[13]Kusuma, Op.cit., hlm. 49
[14]Kusuma, Loc.cit.,
[15]Ibid.,
[16]Hamdani, Opcit., hlm. 46
[17]Rusdi Malik, The Method of Investigation, http://Rusdimalik.blogspot.com. Diakses pada 14 April 2016, pukul 10. 25 WIB
[18]Ibid.,
[19]Ibid.,
[20]Ibid.,
[21]Ibid.,

1 komentar:

  1. Lucky Club - Casino Site - LuckyClub.live
    Join us to luckyclub play slot machine games in a casino. Our site is powered by Microgaming software. Play over 2000 free casino slots games using Microgaming software.

    BalasHapus